Walhi duga tumpukan sampah di Teluk Jakarta dampak proyek reklamasi
Merdeka.com - Lautan sampah menghiasi Teluk Jakarta, Muara Angke, Jakarta Utara. Pemprov DKI Jakarta tidak tinggal diam dan mengambil langkah cepat untuk membersihkan sampah. Semua alat berat dikerahkan, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga bahu membahu mengangkat berton-ton sampah.
Dari catatan Pemprov DKI, sampah-sampah ini sudah mengendap sejak 2014. Kedalamannya mencapai lebih dari 2,5 meter.
Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Dwi Sawung mengatakan, tumpukan sampah mungkin saja terjadi karena terbawa arus laut. Ditambah adanya proyek reklamasi di Teluk Jakarta yang secara tidak langsung mengubah arus laut.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
-
Dimana sampah di Kota Jogja menumpuk? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
"Iya lama juga, lama-lama dia juga kan mengendap, kalau misalnya airnya enggak balik lagi, begitu ada reklamasi gitu ya arusnya kan berubah sampah yang masuk situ enggak bisa keluar lagi bisa aja jadi kaya numpuk gitu," jelas Sawung saat dihubungi, Senin (19/3).
Sawung menduga, sampah tersebut bisa saja karena proyek reklamasi. Namun ke mana arah sampah itu terbawa arus dia belum bisa memastikan. Bisa saja tumpukan sampah bercampur lumpur di wilayah konservasi bakau Kali Adem, seperti yang terjadi saat ini.
"Perubahan arus pasti ada, enggak mungkin enggak ada. Cuma kita kan enggak tahu nih, kan sekarang ada yang setengah jadi nih (Pulau reklamasi)," jelas dia.
"Cuma arah penumpukan sampahnya ke arah mana dan juga sekarang banyak sampah yang dari dulu banyak, misalnya ini cerita teman-teman dari walhi harusnya bulan-bulan ini ada biasanya ada sampah dari Teluk Jakarta ke pantai Pulau Pari misalnya ya sekarang enggak ada sampahnya ke Pulau Pari. Ada perubahan arus ini," sambungnya.
Pesimis sampah dikeruk dalam waktu satu minggu
Pemprov DKI menargetkan pembersihan sampah dalam waktu satu minggu. Walhi pesimis dengan target itu. Menurutnya, butuh waktu lama untuk membebaskan Teluk Jakarta dari sampah karena ada beberapa tempat yang tidak bisa menggunakan alat berat.
"Saya kira sulit yah seminggu pasti yang besarnya aja, ada yang di dalam yah harus manual juga enggak bisa pake alat berat. Alat berat ada batasnya juga karena enggak ada jalan ke situ. Harus manual dan pake tangan gitu , pasti lama lebih dari seminggu itu," ujar dia.
Untuk itu dia ingin ada kesadaran dari semua pihak karena sampah khususnya sampai plastik itu datang dari darat yang terbaru arus sampai ke laut. Untuk itu penanganan di darat juga perlu dilakukan.
"Itu kan dari darat yang ngalir ke laut, dari laut ngalir lagi ke darat. Selama persoalan di darat enggak ditangani ya enggak bisa juga. Kalau yang di laut sendiri sulit sekali memang, ini bukan program kita saja sendiri tapi juga program internasional untuk bagaimana mengatasi sampah plastik di laut. Karena pasti dia mendarat lagi di daratan atau dia muter di tengah-tengah (laut)," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaDiketahui genangan banjir ini telah melanda kawasan tersebut selama lebih dari lima bulan.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRatusan personel kebersihan diterjunkan dalam rangka operasi Grebek Sampah di Pesisir Merunda Kepu
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca Selengkapnya