Warga tuntut Pemprov DKI copot papan reklame di semua JPO
Merdeka.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mensinyalir robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu karena keberadaan papan reklame. Pemasangannya diduga telah menyalahi aturan, di mana penyangganya dipasang di area yang tidak tepat.
Pelanggaran itu tak hanya terjadi di kawasan Pasar Minggu saja, ada sejumlah papan reklame yang juga diduga melakukan pelanggaran. Salah satunya berada di Jl KH Abdulla Syafei, Tebet, Jakarta Selatan. Papan tersebut nampak menutupi sebagian pemandangan di atas JPO. Papan reklame yang masih kosong tersebut nampak coretan tinta semprot putih.
Meski begitu, bagi sebagian warga keberadaannya cukup menguntungkan. Salah satunya Masrofah (25), salah seorang pegawai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa warga takut lewat jembatan rusak itu? 'Takut kalau lewat, gemetar mah ada. Terus harus pegang, takut ke bawah (jatuh) aja ini mah,' terangnya.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Kenapa jembatan bambu rapuh? Sayangnya, akses satu-satunya yang menghubungkan antara Desa Katulisan dengan Desa Panyabrangan ini kondisinya memprihatinkan karena sudah rapuh.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Di mana jembatan gantung di Lebak yang rusak itu? Akses jembatan gantung di Kampung Nangklak, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak tampak memprihatinkan.
Masrofah mengaku nyaman dengan keberadaan reklame tersebut, sebab dia tidak akan terkena terpaan panas atau angin kencang. Namun, dia menyadari kenyamanan tak selalu berbanding lurus dengan keamanan.
"Adem sih kalau ada reklame yang tinggi kayak gitu, cuma ya kalau akibatnya bisa buat roboh kayak kejadian kemarin, ya mending dicopot aja dulu reklamenya ganti yang sesuai," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (26/9).
Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui perihal peraturan pemasangan papan reklame di JPO. Peraturan itu baru diketahuinya pasca-robohnya JPO di Pasar Minggu.
"Enggak tahu. Baru tahu kalau ternyata ada peraturan soal itu," kata dia.
Senada dengan Masrofah, seorang ibu paruh baya, Sukeri (42) berharap agar JPO bisa memberi rasa keamanan dan kenyamanan. Ibu rumah tangga itu mengaku lebih memilih menggunakan JPO, ketimbang menyebrang lewat jalan besar, alasannya tidak lain adalah keamanan.
"Ya mending menyebrang lewat sini (JPO) di bawah kan banyak motor mobil," ujar ibu Sukeri saat berbincang dengan merdeka.com di JPO Pasar Gembrong.
Dia sendiri mengaku tidak takut menggunakan JPO Pasar Gembrong, meski terdapat anak tangga yang sudah rusak serta lantai JPO yang sering bergoyang.
"Lillahi ta'ala aja saya mah. Daripada lewat bawah saya lebih aman lewat sini," imbuhnya.
Adanya kejadian JPO Pasar Minggu membuat Ibu Sukeri lebih waspada lagi jika menggunakan JPO, terlebih lagi jika hujan turun.
"Licin kalau hujan, jadi ya hati hati aja kalau lewat pelan-pelan," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemasangan Atribut Peraga Kampanye (APK) Pemilu 2024 tersebut telah melanggar Peraturan KPU.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mendorong masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwajib apabila menemukan Alat Peraga Kampanye (APK) melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaMenjelang Pemilu 2024, alat peraga kampanye (APK) bertebaran hampir di setiap sudut Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlat peraga kampanye (APK) jenis bendera masih terlihat memenuhi pembatas jembatan layang Mampang.
Baca SelengkapnyaBanyak alat peraga kampanye (APK) dipasang sembarangan dikeluhkan warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdapun APK yang dimaksud meliputi baliho, reklame, spanduk, umbul-umbul, pamflet, bendera, brosur dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKabel semrawut yang menjuntai hingga jalanan kerap menjadi momok menakutkan bagi pengendara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda ratusan bendera parpol terpasang di pembatas plastik jalur sepeda (stick cone) di Jalan Rasuna Said.
Baca SelengkapnyaSatpol PP melakukan penertiban spanduk bacaleg yang melanggar aturan Perda.
Baca SelengkapnyaKhususnya terhadap siapa yang ditugaskan memasang APK agar memperhatikan keselamatan pengendara.
Baca SelengkapnyaPetugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menertibkan alat peraga partai politik berbentuk bendera di kawasan Jalan Raya Bogor.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Lantai Besi JPO Daan Mogot Bolong-Bolong Diduga Dicuri Maling
Baca Selengkapnya