6 Fakta Tiket Candi Borobudur Jadi Rp 750 Ribu, Berlaku Jika Naik Candi

Merdeka.com - Jagat maya digemparkan dengan pengumuman kenaikan tiket masuk ke kawasan wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan domestik.

Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Sabtu (4/6/2022).

Tidak hanya memberlakukan kenaikan harga tiket bagi wisatawan lokal, Luhut juga mengubah tarif tiket untuk pelajar dan wisatawan mancanegara.

Harga Tiket Baru Candi Borobudur

©2022 Merdeka.com/iqbal s nugroho

Tarif baru masuk ke kawasan wisata Candi Borobudur untuk pelajar senilai Rp5.000,  Sedangkan untuk wisatawan domestik (dewasa) menjadi Rp 750 ribu per orang. Sementara harga tiket untuk wisatawan mancanegara melonjak empat kali lipat, dari USD 25 per orang (dewasa) menjadi USD 100 per orang.

"Kami juga sepakat untuk membatasi kuota turis sebanyak 1.200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestik sebesar 750 ribu rupiah. Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja," tulis Menko Marves Luhut Binsar, dikutip dari akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Sabtu (4/6/2022).

Pembatasan Kuota Wisatawan

Selain itu, dalam unggahan tersebut Menko Marves juga mengumumkan adanya pembatasan kuota wisatawan menjadi 1.200 per hari.

Ia menegaskan, semua turis nantinya harus menggunakan pemandu wisata (tour guide) dari warga lokal sekitar kawasan Candi Borobudur. Hal itu dilakukan demi menyerap lapangan kerja sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap situs candi Buddha terbesar di dunia itu.

Alasan Harga Tiket Masuk Naik

Sebuah kiriman dibagikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan)

Luhut mengungkapkan bahwasanya langkah menaikkan tarif tiket masuk serta membatasi jumlah wisatawan Candi Borobudur yakni untuk menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara. 

"Ini kami lakukan demi menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini. Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," lanjutnya.

Berlaku untuk yang Naik Candi

©AFP PHOTO/Suryo Wibowo

Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menjelaskan perihal kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Tiket Rp750.000 per orang bagi turis lokal hanya untuk menaiki Candi Borobudur. Sementara harga tiket masuk kawasan candi masih tetap Rp50.000 per orang untuk wisatawan nusantara.

"Itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp50.000, untuk wisman 25 dolar. Hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja," kata Edy kepada Antara saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (5/6).

Pengunjung Naik Candi yang Berkepentingan

Lebih lanjut, Edy menjelaskan penetapan harga naik ke candi atas dasar pertimbangan kuota 1.200 orang per hari dimaksudkan agar pengunjung yang ingin menaiki candi harus orang yang bersungguh-sungguh dan berkepentingan.

"Artinya apa, orang yang mau naik ke candi harus betul-betul orang yang berkepentingan naik ke candi. Kalau orang mau foto-foto tidak usah naik ke candi, di bawah saja. Jadi itulah tujuannya. Jadi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan sungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari. Tapi kalau cuma foto-foto rugi kan bayar Rp750.000, di bawah saja. Karena ada aspek konservasi tadi," katanya.

Laboratorium Konservasi Internasional

Selain itu, kata Luhut, saat ini pemerintah Indonesia tengah bergotong-royong mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.

Sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme badan otoritas tunggal, lanjut dia, bakal menjadikan Candi Borobudur sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas dan berkualitas.

Dia juga memastikan arahan Presiden Jokowi mengenai prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular mulai diterapkan. (mdk/rka)