Warga DKI Jakarta damai, tak terbelah selama Pilgub DKI

Merdeka.com - Calon Gubernur Anies Baswedan menolak anggapan warga DKI Jakarta telah terbelah selama Pilgub DKI Jakarta. Masyarakat hanya terpolarisasi karena mendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Rasanya terpecah juga enggak ‎ya. Mungkin terlalu ekstrem menggunakan istilah terpecah. Kemarin itu adanya terpolarisasi. Polarisasi itu ada kelompok, sekat, tapi enggak terpecah," kata Anies usai bertemu Basuki di Balai Kota DKI, Kamis (20/4).

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 hasil hitung cepat, ini mengatakan sebagai bukti tak ada perpecahan, yaitu dengan terlihatnya kondisi damai usai pemungutan suara Pilgub DKI putaran II. Para pendukung dari tiap kubu bahkan dapat bersikap saling hangat saat bertemu di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Datang di TPS juga pada duduk, berjejeran, tidak ada suasana yang tegang, enggak biasa-biasa saja. Bahkan ngobrol santai meski ketika nyoblos yang satunya nyoblos nomor dua, yang satu nyoblos nomor tiga," terangnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menginginkan ingin membangun perasaan antar warga agar saling bersama membangun Jakarta. Hal ini, kata dia, akan terlihat apabila dirinya dan Sandiaga Uno dapat bekerjasama dengan Basuki dan Djarot.

"Yang kita bangun adalah perasaan bersama, yang tadi disebut pecah itu kan perasaan. Kenyataan di lapangan kan enggak. Kita ingin bangun perasaan Jakarta adalah sama, Jakarta warganya itu bisa bekerja bersama," terangnya. "Kalau Pak Basuki, Pak Djarot, Anies, Bang Sandi itu bisa bekerjasama juga saya rasa warga juga akan merasa baik," tambahnya.