Wagub DKI: Masyarakat Belum Butuh Vaksin Dosis Ketiga
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan masyarakat Ibu Kota saat ini belum membutuhkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga karena masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan layanan publik.
"Vaksin ketiga belum dibutuhkan bagi masyarakat. Sampai saat ini, vaksinasi COVID-19 dosis ketiga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan tenaga publik," kata Riza di Jakarta, Selasa (16/11).
Selain itu, saat ini DKI Jakarta merupakan kota dengan penanganan COVID-19 terbaik di Indonesia dan masuk jajaran 50 kota dunia dengan respon COVID-19 yang baik.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
Terlebih, ujar Riza, banyak masyarakat di Jakarta ataupun luar Jakarta yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 tahap satu.
"Tentu kita tidak boleh mendahului karena masih banyak warga Indonesia yang belum divaksin. Dan kami warga DKI Jakarta juga menghormati warga lainnya di seluruh Indonesia yang juga mendapatkan prioritas," ujar Riza.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia membeberkan sampai awal November 2021 sudah ada 10.941.629 orang yang menerima vaksin COVID-19 dosis pertama.
Mereka terdiri atas 67 persen warga ber-KTP DKI dan 33 persen warga KTP non DKI.
"Sedangkan total dosis 2 kini mencapai 8.512.563 orang dengan proporsi 70 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga KTP non DKI," ujar Dwi, Sabtu (6/11).
Dengan jumlah tersebut, Dwi mengatakan, persentase masyarakat yang telah tuntas menjalani vaksinasi COVID-19 hingga tahap kedua di Jakarta sudah mencapai 95,2 persen.
Walau terbilang cukup tinggi, Dwi mengingatkan vaksinasi tidak menjamin masyarakat aman sepenuhnya dari virus COVID-19.
"Vaksinasi COVID-19 saat ini hanya mengurangi dampak keterpaparan, masih terdapat kemungkinan tertular dan menularkan virus COVID-19 jika longgar terhadap protokol kesehatan," kata Dwi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca Selengkapnya