Wagub DKI Harap Tak Ada Demo untuk Mengurangi Penularan Covid-19
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan masyarakat tidak melakukan aksi demo di masa pandemi Covid-19. Bukan sebagai bentuk penolakan, namun Riza menuturkan risiko demo saat ini bisa berdampak terhadap kenaikan kasus positif Covid-19.
"Perlu dipahami, sekarang lagi masa pandemi, kalau ada demo nanti terjadi kerumunan kalau ada kerumunan ada interaksi maka terjadi penularan. Jadi jangan sampai niat demo yang dimaksudkan mungkin baik tapi malah menimbulkan kerumunan yang berkaitan nantinya dengan penularan Covid," kata Riza di Balai Kota, Jumat (23/7).
Politikus Gerindra itu mengatakan, kebijakan PPKM dibuat oleh pemerintah semata-mata untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warga dari penularan virus.
-
Mengapa Rizma viral? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kenapa Reza Rahadian ikut demo? Reza mengaku tidak bisa tidur melihat tindakan anggota DPR RI dan pemimpin negeri ini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Kapan Rizma viral? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
"Siapapun boleh memberikan masukan untuk kepentingan bangsa dan negara tapi kalau demo-demo sekalipun diperbolehkan demo, namun ini di masa pandemi tidak boleh ada kerumunan jangan sampai demo menimbulkan kerumunan yang berakibat penularan Covid," lugasnya.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga mengajak masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya melalui forum diskusi bersama secara daring dari pada melakukan demonstrasi di masa pandemi yang berisiko terpapar Covid-19.
"Kami berharap masyarakat tidak melakukan kerumunan karena situasi angka Covid-19 masih tinggi saat ini," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi terkait seruan aksi yang tersebar di media sosial, Jumat (23/7).
Menurutnya, ajakan aksi berpotensi menjadi kerumunan massa yang secara tidak langsung tidak dibolehkan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena berpotensi menambah penularan Covid-19.
Jenderal bintang dua itu menyebutkan penyampaian aspirasi bisa dilakukan secara daring tidak hanya turun aksi. "Bisa dilakukan dengan audiensi atau dilakukan dalam bentuk FGD online," ujar Argo.
Polri mendukung warga untuk menyampaikan aspirasinya secara tertib dan tidak berkerumun.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca Selengkapnya"Ya itu resiko dari sebuah kegiatan," kata Heru di Jakarta.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaHabiburrokhman mengaku, ingin beraudiensi dengan massa aksi yang berdemo hari ini.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Habiburokhman menemui langsung pendemo yang memadati depan Gedung DPR MPR.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya