Vaksin Moderna Diperuntukkan Bagi 100.030 Warga Jakarta
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menyuntikan vaksin Moderna untuk masyarakat umum. Dinas Kesehatan mengatakan vaksin Moderna akan diperuntukan untuk 100.030 orang.
"Umum yang KTP dan domisili DKI, tapi vaksin Modernanya untuk 100.030 orang," ujar pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (19/8).
Dengan demikian, DKI butuh 200.060 dosis lagi untuk memenuhi kebutuhan vaksin lengkap bagi 100.030 orang. Jeda suntikan pertama dengan suntikan kedua yakni 28 hari.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Kapan vaksin Mpox mulai digunakan di Indonesia? Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN sudah dilakukan sejak 2023, setelah ditemukannya kasus konfirmasi Mpox di Indonesia.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan itu juga menyebutkan 122.050 tenaga kesehatan di Jakarta telah mendapatkan booster vaksin dari Moderna.
"Nakes 122.050 dosis, umum 200.060 dosis (2 dosis langsung)," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan sebanyak 120.000 dosis Moderna sudah diterima oleh Pemprov DKI. Jumlah tersebut berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan.
Widyastuti menuturkan, perihal kuota vaksin, Pemprov DKI bersifat pasif dalam kuota penerimaan vaksin. Sehingga, dalam hal penerimaan vaksin Moderna, imbuhnya, Pemprov DKI tidak mengusulkan ke Kementerian Kesehatan.
"Total yang diterima oleh DKI Jakarta adalah untuk sekitar 120.000 orang," ucap Widyastuti di Balai Kota, Rabu (18/8).
"Kalau kami kan itu given dari Kemenkes bukan usulan kita. Tentu kami akan sesuaikan," sambungnya.
Dia menambahkan, vaksin tersebut sudah didistribusikan ke rumah sakit, khususnya yang melayani pasien autoimmune. Pertimbangannya adalah mengukur kecepatan sasaran target vaksin dengan waktu simpan vaksin.
Berbeda dengan vaksin Sinovac dan AstraZeneca, jelas Widya, suhu simpan vaksin Moderna wajib berada di minus 15 hingga 18 derajat celcius.
"Untuk Moderna meskipun masa kedaluwarsanya November itu pada saat di simpan dalam suhu minus 15 derajat celcius minus 25 derajat celcius kalau sudah dikeluarkan dari rantai dingin yaitu misalnya di suhu 2 sampai 8 derajat itu hanya tahan sampai 1 bulan," jelasnya.
Sebelumnya Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemberian Moderna kepada masyarakat luas semata-mata untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia. Sebagaimana diketahui, Moderna awalnya dikhususkan bagi booster para tenaga kesehatan.
Nadia pun memastikan distribusi kepada masyarakat setelah memastikan para tenaga kesehatan telah mendapatkan suntikan vaksin Moderna.
"Ini kan melengkapi kebutuhan vaksinasi kita yang perlu 426 juta dosis dan ini bukan menggantikan, tetapi untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPenerima KJP adalah warga DKI yang memang benar-benar dari golongan tidak mampu
Baca SelengkapnyaTotal kasus positif cacar monyet di Jakarta mencapai 24 orang.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeluruh pasien merupakan laki-laki berusia 23-50 tahun. Semuanya tertular melalui kontak seksual.
Baca Selengkapnya