Warga Kolong Flyover Pegangsaan Tolak Tawaran Risma untuk Direlokasi
Merdeka.com - Menteri Sosial, Tri Rismaharini melakukan blusukan ke kolong flyover di Pegangsaan yang terletak di belakang Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Saat blusukan, dia meminta warga kolong flyover untuk relokasi ke tempat yang disediakan Kemensos.
Namun, permintaan mantan Wali Kota Surabaya itu ditolak. Lurah Pegangsaan, Parsiyo mengatakan, warga kolong flyover menolak tawaran tersebut karena lokasi yang disediakan Kemensos terletak di Bekasi, Jawa Barat.
"Karena jauh, jauh dari tempat kerja karena di Bekasi itu yang Bu Menteri tawarkan. Tentunya mereka kejauhan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/1).
-
Siapa yang tinggal di rumah dengan gang sempit? Meski tinggal di rumah dengan gang sempit, Ayu Ting Ting dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan dekat dengan tetangga di sekitarnya.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Siapa yang tinggal di kolong rumah? 'Biasanya suara itu terdengar larut malam, dan kami mengira itu hanya hewan yang berada di kolong rumah,' ungkap Ricardo Silva, menantu pemilik rumah tersebut. 'Suara-suara itu mirip ketukan, seperti saat istri saya berjalan, dan terdengar seperti suara balasan dari bawah rumah, sehingga dia berkata, 'kamu tahu ada yang salah'.'
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa warga RW 04 bertani di perkotaan? Tinggal di kawasan perkotaan rupanya tak jadi kendala bagi warga RW O4 Kelurahan Medokan Ayu, Kota Surabaya, Jawa Timur untuk bertani.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
Dia menjelaskan, ada enam KK yang tinggal di kolong flyover Pegangsaan. Pekerjaan mereka bervariatif, ada yang menjadi sopir bajaj, pengusaha tenda hingga buruh.
Dua dari enam KK tersebut tidak memiliki rumah. Sementara empat KK lainnya memiliki rumah di RW 03, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat. Namun, mereka memilih tinggal di kolong flyover Pegangsaan karena beralasan rumah yang mereka miliki sempit.
"(4 KK) Itu awalnya tinggal sama orang tua-orang tua mereka. Setelah mereka berumah tangga, kakak adek mereka itu masih sama orang tua sehingga terjadi lah penumpukan di situ. Karena di rumah ramai-ramai, mereka ingin mencari angin segar barangkali sehingga bikin bedeng seadanya gitu di kolong itu," jelasnya.
Menurut Parsiyo, jauh sebelum Risma menawari warga kolong flyover Pegangsaan relokasi, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan hal serupa. Pemprov DKI sudah pernah menyediakan rusunawa di Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Namun, mereka tetap menolak karena jauh dari tempat kerja.
"Iya mereka menolak karena itu tadi," ujarnya.
Kendati demikian, dia terus membangun komunikasi baik dengan warga kolong flyover Pegangsaan. Dia meminta warga tersebut pindah ke tempat lain karena kolong flyover Pegangsaan akan disulap menjadi sarana khusus.
Warga kolong flyover Pegangsaan, kata Parsiyo, menerima permintaan tersebut. 2 KK yang tidak memiliki rumah sudah bersedia untuk mengontrak rumah atau indekos.
"Dua KK memang betul-betul tidak punya rumah dan mereka sanggup meninggalkan tempat itu dan sanggup untuk mengontrak," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaMeskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSebuah kompleks perumahan mewah yang dibangun puluhan tahun lalu dibiarkan terbengkalai. Lokasinya di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaMerasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.
Baca SelengkapnyaSelain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.
Baca Selengkapnya