Wagub Riza Patria Ungkap Strategi Pemprov DKI Antisipasi Puncak Ledakan Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan strategi jika kondisi ledakan Covid-19 memuncak sangat drastis. Saat ini, hal penting menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta adalah menyelesaikan masalah di hulu secara tuntas.
"Kita ini sebagai pemerintah harus menyiapkan segala kemungkinan terjadi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (28/6).
Masalah di hulu menurut Riza yakni kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Termasuk menyadarkan masyarakat untuk mengurangi mobilitas pada saat penerapan PPKM Mikro.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk macet? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
Politikus Gerindra itu mengatakan pembenahan permasalahan di hulu akan jauh lebih memudahkan penanganan Covid-19 di Jakarta. Terlebih lagi, imbuhnya, kontribusi kasus dari anak-anak saat ini terjadi peningkatan signifikan. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh warga agar patuh, taat, disiplin berada di rumah, jangan keluar rumah.
"Terlebih anak di bawah 9 tahun dan orang tua di atas 60 tahun," ujar dia.
Diketahui kasus positif Covid-19 di Jakarta pada Senin (28/6) bertambah 8.348 kasus. Penambahan ini berasal dari tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 22.895 orang.
"Dilakukan tes PCR sebanyak 28.619 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 22.895 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 8.348 positif dan 14.547 negatif," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik 4.831 menjadi 62.126 kasus. Kemudian, total orang yang telah sembuh dari Covid sebanyak 457.935 orang dengan tingkat kesembuhan 86,7 persen, dan total 8.348 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Selain itu, Dwi mengatakan Dinas Kesehatan DKI juga melakukan tes antigen hari ini sebanyak 3.041 orang dites, dengan hasil 707 positif dan 2.334 negatif. Namun, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Dwi juga menyebut, tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 13 persen dari penambahan kasus hari ini 8.348 merupakan anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian; 917 kasus adalah anak usia 6 - 18 tahun dan 327 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun.
"Sedangkan, 6.436 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 668 kasus adalah usia 60 tahun ke atas," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu yang artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 143.411 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 411.315 per sejuta penduduk," terangnya.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 34,4 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaHendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul laut
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta diminta bijak gunakan air bersih dalam menghadapi musim kemarau
Baca SelengkapnyaHadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.
Baca SelengkapnyaPuan pun menginstruksikan kepada seluruh Anggota DPR RI yang berasal dari dapil yang wilayahnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk ikut membantu.
Baca SelengkapnyaPuan mendorong agar Pemerintah memperkuat infrastruktur penyedia air untuk warga.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaProyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaListyo meminta jajarannya mengoptimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya