Warga tak disiplin dan berbudaya buat Djarot ingin tiru Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat geram melihat tingkah laku beberapa warga yang tidak tertib dan berbudaya. Karena masih saja ada tangan-tangan nakal yang merusak keindahan Jakarta dengan mencoret-coret fasilitas umum.
"Tangannya gatel gitu loh. Katanya kita masyarakat yang berbudaya, mana budayanya? Gemes," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/8).
Dia juga tidak menampik adanya warga yang melanggar aturan secara terang-terangan. Salah satunya adalah menggunakan trotoar sebagai lokasi berjualan.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa contoh aturan lalu lintas? Contoh aturan lalu lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus memakai helm, menaati lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Apabila Adik akan menyeberang jalan harus melalui tempat penyeberangan jalan seperti jembatan penyeberangan dan zebra cross.
-
Siapa yang sering makan di pinggir jalan? Diluar Ayu Ting Ting, Dewi Perssik juga termasuk sahabatnya yang kerap bersantap di pinggir jalan.
-
Siapa yang disebut sebagai raja jalanan? Emak-emak di Jakarta memang terkenal sebagai raja jalanan saat mengendarai motor.
-
Siapa yang disebut raja jalanan? Emak-emak mendapat julukan raja jalanan karena tingkah nyelenehnya yang sering dilakukan saat berkendara.
"Lampu merah jalan terus, kalau kita tegor marah-marah. Ini gimana, toh? Yang salah yang marah-marah. Ngelus dada, sabar," ujarnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini bahkan mulai menyadari mengapa Basuki Tjahaja Purnama kerap emosi selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, dia mengaku bisa saja menjadi seperti Basuki atau akrab disapa Ahok jika warga tetap bebal.
"Kadang-kadang saya juga nggak nyalahin kalau Pak Ahok marah-marah terus. Saya lama-lama bisa pemarah juga loh ya. Ini masalahnya Bagaimana mendisiplinkan kita punya warga masyarakat," tegasnya.
"Bagaimana kita bisa saling menghargai, saling menghormati, bagaimana menyeimbangkan hak dan kewajiban, jangan hanya hak yang dituntut," tutup politisi PDI Perjuangan ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Bogor, Bima Arya turun langsung ke jalan untuk tertibkan PKL yang berjualan di jalan dan angkot ngetem sembarangan yang sebabkan kemacetan.
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaWali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk tidak berjualan diatas trotoar.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini melibatkan 50 personel terdiri atas unsur TNI, polisi, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, dan Bina Marga.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mendorong masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwajib apabila menemukan Alat Peraga Kampanye (APK) melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaFenomena dong-odong mirip mobil ini memang sering tampak di jalan raya. Ini berbahaya karena kendaraan tidak aman.
Baca SelengkapnyaPedagang kaki lima ini menganggap pembeli yang tak mau turun dari mobil belagu.
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya untuk mengubah kebiasaan masyarakat dalam melawan arah karena berbahaya.
Baca SelengkapnyaRAT mengakui jika salah seorang petugas Dishub Medan meminta martabak ke pedagang melalui dirinya.
Baca Selengkapnya