Wagub DKI Nilai Butuh Proses Orang Tua Izinkan Anak Sekolah Tatap Muka
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memahami partisipasi rendah orang tua mengizinkan anaknya belajar tatap muka di kelas. Menurut dia, pandemi Covid-19 yang saat ini melanda merupakan peristiwa baru sehingga masyarakat butuh adaptasi secara bertahap.
"Saya kira berproses saja, memang ada kekhawatiran, ini sesuatu yang wajar, tidak ada masalah luar biasa, nanti para orang tua juga pada saatnya akan memahami dan mengerti," kata Riza di Balai Kota, Kamis (8/4).
Riza mengatakan, Pemprov DKI akan berupaya maksimal mengendalikan penularan Covid-19 yang akan berdampak peningkatan kepercayaan para orang tua mengizinkan anaknya belajar tatap muka.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Bagaimana cara orang tua menstimulasi kemampuan bicara anak? 'Asah kemampuan bicara anak dengan menstimulasi menggunakan kata-kata sederhana setiap hari agar anak terbiasa untuk mendengar dan belajar berbicara,' ujar Piprim.
-
Bagaimana orang tua cegah demam berdarah anak? Ancaman infeksi demam berdarah pada anak bisa dicegah dengan peran aktif orangtua secara tepat. Pentingnya Peran Orangtua dalam Penanganan DBD pada Anak Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Imran Pambudi, MPHM, menyatakan bahwa kewaspadaan orangtua merupakan kunci keberhasilan dalam menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak-anak.
-
Bagaimana cara orang tua mengajarkan anak untuk menjaga tubuh? Ajarkan anak mengenai nama dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain.
-
Bagaimana cara orang tua stimulasi kecerdasan remaja? Orang tua dan guru dapat memberikan stimulasi intelektual yang sesuai dengan minat dan bakat anak remaja, dengan cara memberikan bahan bacaan, media belajar, atau kegiatan ekstrakurikuler yang menarik dan menantang bagi mereka.
"Kita pastikan cara belajar mengajar secara offline-online terbatas campuran ini terlaksana dengan baik dengan begitu orang tua akan percaya," pungkasnya.
Sebelumnya Riza mengatakan, hanya sekitar 30 persen orang tua yang mengizinkan anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka.
"Kurang lebih range-nya 20 sampai 30 persen yang mendapatkan persetujuan orangtua. Itulah kami berikan kesempatan tatap muka secara langsung melalui uji coba pembelajaran terbatas," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (7/4).
Riza memaklumi kekhawatiran orang tua dalam menjaga kesehatan anaknya saat pandemi Covid-19. Lanjut dia, saat ini baru 85 sekolah yang melakukan uji coba.
"Kegiatan ini nanti dilaksanakan insya Allah seminggu tiga kali untuk pelajaran tertentu yang membutuhkan interaksi, diskusi. Yang tidak bisa dilakukan secara online," papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menyatakan, sejumlah poin penting dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka. Salah satunya yakni mengenai durasi belajar siswa di sekolah.
"Durasi belajar yang terbatas antara 3 sampai 4 jam dalam satu hari," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4).
Lalu, pelaksanaannya pun hanya sekali seminggu untuk satu jenjang kelas dalam satuan pendidikan. Kemudian kapasitasnya juga dibatasi maksimal 50 persen dari jumlah keseluruhan satu kelas.
Selanjutnya, pengaturan tempat duduk siswa juga berikan jarak 1,5 meter. Sedangkan untuk materi pelajarannya juga terbatas.
"Yaitu hanya materi-materi esensial yang disampaikan pada pembelajaran tatap muka," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaRibuan orang tua siswa di Banyuwangi telah mengikuti pendidikan parenting, Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat), yang difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaWapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaDengan program ini, diharapkan orang tua juga bisa mencegah anak dari bullying dan kekerasan di sekolah.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani telah menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMencegah anak terlibat dalam pergaulan bebas juga bisa dilakukan orangtua walau dari jauh.
Baca SelengkapnyaFenomena judi online di kalangan anak dan remaja juga kian hari semakin meningkat sehingga membuat kekhawatiran menurunnya kualitas generasi muda Indonesia.
Baca Selengkapnya