Wagub DKI Soal Usulan PTM 25 Persen: Lebih Mudah, Saat Uji Coba Kapasitas 50 persen
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menilai, permintaan untuk membuka sekolah tatap muka dengan kapasitas kelas 25 persen di Ibu Kota lebih mudah. Sebab saat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta dengan kapasitas 50 persen.
"Kalau (kapasitas) 25 persen lebih mudah, kan (uji coba PTM) 50 persen, malah lebih mudah, lebih kecil," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin (7/6).
Politikus Gerindra tersebut juga mengaku akan mempertimbangkan PTM dengan kapasitas 25 persen seperti halnya usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, Jokowi juga mengusulkan bila PTM berlangsung selama dua hari dalam satu pekan.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Bagaimana Rizki Natakusumah membagikan kegiatan rapat? Rizki membagikan berbagai momen rapat ini di Instagram, lengkap dengan topik-topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
-
Siapa yang sedang berdiskusi dengan Rifat Sungkar tentang tahap akhir proyek? Saat ini, Rifat tengah berdiskusi dengan berbagai pihak mengenai tahap akhir proyek. Ia sedang mencari beberapa alternatif untuk ventilasi, panel surya, bahan lantai, serta penyelesaian kamar mandi.
"Kalau memang 25 persen yang terbaik kenapa tidak, kita dukung masukan dari Pak Presiden, pemerintah pusat," ucapnya.
Lanjut Riza, pihaknya akan melakukan diskusi kembali kepada sejumlah pihak, seperti halnya epidemiolog.
"Nanti kita akan diskusikan bersama Forkompinda bersama epidemiolog bersama seluruh pihak bersama pemerintah pusat," jelasnya.
Sebelumnya, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, Presiden Joko Widodo meminta pembelajaran tatap muka di sekolah yang akan dibuka kembali pada Juli 2021 harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.
"Berdasarkan kejadian ini (lonjakan kasus Covid-19), Bapak Presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati hati," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/6).
Menurut Budi, Jokowi meminta pembelajaran tatap muka di sekolah dilakukan secara terbatas. Misalnya, siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka maksimal 25 persen dari kapasitas kelas.
Selain itu, kegiatan pembelajaran tatap muka hanya dilaksanakan maksimal dua hari dalam seminggu.
"Setiap hari maksimal hanya dua jam (kegiatan pembelajaran tatap muka)," jelasnya.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerapan Pilkada Jakarta dua putaran masih sesuai dengan Pasal 10 Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya tengah mendiskusikan wacana perpanjang STNK harus lulus uji emisi.
Baca SelengkapnyaPenerapan uji coba pembagian jam kerja akan dimulai di internal Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPU tengah merancang keputusan untuk mempersiapkan peluang putaran kedua Pilgub Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaIsi pertemuan membahas beberapa poin. Termasuk soal RUU Desa.
Baca Selengkapnya