Volume Kendaraan Meningkat 2 Persen, Pemprov DKI Belum akan Terapkan Ganjil-Genap
Merdeka.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan kepadatan volume lalu lintas mengalami peningkatan sekitar 2 persen. Lonjakan volume mulai terjadi periode Maret-April.
"Lonjakan traffic dibandingkan masa Maret-April ini ada lonjakan kecil 1-2 persen," ucap Syafrin, Selasa (27/4).
Meski terjadi lonjakan, Syafrin mengatakan belum bisa menerapkan kebijakan ganjil-genap, dengan pertimbangan pembatasan kapasitas maksimal transportasi publik di masa pandemi Covid-19.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
Khusus pada bulan Ramadan, ujar Syafrin, kepadatan dapat dipastikan terjadi pada jam 07.00 WIB. Mayoritas perkantoran, disebut membuka absensi pagi pukul 08.00 WIB.
"Sekarang semuanya berangkat jam 7 sehingga terjadi kepadatan yang serentak, tidak terjadi distribusi arus lalu lintas pada jam 5 ke jam 7, jadi semunya numpuk di waktu yang hampir sama karena masuk jam 8," jelasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengamini peningkatan volume lalu lintas kendaraan di masa pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Namun demikian, kebijakan sistem ganjil genap belum menjadi pertimbangan untuk menekan volume kendaraan.
Politikus Gerindra itu berpendapat, kepadatan lalu lintas saat ini masih dalam kondisi wajar.
"Memang ada peningkatan intensitas kepadatan lalu lintas. Namun masih dalam kondisi wajar terkendali, aman," ujar Riza di Balai Kota, Selasa (20/4). (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data ini diambil berdasarkan hasil pemantauan volume lalu lintas melalui 49 titik Sensor Traffic Counting.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif progresif pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta ini baru berlaku pada 2025.
Baca SelengkapnyaVolume kendaraan keluar dari Jakarta melalui lima gerbang tol mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya"Tentu jika kita lakukan analisis traffic tentu kurang ideal sehingga kita menunggu kapan tarif komersial mulai berlaku," kata Syafrin
Baca SelengkapnyaASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaLalu lintas tol masih terpantau lancar. Dimana parameter angka masih di angka 3 ribu.
Baca SelengkapnyaSekitar 100 ribuan kendaraan diprediksi akan melintas di Tol Cikampek besok
Baca SelengkapnyaKemacetan kendaraan mengular menuju kawasan Pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKorlantas tetap memberlakukan skema contraflow saat arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaLatif pun telah menyiapkan personelnya untuk mulai memantau pergerakan mobilitas para pemudik sejak siang ini.
Baca SelengkapnyaRumus itu dikantonginya dari hasil evaluasi pada arus mudik 2024.
Baca Selengkapnya