Wagub DKI: Jakarta di Jalur Cepat Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Ibu Kota berada di jalur cepat dalam proses vaksinasi Covid-19. Hal itu terlihat dari jumlah vaksinasi per 5 April 2021 ini sebanyak 1.833.698 orang, dengan 498.076 orang di antaranya telah mendapat dosis satu dan dua.
"Di Jakarta ini, sejujurnya berada di jalur dengan perkembangan paling cepat melaksanakan vaksinasi Covid-19," katanya di Jakarta, Senin (5/4).
Meski demikian, dia mengakui, jumlah ini masih jauh dari target vaksinasi tahap 1 dan 2 bagi tenaga kesehatan, lanjut usia dan pelayanan publik sebanyak 3.000.689. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kedatangan vaksin dari pemerintah pusat yang memerlukan waktu.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Pemprov DKI Jakarta menggunakan tiga parameter dalam melakukan pemadanan data, yaitu padanan dengan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat, padanan dengan data hasil penataan dan penertiban dokumen kepedudukan sesuai domisili, serta padanan berdasarkan pekerjaan Kepala Keluarga penerima KJMU.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa Pemprov DKI Jakarta melakukan verifikasi data KJMU? Selain itu, upaya ini juga bagian dari proses pemadanan data untuk memastikan penerima KJMU adalah warga yang benar-benar layak atau membutuhkan bantuan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Memang masalah kita di awal datangnya vaksin ini kan perlu waktu, secara bertahap," ujar dia.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga membutuhkan waktu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang bakal menjalankan vaksinasi Covid-19 serta pendataan calon penerima vaksin secara daring juga sempat bermasalah dan diubah jadi manual. Pendataan ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menggunakan sistem daring.
"Waktu itu kan seharusnya melalui sistem online, tapi itu belum bisa maksimal sehingga sekarang sebagian (data dihimpun) secara manual," jelas politikus Gerindra itu seperti dilansir dari Antara.
Pemerintah DKI Jakarta menargetkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat prioritas dosis pertama dan kedua akan menjangkau 3.000.689 orang. Jumlah itu menyasar 112.301 tenaga kesehatan, 911.631 lanjut usia atau lansia dan 1.976.757 pelayan publik.
Untuk pemberian dosis pertama baru diterima oleh 1.339.471 orang atau 44,6 persen dari target vaksinasi Covid-19. Rinciannya adalah 121.845 tenaga kesehatan (108,5 persen), 487.262 lansia (53,4 persen) dan 730.364 pelayan publik (36,9 persen).
Sementara vaksin dosis kedua telah disalurkan kepada 494.227 orang atau 16,5 persen dari target. Angka ini terdiri atas 105.485 tenaga kesehatan (93,9 persen), 83.140 lansia (9,1 persen) dan 305.602 pelayan publik (15,5 persen).
"Jadi untuk mencapai 3 juta pasti kita akan lampaui, tapi memang perlu waktu, karena prosesnya bertahap tapi kalau dari segi percepatan ini sudah baik," tutup Riza.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSetidaknya terdapat 130.101 data calon penerima KJP Plus yang diverifikasi ulang pada tahap I gelombang kedua ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya“Nanti kita cek trennya seperti apa. Tapi memang kemarin pas bulan Mei 2023, melonjak jadi 216% dibandingkan bulan April 2023," kata Kadis Dukcapil DKI
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta saat ini pihaknya sedang dalam proses memastikan kesesuaian data penerima bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaAda data guru honorer yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca SelengkapnyaPilkada DKI Jakarta 2024 adalah proses pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca Selengkapnya