Warga Dianiaya Sekuriti Saat Minta Surat Keterangan Vaksinasi Covid-19 di GBK
Merdeka.com - Seorang warga bernama Zaelani (26) menjadi korban penganiayaan dan pemukulan security di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/7) sekitar pukul 11.30 Wib.
"Iya, (Kejadian pemukulan) itu hari Jumat, Siang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardhana saat dihubungi, Selasa (3/8).
Kejadian itu bermula dari kesalahpahaman antara korban dan security yang melakukan pemukulan tersebut. Saat itu, korban ingin meminta sertifikat atau surat keterangan vaksinasi usai mendapatkan dosis I dan dosisi II.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Di mana insiden ini terjadi? Melansir dari ElectricalTechnology, Jumat (1/11), peristiwa nahas itu terjadi di sebuah ladang angin di Ooltgensplaat, Belanda, pada 29 Oktober 2013.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
"Kesalahpahaman aja, miskomunikasi. Jadi ini si korban ini minta surat keterangan vaksin dari pos, kayak diping-pong gitu loh. (Dioper-oper) Dari sana dibalikin lagi ke sini ke pos yang sebelumnya seperti itu," ujarnya.
Alhasil, terjadi cekcok antara mereka karena korban merasa dibuat bingung harus ke sana kemari.
"Ributlah sama security, karena yang bersangkutan kan bingung ini kok diping-pong begitu. Akhirnya ribut sama security, gitu. Yang satu ngeyel, yang satu enggak sabaran. Yang korbannya ngeyel, si security enggak sabaran. Begitu lah kira-kira, kesalahpahaman aja, enggak ada masalah sih," jelasnya.
Wisnu menegaskan kasus tersebut akan diproses secara prosedural oleh anggotanya.
"Dari kita masih proses sesuai prosedural. Kita akan selesaikan secara hukum," tegasnya.
Korban Luka Robek di Bagian Pelipis
Sementara itu, kuasa hukum Zaelani, Kinta, menyebut laporan atas kejadian itu ia buat pada Sabtu (31/7) malam dengan nomor Laporan Polisi (LP) LP/B/997/VII/2021/SPKT/PolresMetroJakpus/PoldaMetroJaya, tanggal 31 Juli 2021.
"Kemarin kita sudah buat laporan di Polres Jakarta Pusat hari Sabtu, 31 Juli 2021 sekitar pukul 10 malam ya kurang lebih dan sudah dilakukan visum juga," ujar Kinta.
Ia menyebut, kliennya itu mengalami luka robek pada bagian pelipis sebelah kiri hingga mengeluarkan cukup banyak darah. Serta merasa sakit pada bagian punggung.
"Luka ada di pelipis bagian sebelah kiri, luka robek. Terus di punggung juga ada yang dia rasa sih memang satu kali, cuma itu bisa imbas ke punggung sebelah kiri itu. Dia juga enggak ngerti. Padahal dia enggak jatuh, enggak tersungkur gitu. (Pemukulan hanya sekali) iya gitu," ungkapnya.
"Cuma kenapa punggungnya sampai juga ngerasa sakit, dia enggak tahu, itu yang dia ingat ya. Mungkin karena kondisi begitu dia enggak tahu lagi apa yang terjadi, cuma seingat dia dipukul sekali di pelipis yang ngocor darah itu," sambungnya.
Saat ini, korban masih dalam masih pemulihan atau istirahat.
"Kondisi terakhir pemukulan itu penglihatan jadi enggak bagus ya, jadi kurang jelas. Sering pusing juga, karena kan setelah dipukul itu kan enggak cuma dari pelipis aja yang ngeluarin darah, dari hidung juga keluar darah gitu," jelasnya.
"Karena kan dia mengalami trauma juga gitu. Jadi istirahat saja dulu, karena kan surat dari dokter suruh istirahat 3-5 hari ya," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas, korban menegur seseorang yang mengendarai sepeda motor tak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaCekcok itu terjadi di area kantin UMKM Mandiri Parkir Timur, GBK, Senin (10/6).
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaDua sekuriti rumah sakit merampas handphone wartawan
Baca Selengkapnya