5 Ciri-ciri Orang Depresi karena Cinta, Ini Cara Mengatasinya

Merdeka.com - Cinta mungkin dipercaya sebagai hal yang indah di dunia ini dan membuat semua orang bahagia. Namun persoalan yang timbul dalam cinta sebenarnya tidak disebabkan oleh cinta itu sendiri, namun karena hubungan yang dibangun.

Hubungan yang tidak sehat akan meninggalkan luka mendalam pada seseorang. Orang yang mengalami trauma pada hubungan cinta, beberapa di antaranya mungkin sulit percaya untuk membangun hubungan yang baru atau takut jatuh cinta.

Masa-masa beracun karena hubungan sebenarnya bisa perlahan diatasi apabila seseorang menyadarinya sejak awal. Depresi karena cinta misalnya, kadang tidak disadari hingga yang mengalaminya benar-benar sudah terluka.

Penting bagi orang di sekitar untuk memahami ini dan membantu seseorang keluar dari hubungan beracun mereka. Oleh sebab itu berikut merdeka.com merangkum ciri-ciri orang depresi karena cinta:

Ciri-ciri Depresi Karena Cinta

Secara umum, ciri-ciri depresi karena cinta akan melibatkan gejala depresi seperti pada umumnya. Meskipun beberapa orang menggunakan kata "depresi" secara informal untuk menggambarkan perasaan sedih, depresi sebagai kondisi medis merupakan sesuatu yang berbeda.

Orang depresi dapat mengalami sejumlah gejala mental dan fisik yang persisten, meliputi:

merasa sedih, tidak berharga, atau bersalah

merasa kesal atau marah

rendah diri

kelelahan dan kelelahan

kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan

makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya

tidur lebih atau kurang dari biasanya

kehilangan minat dalam kegiatan yang menyenangkan, seperti hobi atau bersosialisasi

hilangnya libido, atau dorongan seks

pikiran bunuh diri

Gejala-gejala ini dapat berkisar dari ringan hingga melemahkan. Untuk menerima diagnosis depresi, gejala-gejala ini harus terjadi hampir sepanjang hari atau dan  hampir setiap hari, untuk jangka waktu yang konsisten.

Ciri-ciri Depresi karena Cinta dalam Hubungan yang Beracun

Ingin Bunuh Diri

Orang-orang dalam hubungan berkualitas rendah lebih cenderung menunjukkan gejala depresi, menurut sebuah penelitian di Journal of Family Psychology. Paling buruk, hubungan yang beracun atau kasar dapat menyebabkan pikiran untuk bunuh diri. 

Sebuah studi di Journal of Affective Disorders menemukan bahwa orang yang mengalami banyak konflik hubungan lebih mungkin untuk berpikir untuk bunuh diri. Ciri-ciri depresi karena cinta ini penting untuk segera diatasi karena bisa menghilangkan nyawa.

Kesehatan Menurun

Sebuah tinjauan di Psychological Bulletin menemukan bahwa hubungan memiliki "pengaruh langsung pada kardiovaskular, endokrin, kekebalan, neurosensori, dan mekanisme fisiologis lainnya." 

Ada hubungan nyata antara kesehatan mental dan fisik, sehingga hubungan yang tidak sehat dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, atau nyeri otot semudah menyebabkan kecemasan atau menimbulkan ciri-ciri depresi karena cinta. Jika salah satu dari masalah fisik ini muncul sebagai akibat dari hubungan Anda, mungkin ada masalah mental yang mendasarinya juga.

Ingin Mengalihkan Diri

Ketika Anda menjalin hubungan dengan seseorang, pikiran negatif tentang mereka dapat menyebabkan Anda begitu banyak disonansi kognitif, Anda akan melakukan apa saja untuk mendorong mereka ke menjauh pikiran Anda. 

Tetapi ketika Anda tidak mengatasi perasaan ini, perasaan itu bisa muncul dalam kebiasaan yang tidak sehat.

Lega Ketika Pasangan Pergi

Ketika pasangan pergi setelah dari sekitar Anda, mungkin Anda akan sangat bersemangat melakukan hal lain dan merasa terbebas. Semua energi mental yang dibutuhkan untuk mengakomodasi dia mungkin membuat Anda lelah. 

Perasaan lega ini bisa menunjukkan bahwa pasangan Anda menyebabkan Anda stres, terutama bila disertai dengan "rasa berat dan ketegangan fisik di hadapan pasangan".

Ingin Berusaha Keluar

"Jika pasangan tidak memiliki dampak positif pada kesejahteraan emosional Anda, pikiran Anda akan lebih cenderung menunjukkan pintu keluar," kata psikolog Harvard Holly Parker, PhD. 

Kita mungkin tidak menyadari bahwa kita bisa pergi karena kita begitu terikat pada orang tersebut atau, dalam kasus hubungan yang kasar, mereka membuat kita merasa seperti kita tidak bisa pergi. Tapi jauh di lubuk hati, kita mungkin tahu bahwa kita lebih baik tanpa mereka, yang bisa muncul dalam fantasi untuk pergi.

Bagaimana hubungan dapat memengaruhi depresi?

Meskipun hubungan dapat menjadi sumber kepuasan, mereka juga dapat menjadi sumber ketidakpuasan atau konflik. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Beberapa contoh situasi yang dapat menyebabkan depresi hubungan meliputi:

Ketidaksetiaan

Perselingkuhan adalah salah satu penyebab potensial dari tekanan terkait hubungan. Orang yang berada dalam hubungan eksklusif dapat merasa terhina dan dikhianati jika pasangannya tidak setia kepada mereka. Ini bisa menjadi trauma emosional.

Sebuah studi kasus tahun 2012 mencatat bahwa perselingkuhan juga dapat meningkatkan risiko pikiran dan gejala bunuh diri yang mirip dengan gangguan stres pasca-trauma.

Selain itu, satu studi 2016 menemukan bahwa mempelajari perselingkuhan pasangan meningkatkan kemungkinan episode depresi pada orang-orang yang berisiko lebih tinggi mengalami kondisi tersebut.

Penyalahgunaan

Satu studi tahun 2020 menemukan bahwa semua bentuk pelecehan pasangan intim berkorelasi positif dengan kasus baru depresi pada wanita. Laki-laki yang mengalami pelecehan lebih mungkin untuk mengembangkan kasus baru kecemasan.

Meskipun pelecehan bisa tampak langka atau ekstrem, sebenarnya ini sangat umum. Ini terutama berlaku untuk pelecehan emosional, yang dapat mencakup:

mengendalikan, posesif, atau perilaku manipulatif

perilaku yang dirancang untuk menundukkan, menghukum, atau menghancurkan seseorang

mengisolasi seseorang dari teman dan keluarganya

Hubungan jarak jauh

Meskipun banyak hubungan jarak jauh yang memuaskan, mereka juga bisa menjadi tantangan. Orang-orang dapat merindukan pasangannya selama waktu yang lama, atau mereka mungkin mengalami kecemasan tentang hubungan dan masa depannya.

Kerusakan hubungan

Putusnya hubungan yang signifikan dapat menyebabkan pergolakan besar dalam kehidupan seseorang serta emosi yang sulit, seperti kemarahan, kesepian, atau kesedihan.

Ini juga dapat berarti bahwa seseorang harus pindah dari rumah mereka, yang, dalam beberapa kasus, berarti hidup terpisah dari anak-anak atau hewan peliharaan mereka.

Cara Mengatasi Depresi Karena Cinta

Depresi bisa membuat seseorang merasa tidak ada harapan lagi. Namun, depresi sangat dapat diobati, dan ada beberapa langkah yang dapat dilakukan individu untuk memulai penyembuhan.

Langkah pertama adalah membuat janji dengan profesional kesehatan mental atau dokter. Mereka dapat membantu mendiagnosis depresi, menguji kondisi apa pun yang dapat berkontribusi, dan membicarakan pilihan perawatan.

Perawatan untuk depresi dapat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada apa yang berhasil untuk mereka. Ini biasanya melibatkan kombinasi dari:

terapi bicara

obat untuk mengurangi gejala

strategi perawatan diri

Terapi bicara berguna untuk memahami faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada depresi seseorang. Misalnya, terapis dapat membantu mereka mengidentifikasi pengalaman buruk atau pola berpikir yang mungkin terlibat.

Orang tersebut kemudian dapat mulai mengatasi ini dan memulai pola atau kebiasaan berpikir baru. Mereka mungkin juga ingin membuat perubahan lain dalam hidup mereka, termasuk yang berkaitan dengan hubungan mereka.

Beberapa hal lain yang dapat membantu yaitu:

belajar lebih banyak tentang depresi

membuat jurnal di mana seseorang dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan bebas dan mulai mengidentifikasi pemicunya

menetapkan tujuan kecil yang dapat dicapai yang bermanfaat bagi kesehatan mental, seperti berjalan-jalan sebentar, menghabiskan waktu di alam, atau berbicara dengan teman

berlatih perhatian melalui latihan pernapasan, meditasi, atau yoga

meminta bantuan dan berbicara dengan pasangan, teman tepercaya, atau anggota keluarga

bergabung dengan kelompok pendukung, baik secara langsung atau online

Perlu diingat bahwa penyembuhan tidak linier. Bahkan saat menjalani perawatan, adalah normal untuk mengalami hari baik dan hari buruk. (mdk/amd)