Warisan kunci e-budgeting anti-maling Ahok buat Anies-Sandi
Merdeka.com - Pilgub DKI putaran kedua telah berakhir. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Anies-Sandi keluar sebagai pemenang, mengalahkan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Keduanya pun langsung bergerak cepat. Anies langsung menemui Ahok di Balai Kota. Salah satu yang dibahas adalah agar program-program Anies-Sandi masuk dalam APBD.
Seperti diketahui, Ahok-Djarot akan menjabat hingga Oktober 2017 nanti. Setelah itu, Anies-Sandi akan resmi menjadi pemimpin ibu kota yang baru.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Anies yakin apa yang akan terjadi di Jawa Tengah? 'Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,' kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12).
-
Apa yang dibilang AHY tentang politik uang? 'Fenomena vote buying, politik uang memang bukan fenomena yang baru, betul, tapi kali ini tahun 2024 ini ugal-ugalan luar biasa. Dari mana kita harus bisa menyiapkan uang luar biasa besar itu untuk mempertahankan kursi untuk mendapatkan kursi,' kata AHY saat buka bersama dengan kader Demokrat di Hotel Four Seasons, Jakarta, Sabtu (23/3).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kapan Anies yakin perubahan akan terjadi? 'Insya Allah kalau di Makassar bergerak, kuat Sulsel bergerak dari Sulsel kirimkan pesan ke seluruh Indonesia. Dengan semangat yang kita miliki Dan dengan kita memohon ridho kepada Allah, Insya Allah kemenangan diantarkan kepada kita. Terima kasih,' sebutnya.
Berbagai 'warisan' akan diberikan Ahok kepada Anies-Sandi. Salah satunya adalah soal penyusunan anggaran APBD DKI Jakarta dengan menggunakan e-budgeting.
Ahok menyatakan, sistem e-budgeting saat ini telah berjalan. Namun demikian, Ahok tidak dapat memastikan apakah di era Anies-Sandi nanti sistem itu akan terus dipertahankan atau tidak.
"Sistem e-budgeting semua jalan kecuali gubernur tidak mau atau gubernur perintah Bappeda (Badan perencanaan pembangunan daerah) melanggar. Aman kalau enggak diubah. Kecuali Bu Tuti (Kepala Bappeda) dicopot atau gubernur perintahkan enggak mau atau enggak berani lawan DPRD," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/4) kemarin.
Ahok membeberkan salah satu alasan diterapkannya sistem e-budgeting. Ahok bercerita pada tahun 2014 tidak mendapatkan kesepakatan dengan DPRD DKI dalam pembahasan APBD DKI.
Alhasil, Ahok saat itu memutuskan untuk menggunakan sistem agar tidak ada anggaran siluman masuk. Menurutnya, banyak hal positif dari sistem e-budgeting.
Dengan sistem tersebut, ada kunci untuk masuk ke sistem. Anggaran pun tak bisa diubah-ubah.
"Kayak kejadian 2014. Ini ada kunci masuknya kan kami enggak bisa ubah-ubah enggak bisa nyolong. Kecuali yang megang kunci yang mau nyolong. Jadi gubernur Jakarta itu saya bilang sederhana, kamu berani mecat orang enggak yang nyolong? 2014 saya pecatin semua," katanya.
Ke depan, dirinya atau gubernur DKI Jakarta selanjutnya yakni Anies tidak perlu repot melakukan pemecatan. Sebab nantinya sistem akan bergerak sendiri merekomendasikan oknum yang melakukan kecurangan.
"Nah kalau 2017 kita lakukan sama bukan saya tapi sistem," katanya.
Ahok menjelaskan, pemegang kunci e-budgeting adalah Gubernur DKI Jakarta dan Kepala Bappeda. Saat akan melakukan input anggaran, keduanya harus bersama-sama untuk memasukkan kata kunci.
"Bappeda sistem buka bareng waktu input bareng dikumpulin semua sama-sama buka. Yang di luar template enggak boleh ngajukan e-budgeting kita sudah bagus. Sosialisasinya yang saya tulis dulu enggak bisa itu yang pemahaman nenek lo," katanya.
Ahok menegaskan, sebenarnya dalam pengelolaan anggaran daerah kini sudah bukan lagi menjadi masalah. Selama pemimpin Pemprov DKI Jakarta tidak berlaku curang, maka kemungkinan adanya anggaran siluman dapat diantisipasi.
"Kalau kepala lurus bawahnya enggak berani enggak lurus," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut, pembangunan IKN sudah mencapai 26 persen.
Baca SelengkapnyaAhok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Baca SelengkapnyaTidak benar jika Anies nantinya terpilih menjadi presiden, seolah-olah semua program dan kebijakan pemerintahan saat ini akan diubah secara serampangan.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaSejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menegaskan sikapnya terhadap visi perubahan tidak akan berubah meski Surya Paloh bertemu Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies merasa tak perlu memberikan penilaian terkait Pemprov DKI.
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAnies meminta warga mewaspadai adanya godaan berupa uang hingga Bansos bersyarat
Baca Selengkapnya