Warga Jakarta Diminta Lengkapi Imunisasi Dasar Anak
Merdeka.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta meminta masyarakat melengkapi imunisasi dasar khususnya kepada anak usia 6-11 tahun sebagai persiapan sebelum vaksinasi Covid-19.
"Lengkapi segera vaksinasi dasar," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia dalam seminar vaksinasi Covid-19 dan vaksinasi anak di Jakarta, Selasa (30/11).
Saat pandemi Covid-19, Pemprov DKI tetap mengejar vaksinasi dasar yang rutin menjadi program pemerintah untuk memastikan kesehatan anak terjaga.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
"Jangan sampai mereka menjadi rentan akibat sakit lain yang bisa dicegah dengan vaksinasi karena orang tua lupa untuk melengkapi vaksinasi anak-anak. Jadi vaksinasi rutin saat pandemi Covid-19 ini pun tetap harus dikejar," ujarnya.
Adapun vaksinasi dasar tersebut yakni untuk bayi usia nol hingga 11 bulan, wajib mendapatkan imunisasi dasar di antaranya tuberkulosis, difteri, pertusis dan tetanus (DPT), polio, hingga campak rubella. Kemudian anak usia 18 hingga 24 bulan wajib mendapatkan imunisasi lanjutan DPT dan campak rubella.
Selanjutnya, imunisasi untuk anak sekolah dasar yakni mendapatkan imunisasi campak rubella dan Difteri dan Tetanus (DT) untuk anak kelas satu SD/Madrasah Ibtidaiyah dan imunisasi tetanus difteri (Td) pada anak kelas dua dan lima SD.
Tak hanya itu, DKI Jakarta juga memberikan vaksinasi untuk mencegah kanker serviks khusus kepada anak perempuan kelas lima SD dan dilanjutkan saat kelas enam SD yang dilakukan sejak 2016.
"Cakupan (vaksinasi kanker serviks) sejak 2016 sampai 2019 cukup tinggi 90 persen dan bisa kami kejar pada 2020 hingga 2021 bisa kami tingkatkan lagi tidak hanya sekolah negeri tapi juga swasta dan sekolah berbasis agama," ungkap Dwi seperti dilansir dari Antara.
Dwi yang akrab disapa Lies itu menambahkan, vaksinasi dasar pada bayi dan lanjutan usia 18-24 bulan tercatat tinggi dengan rata-rata pada 2020 mencapai kisaran hingga 99 persen.
Sedangkan vaksinasi lanjutan untuk anak SD akan digenjot melalui Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas setelah sebelumnya sempat terkendala PTM jarak jauh akibat pandemi Covid-19.
"Dengan PTM kami bisa kejar ketertinggalan memberikan vaksinasi lanjutan anak SD kelas satu, dua, lima dan enam supaya antibodi anak bisa dipertahankan tinggi dan kurangi risiko penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi tidak hanya Covid tapi ada penyakit lain," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaKemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaPolio merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi kepada anak-anak.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya