Wagub DKI: Tolak Ukur Keberhasilan Tangani Pandemi dari Angka Kematian dan Kesembuhan
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan menekan angka kasus Covid-19 di Jakarta tidak mudah. Sektor ekonomi, politik, pemerintahan yang berada sentralistik di Jakarta menjadi faktor utama angka kasus tak kunjung turun.
Meski demikian, Riza menegaskan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI yaitu menekan angka kematian akibat Covid-19 dan menyumbang angka kesembuhan tertinggi.
"Jadi kalau ingin lihat keberhasilan satu pemerintahan lihat berapa besar angka kesembuhannya, berapa kecil angka kematiannya, ini kita dapat me-manage mengendalikan. Kalau penyebaran virusnya tidak mudah diredam karena dia berkembang," ucap Riza di Balai Kota, Senin (15/2).
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Saat ini, kata Riza, upaya menekan kasus tergantung dari sikap kooperatif masyarakat. Sebab sejauh ini, upaya pencegahan dan penanggulangan Pemprov DKI terus ditingkatkan.
Politikus Gerindra itu mengingatkan masyarakat mau disiplin untuk mengurangi mobilitas tidak penting. Bahkan, ia mengimbau kebiasaan mencegah penularan Covid-19 menjadi kebutuhan utama saat ini.
"Kami di Jakarta ini ingin masyarakat sadar dan taat bukan karena ada aturan bukan karena ada aparat yang banyak bukan karena ada sanksi tapi lebih pada kesadaran kita mari kita jadikan seperti kebutuhan kita hari kita," tandasnya.
Berdasarkan data terakhir, Minggu (14/2) penambahan kasus positif sebanyak 2.496 kasus. Sehingga secara akumulasi total kasus di Jakarta sebanyak 315.553 kasus. Namun kasus aktif tercatat menurun sebanyak 1.898 sehingga masih ada 17.120 orang masih dirawat atau diisolasi.
Tren menurun kasus aktif disebabkan kasus kesembuhan atau kematian. Untuk kasus sembuh, bertambah 4.349 kasus sehingga total 293.538 orang berstatus sebagai penyintas Covid. Sedangkan kasus kematian bertambah 45, menjadi 4.895 kasus.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca Selengkapnya