Warga Jatinegara cegat Jokowi minta jangan digusur
Merdeka.com - Ratusan warga Perumahan Srikandi, Jatinegara Kaum, Jakarta Timur melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Balai Kota Jakarta. Tujuan aksi sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang berencana menggusur 140 kepala keluarga di perumahan tersebut.
Aksi yang menamakan dirinya sebagai Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) sejak siang hingga kini masih bertahan di depan kantor Balai Kota. Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga dan sebagian yang lain mengatur arus lalu lintas.
Koordinator SRMI, Edi Satimin menyatakan, dengan rencana digusurnya ratusan warga tersebut, menandakan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi dianggap bukan hanya gagal memenuhi hak dasar rakyat atas penghidupan yang layak. Tetapi juga melegalkan perampasan tanah rakyat.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Kenapa Soeharto melakukan tindakan tegas terhadap preman? Soeharto mengaku merasa muak dengan banyaknya aksi kejahatan yang dilakukan Gali. Presiden Soeharto Menilai Kekejaman Para Preman itu Sudah Keterlaluan Ada orang tua yang dirampok kemudian dibunuh. Lalu ada wanita yang sudah dirampok, diperkosa di depan suaminya. “Ini sudah keterlaluan! Apa hal ini mau didiamkan saja?“ tegas Soeharto.
-
Bagaimana cara Soeharto mengatasi preman? “Tindakan tegas Bagaimana? Ya Harus Dengan Kekerasan,“ Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan. “Dor, dor, dor!“ Tetapi yang melawan ya, mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan mereka ditembak. Kata Soeharto.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
"PT Buana Estate telah merekayasa bukti kepemilikan tanah tersebut. Namun dibenarkan oleh institusi peradilan. Sedangkan warga yang punya bukti sah sejak tahun 1998 justru dinyatakan bersalah," jelas Edi dalam orasinya, Jakarta, Rabu (20/3).
Pantauan merdeka.com, saat ini, demonstran-demonstran sedang duduk-duduk di pintu gerbang masuk Balai Kota. Setelah beberapa saat teriak-teriak untuk menyampaikan aspirasinya.
Namun, sudah ada perwakilan peserta demo yang telah masuk dan menunggu Jokowi keluar dari ruangannya. Mereka duduk-duduk di teras depan Kantor Balai Kota.
Mereka berencana mencegat Jokowi sebelum kembali melakukan agenda di luar Balai Kota. Pendemo meminta kepada Jokowi untuk melindungi warga Srikandi, Jatinegara kaum yang akan digusur tersebut. Dan mencegah adanya aksi premanisme yang meneror warga selama ini.
"Hentikan penggusuran kampung Srikandi, dan batalkan HGB 123. Selain itu, tangkap preman-preman yang suka mengintimidasi warga," keluh Edi. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaMereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, bahwa dirinya sangat terharu ketika beberapa warga mengunci diri tidak ke luar rumah setelah adanya hal tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaSpanduk itu bertuliskan ‘Selamat datang Bapak Jokowi. Kami sudah pintar. Kami pilih Ganjar!’.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar membuka Posko agar para pihak yang menerima intimidasi berani melaporkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyerukan pendukungnya tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye.
Baca Selengkapnya