24 Tahun Berlalu, Ini Kisah Pembunuhan Wartawan Udin yang Masih Jadi Misteri
Merdeka.com - Setiap 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Seiring waktu, dunia pers Indonesia terus berkembang mengikuti zaman yang terus berubah. Meski begitu, tetap saja peristiwa kelam yang belum tertuntaskan hingga kini tak bisa dilupakan.
Dalam perkembangannya, dunia pers Indonesia pernah menorehkan tinta kelam di mana beberapa wartawan terbunuh dalam menjalankan tugas. Di Yogyakarta, ada seorang wartawan bernama Fuad Muhammad Syarifuddin yang dibunuh pada 16 Agustus 1996.
Melansir dari merdeka.com, semasa hidupnya, pria yang akrab disapa Udin itu memang dikenal kritis dalam setiap tulisannya terkait kekuasaan Orde Baru dan militer. Tulisan yang dinilai cukup menyengat di antaranya berjudul “3 Kolonel Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul”, “Soal Pencalonan Bupati Bantul: banyak ‘Invisivle Hand’ Pengaruhi Pencalonan”, serta “Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis”.
-
Siapa yang dibunuh karena pemberitaan tentang korupsi? Herliyanto adalah seorang wartawan lepas di Tabloid Delta Pos Sidoarjo. Dia ditemukan tewas pada 29 April 2006 di hutan jati Desa Taroka, Probolinggo, Jawa Timur. Herliyanto diduga dibunuh usai meliput dan memberitakan kasus korupsi anggaran pembangunan di Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana jurnalis paling banyak terbunuh? Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan selama 12 bulan terakhir 128 jurnalis dan pekerja media telah tewas selama perang di Gaza.
-
Bagaimana cara pembunuhan terhadap jurnalis Fuad? Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin merupakan wartawan Bernas asal Yogyakarta yang meninggal dunia usai dianiaya orang tak dikenal. Sebelum insiden penganiayaan, Udin kerap menulis artikel kritis mengenai kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
Hingga puncaknya, pukul 16.50 WIB pada suatu hari bulan Agustus 1996 silam, ia dianiaya oleh orang tak dikenal di sekitar rumahnya. Hal inilah yang membuatnya menderita gegar otak dan mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bethesda.
Lalu bagaimana pihak kepolisian mengungkap kasus ini? Mengapa kasus pembunuhan ini tidak pernah terungkap hingga kini? Berikut selengkapnya:
Kejadian Janggal Sebelum Kematian Udin
©istimewa
Melansir dari merdeka.com, banyak kejadian aneh dan ganjil sebelum kematian Udin pada 16 Agustus 1996 silam. Pernah pada suatu malam, Udin menemui seorang tamu yang mengaku sebagai Kaur Pemerintahan Desa Wirokerten Bantul dan ingin menemui Udin untuk urusan tanah.
Dua tamu itu adalah Hatta Sunanto, anggota DPRD Bantul dan seorang calo tanah bernama Suwandi. Namun setelah pertemuan dengan kedua tamu itu, Udin jadi terlihat gelisah di kantor. Setiap selesai menulis berita, dia bergegas pulang ke Bantul dengan motor pribadinya.
Tak hanya itu, salah satu tetangga Udin yang berada di warung bakmi bernama Nyonya Ponikem sering melihat beberapa laki-laki yang dicurigai mendatangi rumah Udin.
Pengakuan Palsu
©2013 Merdeka.com
Selain itu, ada pihak-pihak tertentu yang berupaya mengalihkan kasus kematian Udin. Seorang perempuan bernama Tri Sumaryani mengaku ditawari sejumlah uang sebagai imbalan jika mau membuat pengakuan kalau Udin melakukan hubungan gelap dengannya. Lalu perempuan itu disuruh mengaku bahwa Udin dibunuh suaminya dengan alasan telah terjadi perselingkuhan.
Lalu ada pula Dwi Sumaji alias Iwik, seorang sopir perusahaan iklan, yang mengaku dikorbankan polisi untuk membuat pengakuan bahwa ia telah membunuh Udin. Namun di depan pengadilan pada 5 Agustus 1997, Iwik mengatakan bahwa dirinya dikorbankan untuk bisnis politik dan melindungi mafia politik.
Penyusutan Terhadap Kasus Udin
©2014 Merdeka.com
Udin meninggal dunia di RS Bethesda pada Jumat, 16 Agustus 1996 setelah tiga hari berjuang melawan maut tanpa pernah sadarkan diri. Setelah pemakamannya yang bertepatan dengan HUT RI ke-51, beberapa pejabat seperti Sri Sultan HB X, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jateng-DIY, dan sejumlah pejabat meminta kasus Udin diusut tuntas.
Namun pada 23 Agustus 1996, Kapolres Bantul saat itu, Letkol Pol Ade Subardan mengatakan bahwa tidak ada dalang dalam kasus kematian Udin meskipun belum tertangkap. Dia juga mengatakan akan menangkap pelaku pembunuhan Udin dalam waktu tiga hari dari tanggal tersebut.
Namun hingga kini, siapa dalang dan pelaku pembunuhan Udin belum juga terungkap. Bahkan lembaga peradilan pun juga tak mampu menjadikan kasus pembunuhan pekerja pers itu menjadi terang benderang. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM Perika Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?
Baca SelengkapnyaPDI sempat pecah jadi dua, antara Kubu Soejadi dan Kubu Megawati.
Baca SelengkapnyaPenyair dan aktivis HAM itu hilang secara misterius sejak 1998. Orang-orang masih terus melawan lupa soal Wiji Thukul.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pentolan Pasukan Tjakrabirawa yang memimpin G30S PKI ketika ditangkap di Tegal.
Baca SelengkapnyaLembar kelam pelanggaran HAM yang tak kunjung menemukan titik cerah. Begini ceritanya!
Baca SelengkapnyaDaftar wartawan di Indonesia yang tewas dibunuh usai meliput kasus sensitif.
Baca SelengkapnyaCerita Budiman Sudjatmiko ketika ditangkap dan dipenjara saat Orde Baru.
Baca SelengkapnyaKami hanya bisa mendoakan, semoga surga Allah untukmu. Dan keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan kekuatan selalu.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaZidan dikenal sebagai sosok yang baik pada sanak keluarga. Di kampus UI, ia dikenal berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik.
Baca Selengkapnya