Wagub DKI: Pasar Tanah Abang Secara Umum Bisa Layani Pembelian Online
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengimbau agar masyarakat tidak semuanya berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sebab masih banyak pasar yang tersebar di Ibu Kota. Bahkan transaksi jual beli dapat dilakukan secara daring atau online.
"Masih banyak pasar lain agar tersebar dan bisa dilakukan belanja secara online, tidak harus secara fisik," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/5).
Menurutnya, Pasar Tanah Abang sebagai pusat berbelanja terbesar di Asia Tenggara pun dapat melayani pelanggannya secara online.
-
Apa yang membuat Pasar Tanah Abang ramai? Para penjual khususnya pakaian muslim bisa meraup omzet sampai puluhan juta perhari selama bulan Ramadan
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Di mana Pasar Baru berada? Lokasi Pasar Baru juga terbilang strategis dan berbatasan dengan Jalan Raya Pos serta bangunan Gedung Kesenian Jakarta.
-
Apa itu Pasar Baru? Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.
-
Kapan pengunjung Pasar Tanah Abang meningkat? Jumlah pengunjung peningkatannya 150-200 persen dari sebelum puasa lebaran. Jika dibanding lebaran tahun lalu peningkatan pengunjung lebih dari 30 persen,
-
Dimana Pasar Jawa berada? Pagi itu mereka mengunjungi Saoenah Markt. Orang-orang lebih mengenal tempat itu sebagai Pasar Jawa. Banyak warga Suriname keturunan Jawa yang berjualan di pasar itu.
Politikus Gerindra itu juga mengungkapkan, pengawasan protokol kesehatan terus dilakukan tidak hanya di Pasar Tanah Abang.
"Pasti ada pengetatan ya, pengetatan apalagi menjelang Lebaran, pengetatan di tempat perbelanjaan," tutup Riza.
Sebelumnya, waktu tutup Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengalami perubahan saat pelaksanaan pengendalian pengawasan protokol kesehatan.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menyatakan waktu penutupan pasar dibagi menjadi dua kali. Yakni pukul 16.00 dan 17.00 WIB.
"Toko yang berada di lantai ganjil diminta tutup pukul 16.00 WIB dan yang berada di lantai genap tutup pukul 17.00 WIB," kata Arief dalam keterangan tertulis, Senin (3/5).
Kata dia, hal tersebut guna mencegah terjadinya penumpukan keluar pengunjung secara bersamaan. Selain itu, Arief mengimbau agar pengunjung tidak ada penumpukan pembeli di satu lokasi saja.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaBeberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.
Baca SelengkapnyaPembukaan Little Bangkok perlahan menggairahkan kembali aktivitas bisnis dan perdagangan di Pasar Tanah Abang,
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaWarga menyerbu Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Di sana mereka bisa memilih dan mencari ragam busana lebaran.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaJakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.
Baca Selengkapnya