Warga Koja Keracunan, Nasi Kotak Berlogo PSI Mengandung Bakteri Melebihi Batas Normal
Merdeka.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menyampaikan hasil uji lab sampel nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang membuat warga RW 06 Koja, Jakarta Utara, keracunan. Hasilnya, ditemukan kandungan bakteri melebihi batas normal.
"Ya, dari hasil pemeriksaan terdapat sampel yang melebihi batas normal," ucap Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati, Rabu (3/11).
Hasil sampel keluar pada 29 Oktober. Sampel yang diuji Dinkes Jakarta Utara yaitu nasi, telur, buncis, dan daun selada. Dari beberapa item yang diuji, tidak dijelaskan bahan makanan mana yang mengandung bakteri melebihi batas normal.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Apa saja jenis makanan yang mengandung mikroplastik? Penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Research pada Februari 2024 mengungkapkan, berbagai jenis makanan terdeteksi mengandung mikroplastik. Berikut adalah daftar makanan yang mengandung mikroplastik: 1. Daging. Dalam studi yang dilakukan pada 2024, peneliti menemukan 90 persen sampel protein hewani dan nabati positif mengandung mikroplastik. Fragmen polimer kecil yang terdeteksi berukuran antara kurang dari 0,2 inci (5 milimeter) hingga 1/25.000 inci (1 mikrometer). Selain itu, udang yang dilapisi tepung roti dan sejumlah jenis lainnya, seperti dada ayam, nugget, daging babi, makanan laut, tahu, serta beberapa alternatif daging nabati juga tercemar mikroplastik.
-
Apa itu Foodborne Illness? Foodborne illness atau penyakit bawaan makanan disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Yudi juga tidak merinci detil jenis bakteri yang dimaksud sehingga berdampak keracunan pada warga. Hanya saja, ia mencontohkan, bakteri E. Coli akan melebihi ambang batas normal jika nilainya di atas 1 × 10'.
"Contoh bakteri E. coli batas normal 1x10' , di atas normal bila melebihi angka di atas," ujarnya.
Yudi juga enggan berkomentar lebih lanjut tindak lanjut dari hasil lab tersebut.
Diketahui, warga RW 006, Kelurahan Koja, Jakarta Utara mengalami keracunan makanan usai menyantap nasi kotak berlogo PSI, pada Minggu (24/10).
Ketua RW 006 Koja, Suratman mengatakan ada 35 warganya terdampak keracunan makanan. Namun tidak seluruh korban diinapkan di rumah sakit.
"Ada yang berobat, ada yang menahan saja. Jadi yang di RS ada 24 orang. Jadi untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya sudah diizinkan pulang," ujar Suratman.
Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar pun menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan makanan yang diderita warga Koja, Jakarta Utara. PSI juga memberikan santunan kepada korban.
"Kami mohon maaf atas hal-hal yang kita bersama tidak harapkan. Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan," ucap Michael, Senin (25/10).
Michael tidak membantah korban yang mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak yang didistribusikan PSI.
Nasi kotak tersebut, ucap Michael, merupakan kolaborasi PSI dengan beberapa pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Insiden keracunan ini juga disesalkan oleh pihak UMKM yang menyediakan nasi kotak tersebut.
"Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya juga baik kepada kami dan kepada warga-warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," ucap Michael.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPOM Mamuju menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) pada sampel makanan yang diserahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca SelengkapnyaTemuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju ditemukan bakteri E-Coli dari sampel PMT tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan menunjukkan sate daging, gulai daging dan krengsengan daging positif bakteri Salmonella sp.
Baca Selengkapnyavendor penyedia menu pemberian makanan tambahan (PMT) tak sesuai ketentuan diputus kontraknya
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca Selengkapnya