Warga Depok makin resah ada pesan berantai soal pembegalan
Merdeka.com - Maraknya aksi pembegalan di Kota Depok, Jawa Barat, membuat warga makin resah. Terlebih, para warga Depok yang kerap menerima informasi adanya pembegalan di sekitar wilayah Depok.
Edi Ketua RT 01 RW 20, warga Margonda Raya mengatakan, setelah adanya pembegalan, sekitar warganya menerima pesan berantai (broadcast/BC) dan SMS terjadi pembegalan di mana-mana. "Info SMS dan BC di sini ada begal di sana ada begal, korban dikeroyok, bacok. Itu bikin panik," kata Edi saat ditemui merdeka.com, Selasa (3/2).
Menurut dia, warga Depok jadi berpikir ulang jika ingin ke luar rumah lantaran takut dibegal. "Jadi keluar sendiri takut, keluar tiga orang saja mikir-mikir sekarang," ujarnya.
-
Mengapa warga Depok ngubek empang? Tradisi ngubek empang jadi ajang silaturahmi khas warga Depok setiap tahunnya.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Mengapa warga Demak mengungsi? Tercatat puluhan ribu warga harus mengungsi akibat banjir itu. Mereka harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman karena rumah-rumah mereka terendam air.
-
Bagaimana cara warga Depok ngubek empang? Mereka bisa menangkap ikan tersebut dengan cara sendiri, namun syaratnya harus tangan kosong. Ada yang memakai tangan, memakai baju bahkan memeluknya sehingga ikan yang didapat lebih dari satu.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
Namun informasi pesan berantai adanya begal tak benar, setelah pihaknya memberitahukannya kepada pihak kepolisian terdekat. "Info-info itu belum dipastikan benar atau tidaknya setelah di cek jadi info itu bikin panik," ucapnya.
Sementara di lain pihak, Kasubag Humas Polresta Depok AKP Subandi mengakui adanya pesan berantai terjadi pembegalan di Depok. Setelah pihaknya meninjau ke lapangan, pembegalan tersebut tidak terjadi.
"Yang sekarang saya tahu yang benar di Margonda, Krukut dan GDC. Itu tidak cocok broadcast yang terjadi pembegalan," kata Subandi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaPelemparan batu di Jalan Margonda ini sudah sangat meresahkan warga. Karena dikhawatirkan bisa menimpa pengendara lain yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaBasecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaSeorang Babinsa dari Kodim 0508/Depok mengusir sekelompok debt collector dari sebuah perumahan di Tanah Baru, Depok, karena meresahkan.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Babinsa dari Kodim 0508/Depok murka dan mengusir sekelompok debt collector karena membuat resah di perumahan Depok Mulya Tanah Baru, Depok.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan masyarakat lantaran merasa resah karena belakangan sering terjadi aksi maling belakangan ini.
Baca SelengkapnyaSatpol PP Depok menyisir sepanjang jalan Raya Margonda untuk mencari 'pocong' yang berkeliaran di Depok
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaWarga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaNiat ingin mau bagi-bagi takjil, para polisi ini dibuat heran karena sepi pengendara lewat.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca Selengkapnya