Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga kampung Leuser blokir dan salawatan di jalan tolak digusur

Warga kampung Leuser blokir dan salawatan di jalan tolak digusur warga lauser shalawat di jalan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga di Jalan Lauser RT 08 RW 08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melakukan aksi unjuk rasa terkait Surat Peringatan II yang akan dilakukan oleh Satpol PP. Puluhan warga melakukan orasi dan salawatan di sepanjang trotoar Jalan Lauser.

Sebagian besar rumah di RT 08 merupakan bangunan permanen. Di kampung Lauser ini seluruh tembok bangunan dan rumah setiap warga kini telah terdapat tulisan 'Harga mati ini tanah kami'.

Titin Sumiatin (38) warga yang sudah tinggal dan lahir di Kampung Lauser mengungkapkan aksi orasi yang dilakukannya untuk menolak adanya SP II dan menghadang intimidasi para oknum terhadap para warga Lauser.

"Aksi kita tadi untuk menolak SP II dan aksi menolak Satpol PP untuk datang ke sini. Aparat polisi seperti TNI, polisi juga," ujar Titin, di gang Lauser, Jakarta Selatan, Senin (9/5).

Dia mengatakan, SP II yang diterima merupakan lanjutan dari SP I setelah keluar pada Senin lalu. Sedangkan kewenangan untuk menggusur permukiman mereka bukan pada Pemprov DKI karena tanah ini mereka yakini merupakan aset PT PAM Jaya.

Dia mengaku meski tidak memiliki sertifikat atau surat apa pun, dirinya mengklaim telah diakui keberadaannya dan terdaftar secara resmi sebagai warga DKI. Mereka pun rutin membayarkan PBB.

"Kami heran tiba-tiba ada yang mengklim tanah ini. Kita tidak melihat adanya surat-surat yang dimiliki oleh mereka. Warga di sini punya PBB. Kami tetap bayar dan sah di akui warga negara," terang Titin.

Dia berharap bahwa para oknum melihat kondisi para warga saat ini, tidak hanya menggusur saja.

"Melihat ke bawah kalangan kami. Tolong diperhatikan nasib kami. Jangan di persulit lagi," ujar Titin.

Sementara itu, sesepuh Lauser, Mamah (60) menginginkan para oknum tidak melakukan penggusuran karena warga disini sudah seperti keluarga.

"Jangan di gusur. Mau lari kemana kami. Disini kami sudah seperti keluarga. Saya memikirkan kalo kami itu berpelukan. Ada yang tinggal disini selama 25 tahun. Ada juga yang 20 tahun. Besar kecilnya saya disini," kata Mamah.

Tak hanya soal penggusuran Mamah berharap agar sertifikat yang diajukan oleh para warga Lauser itu segera diselesaikan.

"Kami sudah mengajukan sertifikat terakhir tahun 1998. Namun tidak ada pergerakan. Ya dipermudah aja. Diperlancar. Seperti bola kita di oper-oper," harap Mamah.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Unik Warga Warunggunung Lebak Protes Jalan Rusak Pakai Gapura, Tuliskan Kalimat Satire
Cara Unik Warga Warunggunung Lebak Protes Jalan Rusak Pakai Gapura, Tuliskan Kalimat Satire

Kondisi jalan begitu parah, yakni berlubang dan bergelombang besar. Akibat kerusakan ini, beberapa pengguna roda dua yang melintas sampai mengalami kecelakaan.

Baca Selengkapnya
Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan
Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan

Warga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Horor! Buntut Warga Blokir Jalanan di Jambi, Macet Mengular Hingga 30 Kilometer
Horor! Buntut Warga Blokir Jalanan di Jambi, Macet Mengular Hingga 30 Kilometer

Ratusan masyarakat memblokir Jalan Nasional di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.

Baca Selengkapnya
Kesal Jalan & Jembatan Rusak Gara-Gara Truk Angkut Logistik Imigran Rohingya, Warga Blokir Jalur ke Camp
Kesal Jalan & Jembatan Rusak Gara-Gara Truk Angkut Logistik Imigran Rohingya, Warga Blokir Jalur ke Camp

Selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Aksi Emak-Emak di Lebak Tanam Padi di Tengah Jalan, Protes Jalan Rusak Kerap Jadi Penyebab Kecelakaan
Aksi Emak-Emak di Lebak Tanam Padi di Tengah Jalan, Protes Jalan Rusak Kerap Jadi Penyebab Kecelakaan

Pengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Diduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Diduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga

Diduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga

Baca Selengkapnya
Buntut Tawuran Sebabkan 4 Siswa Luka, Warga Blokir Jalan Nasional di Jambi & Macet Mengular Panjang
Buntut Tawuran Sebabkan 4 Siswa Luka, Warga Blokir Jalan Nasional di Jambi & Macet Mengular Panjang

Selama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.

Baca Selengkapnya
Sempat Tutup Akses Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu, Caleg Gerindra Minta Maaf & Bongkar Tembok
Sempat Tutup Akses Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu, Caleg Gerindra Minta Maaf & Bongkar Tembok

Wawan berharap ke depannya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desanya bisa tercapai.

Baca Selengkapnya
Tidak Bisa Diajak Kompromi Warga Desa Gabusan Blora Kompak Saling Tutup Akses Jalan, Begini Masalahnya
Tidak Bisa Diajak Kompromi Warga Desa Gabusan Blora Kompak Saling Tutup Akses Jalan, Begini Masalahnya

Berikut masalah yang terjadi sampai warga Desa Gabusan Blora kompak saling tutup akses jalan.

Baca Selengkapnya