Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Pilih Tes Antigen Dibanding PCR, Testing di Jakarta Menurun

Warga Pilih Tes Antigen Dibanding PCR, Testing di Jakarta Menurun Swab test antigen. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus baru positif Covid-19 pada 19 Mei 2021 sebanyak 539 kasus. Angka ini didapat dari tes usap polymerase chain reaction (PCR) terhadap 4.494 orang.

Jumlah testing itu jauh di bawah komitmen Pemprov DKI yang menargetkan pemeriksaan menggunakan metode PCR menyasar 10.000 orang per hari.

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria pernah menyatakan komitmen Pemprov untuk terus meningkatkan kuantitas testing untuk memasifkan pelacakan kasus.

"Kita tingkatkan terus jumlahnya dari yang 5 ribu, 6 ribu, sudah mencapai rata-rata per harinya bisa 8-9 ribu, kita akan terus mengejar sampai 10 ribu per hari," ucap Riza di Balai Kota, Rabu (21/10).

Namun, sejak 15-19 Mei, jumlah testing PCR di Jakarta berkisar 3.000 - 4.000 orang saja. Pada 15 Mei, 4.032 orang dites PCR dengan hasil 227 positif.

Lalu, 16 Mei, 3.580 orang dites PCR dengan hasil 161 positif. Kemudian, 17 Mei, 4.361 orang dites PCR dengan hasil 421 positif.

Selanjutnya, 18 Mei, 4.131 orang dites PCR dengan hasil 291 positif. Pada 19 Mei, 4.494 orang dites PCR dengan hasil 539 positif.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengakui adanya penurunan kuantitas testing PCR selama satu pekan terakhir. Menurutnya, hal ini terjadi karena warga lebih memilih tes usap antigen sebagai skrining utama dibandingkan melakukan tes dengan PCR.

Berdasarkan data yang diterima Dinkes, jumlah testing menggunakan antigen terus meningkat dibandingkan PCR yang terus menurun

"Iya, angka testing dan tracing seminggu terakhir menurun karena jumlah yang mengakses test juga berkurang untuk PCR," kata Ngabila kepada merdeka.com, Kamis (20/5).

Padahal, imbuh Ngabila, hasil tes antigen tidak bisa dijadikan parameter diagnosis, melainkan hanya sebatas skrining awal terhadap kondisi tubuh.

Faktor lain yang menyebabkan turunnya jumlah testing menurut Ngabila, yakni tren kasus Covid-19 menurun.

Ngabila menuturkan, kondisi seperti ini tidak dijadikan dalih warga enggan memeriksakan dirinya terbebas dari Covid-19. Dia mengimbau, warga yang bergejala atau pernah memiliki kontak erat kasus positif segera tes PCR ke puskesmas.

"Dan itu gratis," tandasnya.

"Kita harus ingatkan masyarakat terus aware ke Covid dan juga jangan takut atau enggan dicek PCR karena semakin cepat terdiagnosis bisa mencegah penularan ke orang lain," sambungnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Riset Dapati Mayoritas Warga Jabodetabek Siap Terapkan Uji Emisi
Hasil Riset Dapati Mayoritas Warga Jabodetabek Siap Terapkan Uji Emisi

Tingkat kesadaran tertinggi ditemukan di wilayah Jakarta yang menunjukkan bahwa penduduk ibu kota semakin peduli terhadap dampak pencemaran udara

Baca Selengkapnya
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA

Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Hampir 80.000 Warga di Jakarta Tercatat Idap HIV AIDS
Hampir 80.000 Warga di Jakarta Tercatat Idap HIV AIDS

Meski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta Makin Parah
Ini Penyebab Polusi Udara di Jakarta Makin Parah

Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) menyatakan, dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi
Sebagian PNS Mulai WFH Hari Ini, Jakarta Masih Masuk 10 Besar Kota Terpolusi

Jakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.

Baca Selengkapnya
Warga Jakarta Diimbau untuk Tidak Konsumsi Air Tanah, Ini Alasannya
Warga Jakarta Diimbau untuk Tidak Konsumsi Air Tanah, Ini Alasannya

Hal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta

Baca Selengkapnya