20 Warga Kampus Terpapar COVID-19, Ini Alasan Unsoed Tak Terapkan Lockdown
Merdeka.com - Kasus COVID-19 sudah merebak ke berbagai sektor. Salah satu sektor yang terkena imbas adalah sektor pendidikan.
Di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Banyumas, ada 20 warga kampus yang terpapar COVID-19. Mereka terdiri dari dosen, karyawan, dan mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 8 di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Selebihnya cukup melakukan isolasi mandiri dari rumah karena tanpa gejala dan bergejala ringan,” kata Sub Koordinator Humas dan Protokol Unsoed, Hermawan Prasojo, dikutip dari Liputan6.com pada Senin (28/6).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Walaupun banyak yang terkena COVID-19, namun Hermawan menjelaskan bahwa Unsoed tidak akan menerapkan “lockdown” di kampusnya. Berikut selengkapnya:
Tidak Memberlakukan Lockdown
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Hermawan mengatakan, Unsoed tidak akan menerapkan “lockdown” untuk mengendalikan kasus COVID-19 di wilayahnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar kasus itu terjadi karena di lingkungan rumah atau keluarga, bukan di kampus.
Sebagai gantinya, pihak kampus mengendalikan penularan dengan menggelar disinfeksi secara serentak yang dilakukan pada Jumat (25/6). Selain itu, tim monitoring pendamping Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) Unsoed juga melakukan pemantauan terhadap warga Unsoed yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Penelusuran Agresif
ilustrasi tes swab ©Liputan6.com/Herman Zakharia
Sebagai upaya deteksi dini, tim ABK juga melakukan penelusuran secara agresif dan meluas terhadap semua orang yang berkontak erat dengan para pasien COVID-19. Sampel tes mereka kemudian diperiksa di Laboratorium COVID-19 Unsoed.
Sementara itu untuk mencegah penularan, Unsoed menerapkan 75 persen pegawai yang bekerja dari rumah, sesuai dengan surat edaran Kemendikbudristek.
“Semua kontak erat diperintahkan untuk melakukan karantina mandiri sampai hasil swab PCR keluar. Terus kami juga melakukan edukasi tentang pencegahan COVID-19. Kami juga lakukan monitoring secara periodik terhadap penerapan protokol kesehatan di setiap unit yang ada di Unsoed,” kata Hermawan dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKebakaran di sekitar pesantren diperkirakan 20 hektare bahkan hampir menjalar ke gedung untuk bisa dipadamkan.
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPihak Unpad juga sedang memproses pemberian sanksi berat kepada seorang dosen pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaI Nyoman Gde Antara dan tiga tersangka lain ditempatkan dalam kamar masa perkenalan lingkungan (mapenaling).
Baca Selengkapnya