Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wagub DKI Soal Usulan PTM 25 Persen: Lebih Mudah, Saat Uji Coba Kapasitas 50 persen

Wagub DKI Soal Usulan PTM 25 Persen: Lebih Mudah, Saat Uji Coba Kapasitas 50 persen Belajar tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menilai, permintaan untuk membuka sekolah tatap muka dengan kapasitas kelas 25 persen di Ibu Kota lebih mudah. Sebab saat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta dengan kapasitas 50 persen.

"Kalau (kapasitas) 25 persen lebih mudah, kan (uji coba PTM) 50 persen, malah lebih mudah, lebih kecil," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin (7/6).

Politikus Gerindra tersebut juga mengaku akan mempertimbangkan PTM dengan kapasitas 25 persen seperti halnya usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Jokowi juga mengusulkan bila PTM berlangsung selama dua hari dalam satu pekan.

"Kalau memang 25 persen yang terbaik kenapa tidak, kita dukung masukan dari Pak Presiden, pemerintah pusat," ucapnya.

Lanjut Riza, pihaknya akan melakukan diskusi kembali kepada sejumlah pihak, seperti halnya epidemiolog.

"Nanti kita akan diskusikan bersama Forkompinda bersama epidemiolog bersama seluruh pihak bersama pemerintah pusat," jelasnya.

Sebelumnya, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo meminta pembelajaran tatap muka di sekolah yang akan dibuka kembali pada Juli 2021 harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

"Berdasarkan kejadian ini (lonjakan kasus Covid-19), Bapak Presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati hati," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6).

Menurut Budi, Jokowi meminta pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan secara terbatas. Misalnya, siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka maksimal 25 persen dari kapasitas kelas.

Selain itu, kegiatan pembelajaran tatap muka hanya dilaksanakan maksimal dua hari dalam seminggu.

"Setiap hari maksimal hanya dua jam (kegiatan pembelajaran tatap muka)," jelasnya.

Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPU DKI Antisipasi Kemungkinan Pilkada Jakarta 2024 Berlangsung Dua Putaran
KPU DKI Antisipasi Kemungkinan Pilkada Jakarta 2024 Berlangsung Dua Putaran

Penerapan Pilkada Jakarta dua putaran masih sesuai dengan Pasal 10 Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.

Baca Selengkapnya
Setelah Tilang, Kini Muncul Wacana Perpanjangan STNK Harus Lulus Uji Emisi
Setelah Tilang, Kini Muncul Wacana Perpanjangan STNK Harus Lulus Uji Emisi

Polda Metro Jaya tengah mendiskusikan wacana perpanjang STNK harus lulus uji emisi.

Baca Selengkapnya
Alasan Pemprov DKI Uji Coba Pembagian Jam Kerja Tidak Libatkan Swasta
Alasan Pemprov DKI Uji Coba Pembagian Jam Kerja Tidak Libatkan Swasta

Penerapan uji coba pembagian jam kerja akan dimulai di internal Pemprov DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
KPU DKI Siap Jika Pilkada Jakarta Berlangsung Dua Putaran
KPU DKI Siap Jika Pilkada Jakarta Berlangsung Dua Putaran

KPU tengah merancang keputusan untuk mempersiapkan peluang putaran kedua Pilgub Jakarta 2024

Baca Selengkapnya
PKB Ungkap Isi Pertemuan dengan Fraksi PDIP, Ini yang Dibahas
PKB Ungkap Isi Pertemuan dengan Fraksi PDIP, Ini yang Dibahas

Isi pertemuan membahas beberapa poin. Termasuk soal RUU Desa.

Baca Selengkapnya