Waspada, ini 5 bukti tingginya kejahatan dan kriminalitas di Jakarta
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok punya target ambisius. Tahun depan Jakarta jadi kota yang aman dan bebas dari tindak kejahatan.
"Kita targetkan kalau semua CCTV sudah terpasang pada 2016 dan kawasan kumuh sudah beres pada 2017, minimal jalan-jalan utama sudah pasti aman. Termasuk kalau RT/RW berfungsi, saya ingin targetkan pada 2016 sudah aman. Jadi RT/RW itu harus kenali betul siapa warga anda," kata Ahok di Polda Metro Jaya, pada awal 2015.
Bukan menafikan target yang ditetapkan Ahok, pada kenyataannya angka kriminalitas di Jakarta justru semakin tinggi. Bahkan, pertengahan 2015 publik dikejutkan dengan hasil survei yang menempatkan Jakarta sebagai kota paling tidak aman di muka bumi. Tentu saja ini pekerjaan rumah yang besar bagi aparat keamanan khususnya Polda Metro Jaya mengingat jenis kejahatan di ibu kota beragam. Mulai dari kejahatan jalanan hingga kejahatan yang masuk kategori cyber crime.
-
Di mana Jakarta berada dalam daftar kota paling berpolusi? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menuturkan, tindak kejahatan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya beragam. Mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan jalanan, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan dan pencurian kendaraan bermotor.
DKI Jakarta sebagai pusat kegiatan ekonomi, bisnis dan pemerintahan tidak akan bisa lepas dari aksi kejahatan. Untuk itu, peran masyarakat sangat diharapkan untuk menekan maupun mencegah aksi kejahatan.
Krishna menegaskan, aparat kepolisian tetap ada barisan terdepan, namun masyarakat dapat turut serta mengantisipasi aksi kejahatan. Pihak Polda Metro Jaya mengampanyekan slogan "Turn Back Crime" agar masyarakat mengenal pencegahan aksi kejahatan. Slogan ini mengingatkan masyarakat terhadap keberadaan kepolisian ketika terjadi kejahatan.
Kasubdit Resmob AKBP Eko Adi Santoso secara tegas mengancam para pelaku kejahatan. Dia seolah tak mau kompromi dengan para bandit yang selama ini mengancam keamanan ibu kota negara. Kejahatan harus ditekan untuk memberi rasa aman bagi warga Jakarta. "Penjahat harus takut di Jakarta. Tidak ada ruang bagi penjahat di Jakarta, kalau melawan tembak!" tegasnya.
Merdeka.com mencatat lima bukti tingginya angka kejahatan di ibu kota yang membuat warga harus waspada dan berhati-hati. Berikut paparannya.
3.000 kejahatan tiap bulan
Data yang dilansir Polda Metro Jaya menyebutkan, setiap bulan setidaknya terjadi 3.000 kejahatan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Setiap hari berarti ada ratusan tindak kejahatan yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Jakarta, Minggu (29/11).
Polisi terlibat narkoba
Kasus polisi mengonsumsi narkoba buka cerita baru. Data menunjukkan, penegak hukum yang seharusnya memberantas peredaran narkoba justru menggunakan barang haram itu. Polda Metro Jaya mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2015, ada 23 anggotanya terlibat tindak pidana narkotika.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Eko Daniyanto menuturkan, Â 23 anggota yang terlibat narkoba tersebar di Polda Metro Jaya sebanyak 10 orang, Polres Jakarta Pusat sebanyak tiga orang, Polres Jakarta Barat satu orang, Polres Jakarta Utara tiga orang dan Polres Jakarta Selatan satu orang. Selain itu, di Polres Tangerang sebanyak dua orang dan Polresta Tangerang sebanyak tiga orang.
Eko menjelaskan 23 anggota polisi itu terlibat beberapa kasus mulai dari pengguna hingga pengedar dengan proses pengungkapan tertangkap tangan dan pengembangan kasus. Sejumlah anggota kepolisian yang terlibat narkoba itu memiliki shabu, ekstasi dan alat pengguna shabu (bong) tertangkap di apartemen, rumah toko, pemukiman, serta hotel.
Kota paling tak aman sejagat
Belum lama ini survei EIU melansir kualitas keamanan 50 kota (the Safe City Index). Hasilnya, Jakarta dinobatkan sebagai kota paling tidak aman sejagat, dengan skor 53,71.
Skor itu sangat jauh dibandingkan Tokyo, Ibu Kota Jepang, yang memuncaki daftar tersebut dengan skor 85,63. Jakarta menjadi kota negara anggota G20 yang masuk urutan papan bawah selain Riyad, ibu kota Arab Saudi, seperti dilansir Business Insider, Rabu (28/1).
Survei dari majalah ternama ini memperhitungkan keamanan warga, keamanan infrastruktur, keamanan digital, hingga jaminan kesehatan. Turut diperhatikan adalah angka kejahatan, jumlah warga meninggal akibat kematian tidak wajar, serta kemampuan teknologi informasi pemerintah setempat memantau aktivitas kejahatan
Berikut daftar lima kota paling tidak aman di muka bumi:
1. Jakarta
2. Teheran
3. Ho Chi Minh City
4. Johannesburg
5. Riyadh
Â
Perbanyak pos polisi
Kapolda Metro Jaya menginginkan penanganan dan pencegahan yang persuasif terhadap tindak kriminalitas di wilayah DKI Jakarta. "Saya perintahkan kepada seluruh Kapolres yang berada di wilayah Jakarta melakukan langkah-langkah konsepsional dan menempatkan personel polisi di pos pemantau, untuk mengantisipasi tindak anarkis," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6).
Tito juga mengimbau kepada seluruh jajarannya di wilayah Jakarta agar mendata lokasi-lokasi yang dianggap rawan dan sering terjadi tindak kriminalitas. "Inventarisir lokasi-lokasi yang dianggap rawan tawuran, tindak kejahatan. Jangan hanya razianya saja, bikin pos polisi juga" kata Tito.
Tiap 10 menit terjadi kejahatan
Polda Metro Jaya mencatat angka crime clock atau waktu terjadinya tindak kejahatan di wilayah hukum DKI Jakarta sangat tinggi. Tahun 2012, kejahatan terjadi tiap 9 menit 20 detik. Sedangkan di 2013 menjadi 10 menit 13 detik.
Tahun 2012 ada 261 warga yang jadi korban tindak pidana. Sedangkan di 2013 ada 226 orang jadi korban. Kasus tindak pidana atau crime total (CT) yang ditangani Polda pada 2012 mencapai 56.283 kasus dan di 2013 sebanyak 51.444 kasus.
Untuk kasus tindak pidana atau crime clearance (CC) mengalami kenaikan. Jika sebelumnya hanya menangani 34.204 kasus pada 2012, naik menjadi 37.665 di 2013.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situs ini merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker.
Baca SelengkapnyaAdapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu pagi adalah Kathmandu, Nepal.
Baca SelengkapnyaKota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Lahore, Pakistan di angka 198.
Baca SelengkapnyaJakarta rangking lima kota udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) di angka 160.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat
Baca SelengkapnyaIndeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 124 atau masuk dalam kategori tidak sehat
Baca SelengkapnyaKualitas udara di Jakarta pada Senin (1/7) pagi masih masuk kategori tidak sehat.
Baca SelengkapnyaSitus tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaSetelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Doha (Qatar) dan Delhi (India).
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia
Baca SelengkapnyaKualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Jumat pagi.
Baca SelengkapnyaPenilaian ini berdasarkan 15 faktor, di antaranya yaitu polusi udara, kepadatan, jaminan sosial.
Baca Selengkapnya