Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wagub Djarot ajak istana, DKI & pengembang reklamasi duduk bareng

Wagub Djarot ajak istana, DKI & pengembang reklamasi duduk bareng pemerintah segel Pulau G. ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau, pemerintah pusat dapat mengajak Pemprov DKI dan para pengembang pulau reklamasi teluk Jakarta untuk duduk bersama. Langkah ini diambil untuk menghindari gugatan hukum terhadap kompensasi yang telah dilakukan para pengembang reklamasi.

Mengingat, Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengeluarkan keputusan untuk menghentikan pembangunan Reklamasi Pulau G. Rekomendasi tersebut setelah beberapa kementerian dan pihak terkait yang tergabung dalam tim komite gabungan reklamasi Teluk Jakarta melakukan rapat terkait keberadaan reklamasi Pulau G.

Djarot mengatakan, pembicaraan semua pihak ini agar mendapat suatu solusi yang disepakati bersama. "Tentunya ada solusi bersama untuk menata reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta," kata Djarot di Jakarta, Senin (4/7).

Menurut politisi PDI Perjuangan ini, rekomendasi dari tim Komite Reklamasi Teluk Jakarta menjadi momentum untuk mengevaluasi secara total keberadaan pulau-pulau reklamasi tersebut. Sehingga dapat mencapai satu kesepahaman bagaimana pengerukan laut tersebut dilakukan.

"Mari duduk bersama untuk evaluasi total. Kita menghitung dampaknya, mulai dampak lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan daya bebannya ke DKI. Jadi ini harus dijadikan momentum untuk duduk bersama. Terutama masalah aturan yang dianggap tumpang tindih. Marilah kita duduk bersama. Termasuk juga para pengembangnya diajak duduk bersama," ungkapnya.

Djarot menilai, rencana gugatan yang akan dilayangkan oleh PT Agung Podomoro Land kepada Pemprov DKI Jakarta dapat diselesaikan secara damai. Sebab, mereka telah melakukan pembayaran untuk kontribusi tambahan reklamasi.

"Mereka pengembang kan telah memberikan kontribusi sebagai kompensasi izin. Artinya mereka bisa gugat kita. Tapi kan dia juga punya kewajiban lain. Nanti kita hitung berapa yang sudah mereka keluarkan. Nanti kita hitung dengan kewajiban lain. Tentunya dia masih punya banyak proyek kan di Jakarta. Jadi kalau itu bisa kita bicarakan dengan pengembang," tutup mantan Wali Kota Blitar ini.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Refleksi Reforma Agraria, Kolaborasi Penataan Aset & Akses untuk Memakmurkan Rakyat
Refleksi Reforma Agraria, Kolaborasi Penataan Aset & Akses untuk Memakmurkan Rakyat

Dirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Baca Selengkapnya
DPR dan Pemerintah Sepakat Rumusan Baru Dewan Kawasan Aglomerasi Ditunjuk Presiden Melalui Keppres
DPR dan Pemerintah Sepakat Rumusan Baru Dewan Kawasan Aglomerasi Ditunjuk Presiden Melalui Keppres

"Jadi ditunjuk lewat keputusan presiden. Jadi artinya dia mau kasih ke wapresnya, mau kasih ke siapa, problem ketatanegaraan kita menjadi selesai."

Baca Selengkapnya
Heru Budi: RUU DKJ Masih Berproses di DPR, Pasti Diberikan yang Terbaik untuk Jakarta
Heru Budi: RUU DKJ Masih Berproses di DPR, Pasti Diberikan yang Terbaik untuk Jakarta

Heru menjelaskan, pencabutan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus melewati proses yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
Soal Lahan IKN, Presiden Jokowi Ingin Utamakan Kepentingan Masyarakat
Soal Lahan IKN, Presiden Jokowi Ingin Utamakan Kepentingan Masyarakat

Jokowi dan para menteri langsung mengunjungi IKN guna menyelesaikan masalah lahan

Baca Selengkapnya
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Kawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.

Baca Selengkapnya
Wamen ATR/BPN Sebut Konflik Agraria Bisa Selesai dengan Kerja Sama Lintas Lembaga
Wamen ATR/BPN Sebut Konflik Agraria Bisa Selesai dengan Kerja Sama Lintas Lembaga

Dalam forum GTRA tersebut dibahas beberapa permasalahan pertanahan yang dialami rakyat.

Baca Selengkapnya
Jokowi-Puan Maharani Bertemu di Bali, PDIP: Suka Tidak Suka Beliau Berdua adalah Lambang Bersama
Jokowi-Puan Maharani Bertemu di Bali, PDIP: Suka Tidak Suka Beliau Berdua adalah Lambang Bersama

ia menilai, sudah seharusnya dua pimpinan lembaga itu terlihat kompak.

Baca Selengkapnya
Airlangga Hartarto Panggil AHY hingga Moeldoko Bahas Masalah Tumpang Tindih Lahan
Airlangga Hartarto Panggil AHY hingga Moeldoko Bahas Masalah Tumpang Tindih Lahan

Langkah ini sebagai komitmen pemerintah menyelesaikan kasus tumpang tindih lahan.

Baca Selengkapnya