20 Kata-kata Bijak Munir Said Thalib yang Penuh Perjuangan dan Keberanian

Merdeka.com - Siapa yang tidak mengenal Munir Said Thalib? Pejuang hak asasi manusia (HAM) ini begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan aktivis. Beberapa kasus pelanggaran HAM berhasil ia tangani, salah satunya adalah kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta (1997-1998). Hal inilah yang menjadikan Munir sebagai sosok panutan bagi para mahasiswa Indonesia yang aktif dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia.

Semasa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, pria kelahiran Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 ini aktif berorganisasi dan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Kegilaannya dalam dunia hukum dan hak asasi manusia dipengaruhi oleh seorang demonstran bernama Bambang Sugianto. Selain itu, ia juga banyak membaca buku tentang perjuangan nasib buruh.

Pada 7 September 2004, Munir meninggal di dalam pesawat GA-974 saat perjalanan menuju ke Amsterdam, Belanda. Setelah 16 tahun berlalu, kasus meninggalnya Munir belum juga menemukan titik terang. Kendati demikian, ia akan terus dikenang dan dijadikan inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia.

Berikut kata-kata bijak Munir Said Thalib yang merdeka.com lansir dari Jagokata dan Kanal YouTube Graha Budaya Indonesia yang tayang pada 8 September 2011:

Kata-kata Bijak Munir Said Thalib yang Penuh Keberanian

©Istimewa

1. Membangun sebuah bangsa adalah membangun sebuah peradaban.

2. Mereka berebut kuasa, mereka menentang senjata, mereka menembak rakyat, tapi kemudian bersembunyi di balik ketek kekuasaan. Apakah kita akan membiarkan para pengecut itu tetap gagah? Saya kira tidak, mereka gagal untuk gagah.

3. Marsinah adalah sebuah cermin perlawanan buruh dalam bibit tumbuhnya gerakan buruh.

4. Aku harus tenang walaupun takut. Untuk membuat semua orang tidak takut. Normal, sebagai orang, ya pasti ada takut, nggak ada orang yang nggak takut, cuma yang coba aku temukan merasionalisasi rasa takut.

5. Pendidikan politik rakyat hanya akan berhasil dalam sistem yang demokratis dan adanya jaminan atas HAM.

6. Tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak berpihak kepada yang tertindas.

7. Ketika saya berani shalat, konsekuensinya saya harus berani memihak yang miskin dan mengambil pilihan hidup yang sulit untuk memeriahkan perintah-perintah itu, seperti membela korban.

Kata-kata Bijak Munir Said Thalib tentang Perjuangan

©2020 Merdeka.com

8. Mereka hanya ada di baju, tapi dalam tubuh mereka adalah sesuatu kehinaan. Sesuatu yang tidak bertanggung jawab, yang mereka akan bayar sampai detik manapun.

9. Sistem Kamnas adalah sebuah sistem melingkupi kebijakan dan tentang bagaimana negara membangun kerangka melindungi kepentingan nasional.

10. Secara umum gerakan buruh terbagi menjadi dua: a. gerakan buruh praktis dan b gerakan buruh politis.

11. Aparat keamanan harus bertindak efektif, proporsional, dan profesional bukan tidak bertindak dengan alasan takut dituduh melanggar HAM.

12. Tidak seharusnya terdapat klaim yang dapat diterima ketika mempertahankan integrasi negara dengan cara mengingkari penghormatan HAM.

13. Memerangi kekufuran agar orang tidak kufur, sama saja memerangi kemiskinan agar orang tidak miskin. Bukannya yang miskin diperangi.

Kata-kata Bijak Munir Said Thalib yang Penuh Makna

14. Kita pulang ke rumah, kita tidur, kita berdoa terus pulang lagi. Itu bukan Islam jika kita tidak menyerukan perlawanan.

15. Biarkanlah rakyat yang menentukan arah bangsa ini, dan bagaimana rakyat akan menjaga masa depannya, sebab rakyat pemilik sah konstitusi.

16. Menjadikan manusia tidak berdaya adalah hal yang patut kita persoalkan.

17. Obat ketakutan paling mujarab adalah melawan ketakutan itu sendiri.

18. Tidak seharusnya terdapat klaim yang dapat diterima ketika mempertahankan integrasi negara dengan cara mengingkari penghormatan HAM.

19. Bahaya terbesar adalah ketakutan dalam kepala kita. Ketakutan yang disebarkan sistem yang ada kepada kita. Ketakutan inilah rintangan terbesar dalam perjuangan.

20. Setiap orang yang dilahirkan merdeka, memiliki hak dan martabat yang sama. (mdk/jen)