Wagub DKI: Tidak Mudah Ubah Sampah Bantargebang Jadi Lapangan Golf
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, rencana mengubah gunungan sampah di Bantargebang, Kota Bekasi, tidak mudah direalisasikan. Rencana ini dicetuskan pertama kali oleh Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah.
"Tidak semudah itu, karena menggunung sedemikian ya itu harus diolah dulu, dikelola, jadi tidak semudah itu mengubah Bantargebang menjadi lapangan golf ya," ucap Riza di Balai Kota, Kamis (25/11).
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah rekomendasi TPST Bantargebang menjadi lapangan golf itu merupakan usulan jangka panjang. Sebab, Pemprov DKI Jakarta sebagai pemilik aset TPST Bantargebang di Kota Bekasi mempunyai perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Siapa yang meminta daerah mengelola sampah secara mandiri? Pada Jumat (21/7) Sekda DIY Benny Suharsono meminta agar pemerintah kabupaten/kota mengelola sampah secara mandiri seiring penutupan TPA Regional Piyungan, Bantul mulai 23 Juli sampai 5 September 2023 karena telah melebihi kapasitas.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Apa yang dilakukan Pemkab Bantul untuk mengatasi sampah? “Mohon kerja sama kabupaten/kota untuk mengambil langkah-langkah penanganan sampah secara mandiri di wilayah masing-masing. Penutupan itu juga hasil kesepakatan rapat Sekda DIY dengan Sekda Kabupaten Sleman, Sekda Kabupaten Bantul, dan Sekda Kota Yogyakarta,“ katanya melalui sebuah surat edaran.
-
Kenapa sampah di Jogja susah diberesin? 'Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,' kata Takim, kepada Merdeka.com, Minggu (8/9).
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
Salah satu perjanjiannya, menurut Ida, menyebutkan Pemprov DKI Jakarta wajib memastikan bahwa ketika tempat pembuangan sampah warga Ibu Kota itu sudah ditutup tidak meninggalkan gunungan sampah yang mengakibatkan masalah lingkungan.
Berkaca dari Korea
Oleh karena itu, kata Ida, ketimbang diratakan, tumpukan sampah itu lebih baik dibuat lapangan golf. Sebab dia menilai, mengubah tempat sampah raksasa itu jadi lapangan golf akan lebih murah daripada meratakannya. Usulan itu berkaca dari Korea Selatan yang menyulap tempat pembuangan sampah menjadi lapangan golf.
"Jadi gini di Korea pembuangan sampah seluas 500 hektare itu yang sudah sangat numpuk disulap jadi lapangan golf dan tidak mahal, tidak sulit, menurut Korea," kata Ida di sela Rapat Badan Anggaran DPRD DKI, Rabu (24/11) malam.
Ida mengatakan, total lahan di TPST Bantargebang 100 hektare. Sementara lahan untuk membuang sampah 19 hektare.
Menurut Ida, bukit sampah itu sudah tertutup rumput dan tidak baru serta telah mencapai batas kapasitas penumpukan sampah 50 meter. Sampah yang dibuang Pemprov DKI nantinya dialihkan ke lahan kosong di TPST Bantargebang.
"Untuk presentase harga saya tidak mau sampaikan nanti kesannya saya ngawal itu. Tidak diapa-apakan loh itu sampahnya. Itu tidak perlu diapa-apakan tinggal dibentuk aja bukit-bukit gitu jadi lapangan golf dan katanya tidak mahal," kata dia.
Ida menjelaskan, di TPST Bantargebang ada pembangunan ITF (intermediate treatment facility) untuk pengelolaan sampah. Per hari sampah dikelola mencapai 2 ton dengan catatan 1 ton sampah baru dan 1 ton sampah lama. Menurut dia, sampah-sampah itu tidak mungkin segera habis dikelola. Sehingga mengusulkan dijadikan lapangan golf agar bisa menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Solusinya adalah menghabiskan tidak mungkin lah, terlalu mustahil kita mampu menghabiskan sampah di sana. Jadi harus cari solusi. Apa solusinya, lapangan golf, bisa buat PAD," kata Ida.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaKetua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir
Baca SelengkapnyaProyek ITF sendiri merupakan rencana pembuatan fasilitas pengolahan sampah menjadi tenaga listrik alias ITF yang sebelumnya telah dibatalkan oleh Heru.
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, selama menjadi menteri mengurus masalah sampah di Bali merupakan pekerjaan tersulit.
Baca SelengkapnyaSuntikan modal tersebut turun karena anggaran untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dibatalkan.
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah saran yang diberikan Kemendagri kepada Pemprov DKI ihwal pembatalan proyek ITF Sunter.
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaPDIP Bela Heru Budi soal Angket ITF Sunter: Apa yang Diharapkan, Datanya Belum Punya
Baca Selengkapnya