Wagub DKI Pertimbangkan Swab Test di Lokasi 'Citayam Fashion Show'
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mempertimbangkan adanya tes usap (swab test) massal dampak dari kerumunan remaja 'Sudirman Citayam Bogor Depok' (SCBD) yang menggelar Citayam Fashion Week di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Saya kira ini usulan yang baik, ke depan kita bisa lakukan," kata Riza di Jakarta, Minggu (24/7).
Riza khawatir fenomena keramaian remaja SCBD itu menyumbang banyak peningkatan kasus Covid-19 seiring lonjakan yang terjadi di Jakarta. Terlebih, para para anak muda itu banyak yang tidak menggunakan masker.
-
Apa penyakit yang dialami oleh anak muda semakin meningkat? 'Memang benar bahwa stroke dan penyakit jantung saat ini masih menjadi penyebab utama penyakit tidak menular di Indonesia,' ungkap dokter spesialis neurologi David Pangeran dari RSUI. Dalam praktiknya, ia juga sering menjumpai kasus anak muda yang terkena stroke dan penyakit jantung. 'Tren anak muda yang mengalami stroke dan penyakit jantung semakin meningkat.'
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa anak muda makin rentan kena penyakit jantung? Salah satu faktor utama adalah pergeseran pola hidup yang terjadi saat ini dibandingkan dengan masa lalu. Dulu, orang memiliki tingkat aktivitas fisik yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang zaman sekarang. 'Mungkin sekitar 30-40 tahun yang lalu, di mana tidak semua orang memiliki mobil, sehingga lebih banyak yang berjalan kaki,' kata David dalam acara yang diadakan oleh RSUI bersama Sania Royale Rice Bran Oil pada akhir September 2024.
Di sisi lain, fasilitas umum, seperti trotoar pejalan kaki, hingga jalur sepeda beralih fungsi menjadi parkir liar karena padatnya kerumunan di Dukuh Atas.
"Justru itu, dua minggu belakangan ada peningkatan. Kalau remaja ini berkerumun gimana? Berdesakan, ada yang tidak pakai masker, nanti menimbulkan percepatan Covid karena kerumunan seperti ini," tutur dia.
Kegiatan peragaan busana Citayam Fashion Week juga dianggap mengganggu ketertiban umum. Akibatnya, pejalan kaki dan pengguna kendaraan motor kerap kesulitan untuk melintasi Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas.
Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta berencana mencarikan solusi dengan memindahkan lokasi perkumpulan remaja SCBD ke lokasi lain, seperti Monas, Senayan hingga Sarinah.
"Jalanan dipaksa ditutup karena banyak kerumunan, nanti kita akan cari solusinya, seperti Monas, Senayan, Sarinah, dimana saja lah untuk teman-teman usul nanti kita carikan tempat," ucap Riza.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Jakarta berada pada fase terburuk dan memicu berbagai penyakit
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSatu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya