Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Rapid Test Covid-19 yang Akan Dilakukan Massal di Indonesia

4 Fakta Rapid Test Covid-19 yang Akan Dilakukan Massal di Indonesia diy13/shutterstock

Merdeka.com - Alat tes virus Corona mulai didistribusikan ke berbagai rumah sakit rujukan pada Selasa (24/3). Ada sebanyak 125 ribu alat tes virus Corona yang akan didistribusikan. Namun, tidak banyak masyarakat yang mengerti bagaimana proses tes virus Corona tersebut.

Pertama, kegunaan tes virus Corona untuk memeriksa antibodi pasien yang terduga terjangkit virus Corona. Hal tersebut menjadi langkah bagi pemerintah Indonesia untuk mencegah persebaran virus Corona. Alat tersebut juga menjadi langkah pembuka bagi pasien yang benar-benar terinfeksi virus Corona untuk menjalani tes lanjutan.

Namun, karena alat tes virus Corona ini terbatas maka akan dilakukan kepada golongan yang memerlukannya terlebih dahulu. Seperti informasi yang dilansir dari Liputan 6.com, berikut fakta Rapid Test virus Corona yang perlu diketahui.

1. Cara Kerja

ilustrasi corona

2020 Merdeka.com/liputan6.com

Pertama kali saat melakukan tes dengan alat ini perlu dilakukan pemeriksaan terhadap antibodi yang ada di dalam darah. Hal ini membuat proses tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung ketika mendeteksi virus Corona. Maka jika terdeteksi adanya virus, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Hal tersebut akan mengindikasikan hasil positif pada alat tes tersebut. Kemudian akan ditemukan virus atau terindikasi virus lain bahkan bukan virus Corona. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi virus yang terdapat pada hasil.

Sedangkan untuk pasien yang mendapatkan hasil negatif akan disarankan untuk melakukan isolasi diri. Kembali lagi ditegaskan, karena alat ini tidak menjamin pasien tersebut terjangkit virus Corona.

2. Pasien Akan Dibuat Menjadi Tiga Kelompok

ilustrasi rumah sakit

Shutterstock/sfam_photo

Kelompok tersebut terdiri dari, Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal tersebut dibuat karena orang atau pasien telah melakukan kontak fisik terhadap pasien positif. Namun, dalam ketiga kelompok tersebut akan memungkinkan memiliki hasil tes yang negatif.

Untuk pasien yang mendapatkan hasil tes negatif akan disarankan untuk melakukan isolasi diri atau diberikan fasilitas kesehatan. Karena dari hasil tes tersebut tidak memungkinkan benar-benar negatif virus Corona. Untuk pasien yang berstatus OTG dan ODP akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri.

Namun, untuk pasien yang berstatus PDP yang mengalami gejala ringan akan disarankan untuk mengisolasi dirinya di rumah. Semua pasien akan disarankan untuk kembali memeriksakan dirinya setelah 10 hari dari awal pemeriksaan.

3. Golongan yang Diprioritaskan

jokowi rapat corona

Liputan6 2020 Merdeka.com

Sedangkan untuk golongan yang akan diprioritaskan untuk melakukan tes virus Corona dibagi menjadi tiga golongan. Pertama adalah dokter, tenaga medis, dan keluarga mereka. Hal tersebut juga disampaikan oleh Presiden Jokowi saat jumpa pers pada Selasa (24/3).

"Tadi pagi saya telah memerintahkan menteri kesehatan untuk rapid test yang diprioritaskan adalah dokter dan tenaga medis serta keluarganya terlebih dahulu," jelas Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.

Kemudian golongan yang selanjutnya di tes adalah pasien yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

4. Hasil Tes

ilustrasi corona

2020 Merdeka.com

Hasil tes yang akan didapatkan dengan menggunakan alat tes tersebut adalah 6 jam. Jika hasil tes negatif akan dilakukan tes ulang pada 10 hari mendatang. Karena di rentang waktu tersebut antibodi akan terbentuk.

Tes tersebut bukan tes langsung terhadap antibodi, karena untuk melakukan tes secara langsung diperlukan proses yang panjang.

"Karena kalau memeriksa langsung terhadap virusnya, maka kita menggunakan pemeriksaan yang kita sebut berbasis pada antigen. Yang kita gunakan adalah melakukan pemeriksaan dengan swab, dengan usapan, usapan yang dilaksanakan di dinding belakang rongga hidung atau di belakang rongga mulut," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui akun YouTube BNPB, pada hari Selasa (24/3). (mdk/dem)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet

Belasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.

Baca Selengkapnya
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia

Kemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya