Viral Video Keributan di Kantor Jasa Ekspedisi di Duren Sawit, Ini Penjelasan Polisi
Merdeka.com - Empat orang diamankan buntut dari keributan yang terjadi di salah satu kantor ekspedisi di Jalan Pondok Kelapa Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa (22/12/2021). Keributan ini viral setelah video rekaman CCTV tersebar di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi mengaku masih mendalami keterangan dari sejumlah saksi, korban dan terduga pelaku yang diamankan. Sebab, antar mereka memberikan cerita yang beragam.
Menurut dia, ada yang menyampaikan bahwa peristiwa bermula saat salah satu pelamar mendatangi kantor agen penyalur tenaga kerja. Adapun, lokasinya sangat berdekatan dengan kantor ekspedisi. Ketika itu ada seorang pelamar kerja yang sedang parkir motor di depan kantor ekspedisi.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Kebetulan kan bersebelahan beda satu ruko gitu. Dia bilang "itu penipu itu penipu"," kata Ashanul mengulang cerita saksi pada Rabu (22/12/2021).
Ashanul mengatakan, ucapan itu memicu keributan. Saksi dari pegawai agen penyalur tenaga kerja menyebut bahwa karyawan ekspedisi menyerang terlebih dahulu. Sementara saksi dari karyawan ekspedisi mengaku kantornya diserang.
"Jadi sama-sama menyerang gitu. Yang jelas pertama security penyalur tenaga kerja itu dipukul karyawan ekspedisi itu. Nah akibat dari itu akhirnya pegawai penyalur tenaga kerja itu menyerang balik," terang Ashanul.
Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di media sosial terlihat bahwa pegawai agen penyalur kerja menyerang kantor ekspedisi. Tapi faktanya yang sebenarnya pegawai penyalur kerja juga ada yang dipukul.
"Jadi sama-sama ada korban pemukulan di situ," ujar dia.
Terkait hal ini, Satreskrim Polres Metro Jaktim telah memeriksa empat orang terduga pelaku dari pegawai agen penyalur tenaga kerja. Dua diantaranya adalah orang yang terekam CCTV saat melakukan penyerangan.
Kepada penyidik, kedua orang itu mengakui perbuatan melakukan pemukulan terhadap karyawan kantor ekspedisi.
"Baru interogasi dulu emang dua orang itu ada di video yang viral itu. Jadi yang mengakui 2 orang itu. Yang dua orang lagi sepertinya nya korban juga. Karena intinya sama-sama korban," tandas dia.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaDemo sopir truk di Jambi berujung pada perusakan kantor gubernur
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang menyebutkan sejumlah opang yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap seseorang
Baca SelengkapnyaARS ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono mengatakan, sejumlah saksi diperiksa penyidik Propam Polda Sumbar terkait insiden tersebut.
Baca Selengkapnya