Warga Kampung Pulo bosan hidup di tenda pengungsian
Merdeka.com - Warga korban banjir di daerah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai bosan tinggal di tempat pengungsian. Ratusan pengungsi ini berharap air cepat surut dan bisa kembali ke rumah.
Inong (45), salah satu pengungsi mengatakan, selama lebih dari satu minggu di pengungsian, dia dan keluarga sudah merasa jenuh dengan kondisi seperti ini. Ibu dua anak ini berharap, agar banjir bisa surut hari ini.
"Sudah bosan ada di sini, bagaimanapun lebih nyaman di rumah sendiri. Saya berharap banjir segera surut," kata Inong, saat ditemui di posko pengungsian di kantor Sudinkes, Jakarta, Rabu (22/1).
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Bagaimana cara mengatasi banjir? Sampai dengan sekarang, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan normalisasi jalur KA di Stasiun Semarang Tawang. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan peralatan dan material yang diperlukan serta ratusan petugas untuk memperbaiki jalur yang terdampak banjir supaya bisa dilewati kembali oleh perjalanan kereta api.
Menurutnya, meski banyak batuan yang didapat selama mengungsi, hal itu tidak bisa membuatnya senang. Selain dirinya, banyak juga warga lain yang ingin kembali hidup normal.
Topik pilihan: Kemacetan Jakarta | Jokowi ahok
"Yang saya harapkan hanya banjir ini segera selesai, saya dan keluarga bisa menjalani lagi kehidupan normal, walaupun setiap hujan kami selalu saja resah banjir akan datang," tuturnya.
Hal yang sama juga mulai dirasakan anak-anak. Mereka yang awalnya senang tinggal di pengungsian kini sudah mulai jenuh.
"Pingin pulang, pingin nonton tv. Bosan," ujar Nugi seorang pelajar kelas 4 SD.
Seperti diketahui, banjir di kawasan Kampung Pulo, pagi tadi mencapai ketinggian sekitar 5 meter. Walaupun air kini sudah berangsur surut, namun di Jalan Jatingara Barat, masih digenangi air setinggi 100 Cm.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSudah dua bulan, ratusan kepala keluarga di wilayah Desa Sukagalih, Jonggol mengalami krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaAda seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca Selengkapnya