Warga ngeluh program bedah rumah, Djarot ngaku bukan developer
Merdeka.com - Program bedah rumah Pemprov DKI Jakarta yang dirilis April lalu berbuah kecewa bagi penerima bantuan. Pasalnya usai di rombak, sejumlah fasilitas yang semula ada kini justru tidak ada.
Misalnya tak terpasangnya daun pintu, tak ada sekat antar ruangan dan pemasangan listrik yang dipungut biaya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pihaknya telah membantu merenovasi rumah warga. Warga dan pemilik rumah seharusnya ikut membantu saat melakukan renovasi rumah tersebut.
-
Siapa saja yang ikut bantu renovasi rumah? Dilansir dari akun Instagram Polres Bantul DIY, aparat baik itu dari Polres Bantul, Kodim 0729, PLN, maupun relawan masyarakat bahu-membahu melakukan renovasi rumah.
-
Kenapa Jirayut merenovasi rumahnya? Perjuangan Jirayut Membawa Hasil Kakak Jirayut sering membagikan perjalanan renovasi rumahnya melalui kanal YouTube-nya, yang membuat netizen terkesan dengan perjuangan Jirayut di Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Siapa yang membantu proses pembangunan rumah? Meskipun melewati jangka waktu yang ditargetkan, Mona dan Indra tetap bersyukur serta bahagia dalam proses pembangunan rumah baru mereka.
-
Bagaimana DKI Jakarta membuat program Kelurahan Sadar Hukum? 'Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,' tambahnya.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
"Untuk itu warga kita bantu nih, warga juga harus ikut bantu dong, pemilik juga harus awasin untuk rumahnya sendiri," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/7).
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan, pihaknya telah membantu merenovasi rumah warga. Namun warga diminta untuk tidak membayangkan renovasi dilakukan seperti developer rumah.
"Kan enggak bisa kalau kita bangun rumah, kamu (warga) minta seperti di properti perumahan, tambah ini, tambah ini. Anda enggak bayar loh kita kita bantu,"tegasnya
"Oleh karena itu tolong yah jangan membayangkan bedah rumah seperti tinggal di perumahan," tambah Djarot.
Termasuk saat rumah warga yang tak bersekat antar ruangan, Djarot meminta warga sendiri yang membuat sekat tersebut. Sebab Pemrov DKI hanya memberikan bantuan penggantian atap rumah agar rumah warga tak kebocoran saat hujan tiba.
Sementara desain rumah diserahkan langsung kepada pemilik rumah untuk mengaturnya. "Ya atap, supaya mereka tidak kebocoran dan kebanjiran atapnya kita perbaiki sedangkan desain di dalamnya bikin sendiri dong, masa kita (seperti) developer, kita (seperti) properti. Kita bantu supaya tidak kebocoran dan kebanjiran," tutur Djarot.
Djarot menambahkan, telah melihat sendiri rumah hasil renovasi tersebut. Menurutnya rumah warga itu menjadi lebih baik dari sebelumya.
"Saya sudah ke Cilincing dan bagus," ucap Djarot.
Sementara itu terkait warga yang dimintai sejumlah uang untuk pemasangan instalasi listrik, Djarot menilai itu sudah ketentuan dari PLN. Sebab uang itu nantinya masuk ke kantong PLN bukan Pemprov DKI.
"Bayar listriknya kan ke PLN. Masa mau gratisan semuanya. Kalau kita bangun, kita sudah bantu berapa itu kalau mau hitung-hitungan berapa puluh juta, masa enggak ada rasa bersyukurnya," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca Selengkapnya"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni
Baca SelengkapnyaPasutri Kartubi dan Siti Hamdah terus tersenyum karena rumahnya yang tidak layak huni direnovasi relawan Habitat For Humanity.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan kunjungannya ke Kali Semongol hanya untuk menyapa dan bermain bersama warga
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaKeduanya nampak masuk ke dalam gang sempit yang terletak di kawasan Jakarta Selatan. Ternyata ada gerakan yang akan dilakukan bersama.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaSebelumnya Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi perencana membangun rusun baru untuk menampung warga eks Kampung Bayam
Baca SelengkapnyaMenurut Yulianus, pembangunan rumah gratis tidak efisien, sebab dinilai mampu membuat rakyat menjadi malas.
Baca SelengkapnyaCawagub Jakarta Suswono mengatakan, konflik agraria terkait pembangunan di Jakarta muncul karena aspek keadilan diabaikan.
Baca Selengkapnya