Wawancara blak-blakan Ahok: Lawan DPRD bak koboi sudah cabut pistol
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bakal melakukan segala cara melawan tindakan curang DPRD. Dia tak mau kebiasaan menggerogoti anggaran yang dilakukan DPRD dan anak buahnya, terus dibiarkan.
"Ini hukum tetap jalan terus dan enggak ada mundur. Dan saya kan udah bilang sama wagub, ini ga bisa balik lagi ini. Karena ngajak saya main koboi, udah cabut pistol ini. Saya ingin buka udah tahun 2012 lho (kejadiannya)," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3).
Soal anggaran siluman Dinas Pendidikan yang tercantum di APBD DKI sejak 2014, kata Ahok, biar diselidiki KPK. Sebab, semua bukti yang mendukung temuannya soal dana triliunan sudah disertakan.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa makna blusukan Jokowi dan Ganjar? 'Blusukan ini merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat,' imbuh Hasto.
Berikut wawancara Ahok soal ketegasannya melawan DPRD DKI:
Gerakan dukung Ahok bagaimana?
Saya kira bukan soal dukungan. Yang penting kan sekarang bagaimana orang Jakarta mau nggak amanin sistem penganggaran yang selama ini penuh main. Makanya saya terima kasih orang Jakarta banyak yang sadar bahwa e-budgeting mengontrol permainan yang titip anggaran seperti ini. Jadi bukan save Ahoknya tapi ini persoalan bagaimana Anda melakukan itu. Kalau mau save Ahok sih saya terima kasih.
Selain ups apa lagi sih?
Ada scanner 3D, bikin program bilingual. Macam-macam lah.
Total berapa item?
Banyak banget lah pokoknya total Rp 12,1 triliun.
Reaksi saat Nasdem tarik angket dukungan bagaimana?
Saya kira NasDem itu yang betul ya. Kenapa dibuat angket, DPRD menuduh kami memalsukan APBD, sedangkan kami mengatakan yang memalsukan itu mereka gitu loh. Jadi kalau orang mau mendukung Rp 12,1 triliun itu nggak pantas, ya pasti batalin angket dong seperti NasDem lakukan karena antara angket dan ini tuh dua sisi yang hitam putih. NasDem betul karena dia mendukung Rp 12,1 triliun tidak benar, dia pasti batalin angket. Angket ini mau mempertahankan versi Rp 12, 1 triliun dan menuduh versi kami yang siluman. Makanya perlu angket.
Itu dua sisi yang berbeda. Makannya kalau ada parpol yang mengatakan, kami mendukung angket dan mendukung Ahok untuk membatalkan Rp 12,1 triliun itu mah pura-pura namanya. Itu dua sisi yang, ini nggak bisa. Makannya kalau ada partai politik yang mengatakan, kami dukung angket terusin, terus juga mendukung Rp 12,1 triliun, ini namanya mau injek di 2 kaki bos.
Hasil lobi atau gimana?
Enggak ada hasil lobi, masing-masing partai aja mutusin. Makannya saya bilang, beberapa temen ada yang bilang sama saya, kenapa si kamu kenal semua partai politik enggak ada yang kamu temuin, habis kamu menuduh saya akan melobi partai politik untuk membatalkan angket. Saya mana mungkin melobi partai politik membatalkan angket, orang saya nggak salah kok. Saya malah meminta ke semua partai politik untuk jangan melakukan pembiaran dong sama fraksi DKI nyolong Rp 12,1 triliun.
Ini ketakutan karena dilaporin ke KPK nggak sih?
Enggak ada hubungannya ini. Ini mungkin ketakutan seluruh Indonesia. Kalau saya berhasil lakukan ini, ini akan membawa dampak ke seluruh Indonesia e-budgeting, dan ini yang mau Pak jokowi mau. Ini akan memberikan dampak pada seluruh Indonesia, sistem nggak bisa lagi oknum DPRD main ketik ketik masukin sendiri.
Kalian inget nggak saya mau beli truk sampah tiba-tiba hilang. Yang saling menuduh itu lho. Enggak ada yang mau ngaku, karena waktu ngubah excel enggak ada bahan. Terus masih inget enggak truk sampah udah ada tahun berikutnya 2014 di perubahan ilang setengah. Mobilnya sudah pesan lagi. Jadi ini akibat enggak ada e-budgeting. Terus masih inget enggak PU saya marah-marah potong anggaran 2012, ternyata kembali muncul lagi. Makannya saya perlu sistem.
(mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil memberikan sindiran yang menohok ke Pramono Anung
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaBukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.
Baca Selengkapnya