Yakinnya Ahok Lulung dkk bakal masuk bui gara-gara korupsi
Merdeka.com - Dua anggota DPRD DKI, Fahmi Zulfikar dan M Firmansyah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD-P DKI Jakarta 2014. Kasus ini masih terus didalami oleh Bareskrim Mabes Polri.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meyakini banyak anggota dewan yang bermain dalam proyek ini. Ahok sudah curiga sejak awal dirinya buka suara banyak politikus Kebon Sirih kebakaran jenggot.
"Sudah ada tersangka, berarti apa yang kita curigain bener dong, bukan suudzon. Berarti itu betul," kata Ahok di Gedung DPRD DKI, Senin (16/11).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Ahok menambahkan, saat kasus dugaan korupsi pengadaan UPS mencuat, dirinya sudah yakin ada mark up. Bahkan, lanjut Ahok, DPRD DKI sempat akan membuat pansus UPS.
"Waktu itu ada keributan bahwa ada yang fiktif kan? Kan waktu itu saya bilang, UPS itu mark up dan waktu itu kan enggak diterima kan? Sampai mau dibuat pansus untuk menghadirkan saya," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana meminta Ahok tidak asal bicara soal pengusutan kasus tersebut. Lulung yang pernah diperiksa Bareskrim meminta agar Ahok menunggu hasil penyelidikan polisi.
"Ya enggak bisa begitu juga. Enggak serta merta Pak Ahok bisa bicara seperti itu. Lagi-lagi harus terpenuhi unsur keterlibatan dan keterkaitan seseorang dalam kasusnya. Nanti kalau dibalikin bagaimana? Dia juga termasuk orang yang bertanggung jawab, bagaimana? Bisa dong," kata Lulung saat dihubungi, Selasa (17/11).
Lulung menilai, Ahok terlalu gegabah dalam menyatakan pendapatnya soal dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD DKI Jakarta dalam kasus tersebut. Dia mencoba membalikkan, bagaimana jika ada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terlibat, tentu Ahok wajib bertanggung jawab.
"Bisa saja kan terjadi Pak Gubernur juga ikut bertanggung jawab karena SKPD-nya kan dia yang tanda tangan. Ya sudah lah, saran saya serahkan saja pada hukum jangan sok-sokan. Jangan sok-sokan akan menyeret orang. Kita buktikan dalam proses hukum saja," ungkapnya menantang.
Ketua Fraksi Hanura di DPRD DKI, Mohammad Sangaji alias Ongen Sangaji meyakini koleganya tidak terlibat. "Saya yakin betul Fahmi tidak terlibat dalam kasus UPS," tegas Ongen di gedung DPRD, Jakarta, Senin (16/11).
Dirinya meyakini, kedua rekannya di DPRD itu tidak terlibat lantaran pernah mengeluarkan keterangan resmi. Selain itu, jika ada pengumuman resmi, dirinya akan mendatangi Bareskrim Polri.
"Dia tidak terlibat karena Fahmi telah membuat pernyataan resmi bahwa dirinya tidak terlibat UPS. Itu pernyataan resmi dari Fahmi," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaNantinya tidak semua pelaku pungli yang terlibat akan dijadikan tersangka.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, kemungkinan gaya kepimimpinan Pramono Anung-Rano Karno akan sama dengan Ahok
Baca SelengkapnyaPenyitaan tersebut adalah bagian dari penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi dan konflik kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaBersama Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan keterangan kasus dugaan korupsi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Baca Selengkapnya