Wagub: Banjir di Jakarta Tidak akan Bisa Tuntas Satu Periode
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan penyelesaian banjir tidak dapat tuntas hanya satu periode kepemimpinan gubernur. Namun demikian, setiap periode Gubernur memiliki masing-masing cara mengatasi masalah laten ibu kota ini.
"Memang mengatasi banjir ini perlu waktu, tidak bisa satu periode kepemimpinan gubernur selesai," ucap Riza, Selasa (2/11).
Terlebih lagi, imbuh Riza, kompleksitas penanganan banjir bertambah seiring tingkat curah hujan yang ekstrem akibat perubahan iklim. Belum lagi, secara topografi, Jakarta merupakan dataran yang rendah.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
Ia pun menyinggung permasalahan banjir bahkan sudah menjadi masalah utama di era kepemimpinan Gubernur DKI sebelumnya yaitu Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat.
"Jadi dari gubernur sebelumnya, dari sebelum zaman Bang Yos, Bang Foke, Jokowi, Ahok, Pak Djarot sekarang Pak Anies, semua terus nanti siapapun berikutnya punya program pencegahan, penanganan, pengendalian banjir," ucapnya.
"Yang penting dalam satu periode ini teman-teman ada progres yang baik yang signifikan terkait pengendalian banjir," harapnya.
Riza juga menyampaikan penanggulangan banjir yang diakibatkan hujan lokal yaitu menambah kapasitas daya tampung air. Program gerebek lumpur, sumur resapan, menjadi upaya Pemprov menanggulangi banjir dampak dari hujan lokal.
"Menghadapi banjir dari hujan lokal itu kita meningkatkan daya tampung air dengan cara melakukan program-program pengerukan situ, waduk, embung dan lain-lain," ujarnya.
Riza menambahkan, upaya Pemprov dalam penanggulangan banjir yaitu menyediakan alat ukur curah hujan yang tersebar di 267 titik.
"Kita juga ada program sistem early warning juga alat ukur curah hujan juga ada," ungkap.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Muhammad Insyaf menyampaikan, hujan deras sejak siang tadi mengakibatkan 13 RT terdampak banjir.
"Hingga pukul 18.00 WIB, informasi Banjir saat ini 13 RT atau 0,043 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta," ucap Insyaf.
Berikut daftar RT yang terendam banjir;
- Kel. Lubang BuayaKetinggian : 40 cm dengan jumlah 1 RTPenyebab : Luapan Kali Sunter
- Kel. Cipinang MelayuKetinggian : 40 s.d 55 cm dengan jumlah 9 RTPenyebab : Luapan Kali Sunter
- Kel. Cipinang MuaraKetinggian : 40 dengan jumlah 3 RTPenyebab : Luapan Kali Sunter.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut RK, warga masih khawatir dengan banjir yang kerap terjadi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaRano Karno mengakui masalah banjir di ibu kota tidak bisa diselesaikan oleh Pemprov DKI saja.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menyindir Ridwan Kamil bahwa warga Jakarta Utara tidak bermimpi wilayahnya disulap seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan memantau faktor terjadinya banjir dan kesiapan pompa saat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Teguh, total tanggul pantai yang harus dibangun ialah sepanjang 39 kilometer (km).
Baca SelengkapnyaMenangani permasalahan banjir Jakarta tak bisa sendiri, perlu kolaborasi pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaBagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.
Baca SelengkapnyaHeru menilai, sarana dan prasarana di Jakarta saat ini sudah cukup komplit. Namun masih perlu dirawat secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca Selengkapnya