Walkot Jakpus serahkan kasus pencabulan pelajar oleh 3 PNS ke polisi
Merdeka.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan, belum mengetahui kasus dugaan pencabulan dilakukan tiga pegawai negeri sipil terhadap siswi SMK yang tengah melakukan magang di kantornya. Menurut dia, permasalahan tersebut bisa ditanyakan langsung kepada pihak kepolisian.
"Saya belum tahu, saya tidak mau mendahului ranah kepolisian," kata Mangara saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (5/8/).
Menurut Pardede, apabila peristiwa tersebut benar-benar terjadi dirinya akan bertindak tegas terhadap oknum tersebut. "Tapi jika itu benar (Pelaku PNS Jakpus), saya minta diusut tuntas," tegasnya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung, membenarkan adanya laporan pencabulan itu. Dia mengatakan, malam harinya usai menerima laporan korban anggota PPA langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Iya ada kejadian itu, kejadiannya kemarin siang. Korban sudah lapor semalam (Rabu). Kasus ditangani unit PPA," kata dia.
Seperti diketahui, kasus pencabulan ini terungkap setelah siswi berinisal M melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Pusat. Di mana dirinya diperkosa tiga pria berinisial H, Y, dan A, Rabu (4/8) lalu.
Di mana M sedang magang di sana dan tengah menyelesaikan tugasnya di sebuah ruangan di kantor walikota. Tiba-tiba ia merasa ada orang yang membekap dirinya hingga tak sadarkan diri. Ketika terbangun, M sadar dengan keadaan sudah telanjang bulat.
Mengetahui kejadian ini,kedua orang tua korban langsung melaporkannya ke pihak Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (4/8) kemarin. Dalam pelaporan itu, polisi mendapatkan beberapa barang bukti seperti hasil visum.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan pencabulan itu dilaporkan sesuai LP/B/394/11/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, tertanggal 07 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaKPAI saat ini berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak .
Baca SelengkapnyaNP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu korban melapor ke polisi bersama orangtuanya pada Kamis (28/11).
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaKonfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.
Baca Selengkapnya