30 Seniman dari 6 Negara Gelar Pertunjukan Boneka di Sleman, Begini Penampilannya
Merdeka.com - Pada Selasa (4/10), sebanyak 30 seniman yang berasal dari enam berbeda datang ke Desa Wisata Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman. Mereka datang dalam rangka acara “Pesta Boneka” Pappermoon Puppet Festival. Kedatangan para seniman itupun disambut oleh Kepala Dinas dari Pemkab Sleman.
“Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman memberikan apresiasi dan terima kasih kepada panitia Pesta Boneka dan artis yang telah mengalokasikan waktu untuk berkunjung dan melakukan pertunjukan di Desa Wisata Kelor,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, dikutip dari ANTARA.
Berikut selengkapnya:
-
Siapa yang hadir di festival? Mengusung tema AKHLAK untuk Indonesia Perum BULOG, kegiatan tersebut dimeriahkan dengan sharing session dari Inspirator Sukses Mulia, Jamil Azzaini serta CEO Talk bersama Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, serta berbagai penampilan bakat dari para insan BULOG.
-
Siapa yang berpartisipasi di Festival Kemendikbudristek? Melibatkan berbagai pegiat budaya, komunitas lingkungan, pelaku seni dan budaya, peneliti, jurnalis serta ribuan masyarakat.
-
Kapan Bupati Ipuk bersilaturahmi dengan seniman dan budayawan? Hari ke 15 Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersilaturahmi dengan puluhan seniman dan budayawan daerah di Pelinggihan Dinas Pariwisata, Selasa (26/3/2024).
-
Apa yang ditampilkan di Festival Upacara Adat Sleman? Bentuk kegiatan ini berupa penampilan berbagai upacara adat yang ada di Sleman dalam bentuk arak-arakan dan penampilan di depan dewan juri.
-
Siapa saja yang terlibat di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? 'Kita berharap batik-batik di Kutai Timur ini mendapatkan wadah dan mendapatkan tempat untuk bisa kita promosikan,' ujar Nurullah.
-
Siapa saja yang hadir di acara Festival Menyala? Mazdjo Pray mengatakan, acara Festival Menyala dihadiri Ribuan Pasukan Menyala dari seluruh wilayah Jakarta dan juga dihadiri Pengurus partai Hanura dan Partai Ummat.
Tingkatkan Citra Sleman
©Instagram/@desa_wisata_kelor_jogja
Ishadi mengatakan, sebanyak 30 seniman yang hadir berasal dari enam negara yaitu Amerika Serikat, Singapura, Belanda, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Ia berharap kedatangan para seniman itu dapat meningkatkan citra pariwisata Kabupaten Sleman.Selain itu, ia juga berharap acara ini dapat menjadi upaya dalam mengenalkan desa wisata yang ada di Sleman dengan ciri khas dan keunikannya tersendiri.
“Harapannya mereka dapat turut serta mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Sleman kepada sanak saudara dan komunitas seniman pesta boneka itu di seluruh dunia,” kata Ishadi.
Peserta Antusias
©Instagram/@desa_wisata_kelor_jogja
Ishadi mengatakan, para peserta sangat antusias mengikuti acara itu. Apalagi mereka disuguhkan oleh suasana pedesaan yang masih alami.
Selain itu, para peserta juga diajak untuk memetik salak segar di kebun setempat serta mengikuti kegiatan lain di antaranya membuat anyaman dari daun kelapa muda berbentuk ikan, keris, terompet, walang, dan membuat anyaman kuda dari daun salak.
“Kegiatan yang lain adalah memasak yang diikuti oleh seniman dari Belanda, Thailand, dan Singapura, bersama dengan ibu-ibu Desa Wisata Kelor,” kata Ishadi.
Mini Teater Boneka
©Instagram/@desa_wisata_kelor_jogja
Dalam acara itu, para seniman menampilkan pertunjukan mini teater boneka. Beberapa cerita yang dibawakan antara lain “Lima Bersaudara” oleh Aio dari Jakarta, lalu “Drive Alone” yang dibawakan Michel dari Singapura.
Ada pula cerita “The Unfolding” yang dibawakan Margarita Blues Production dari Amerika Serikat, “Tak Berjudul” oleh Thalenso dari Thailand, dan masih banyak lagi.
Hingga akhirnya acara itu ditutup oleh penampilan Flashmob Jathilan oleh semua peserta, siswa-siswi SMP/SD dan masyarakat setepat dengan menggunakan daun salak dan anyaman kuda. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun ini, para seniman dari Komunitas Lima Gunung mengusung tema Wolak Waliking Zaman Kelakone.
Baca SelengkapnyaGelar Pameran Potensi Daerah, Begini Cara Pemkab Sleman Tingkatkan Daya Saing Masyarakat
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap daerah yang ada di Sleman.
Baca SelengkapnyaPagelaran Sabang-Merauke 2023 mengusung konsep yang lebih baru dan megah.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaPuluhan balon udara dilepas berubah menjadi kanvas berwarna - warni menghiasi langit.
Baca SelengkapnyaKabupaten Paser melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata turut serta dalam Kemilau Kaltim Fest 2024
Baca SelengkapnyaTak hanya dari Indonesia, peserta festival ini juga datang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaParade Kolosal Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 akan digelar besok, Sabtu 13 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaParade fesyen kontemporer Banyuwangi Etno Carnival (BEC) 2024 kembali digelar dengan spektakuler.
Baca SelengkapnyaPameran ini juga menampilkan berbagai kuliner nusantara, jajanan jalanan atau street food yang memang tidak dijual pada umumnya.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 350 seniman dari 18 kelompok kesenian yang terlibat dalam acara itu.
Baca Selengkapnya