Wagub DKI: Hanya 57 dari 30.470 RT Banjir, Kecil Sekali dari Tahun Sebelumnya
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan banjir yang melanda DKI Jakarta hari ini tidak berdampak besar. Berdasarkan data, hanya 57 dari 30.470 RT di DKI Jakarta yang terendam banjir.
"Jadi kecil sekali. Jumlah pengungsi ada 182 KK. Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan," kata Riza, Jumat (19/2).
Selain jumlah RT, titik pengungsian pada banjir kali ini juga menurun signifikan dibanding sebelumnya. Riza menyebut, pada 2013, titik pengungsian banjir sebanyak 1.115. Kemudian pada 2015 menurun menjadi 337.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Kenapa kekeringan di Jateng tahun ini diprediksi tidak separah tahun lalu? Meski begitu, BMKG memperkirakan musim kemarau pada tahun 2024 tidak sebesar tahun 2023. Hal ini dikarenakan tahun 2023 akan terjadi El Niño, namun pada tahun 2024 tidak akan terjadi El Niño.
Sementara pada 2018 tidak ada titik pengungsian. Namun, pada 2019 meningkat tipis yakni sebanyak 13. Pada 2020, tercatat ada 70 titik pengungsian banjir.
"2021 Sedang kita rekap, sementara ada 1, 2 titik pengungsian," ujarnya.
Riza melanjutkan, korban jiwa pada banjir kali ini juga belum ada. Padahal, pada 2013 jumlah korban jiwa akibat banjir sebanyak 38. Pada 2018 menurun menjadi 1, 2019 meningkat menjadi 2 dan 2020 konsisten hanya 2 korban jiwa.
"Warga terdampak juga demikian semakin berkurang, kelurahan terdampak juga semakin berkurang, kecamatan terdampak juga semakin berkurang. Prinsipnya dari data dan fakta terjadi penurunan yang cukup signifikan berkat upaya kita semua, khususnya masyarakat Jakarta yang mendukung program-program pemerintah," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pamekasan merupakan salah satu daerah langganan kekeringan setiap kali musim kemarau. Tahun ini, jumlah daerah kekeringan pun semakin banyak.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
Baca SelengkapnyaHeru menyatakan, telah memantau penanganan banjir di Hek Kramat Jati. Dia mengeklaim, saat ini banjir sudah terkendali.
Baca SelengkapnyaKekeringan sebagai dampak fenomena El Nino terus meluas di Kabupaten Bogor. Hingga Senin (28/8), 89 desa dari 26 kecamatan telah meminta bantuan air bersih.
Baca Selengkapnyawilayah paling banyak terdampak banjir di antaranya di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKondisi ini tak lepas dari debit air di Bendungan Katulampa yang juga berkurang. Bahkan, tinggi aIr di Katulampa masih berada 0 cm sejak awal Juni 2023 lalu.
Baca Selengkapnya