5 Fakta Budidaya Longyam, Model Penggunaan Lahan yang Menguntungkan Peternak Cilacap

Merdeka.com - Merebaknya Virus Corona membuat perekonomian masyarakat tersendat. Banyak dari mereka yang penghasilannya berkurang drastis karena warga banyak berdiam diri di rumah.

Namun ada pula bagi mereka yang harus tetap berjualan. Khususnya para pedagang di pasar yang menjual kebutuhan pokok dan lauk pauk.

Tersedianya kebutuhan pokok pangan dan lauk pauk tak bisa lepas dari kerja keras para peternak. Di saat pandemi Virus Corona mewabah mereka tetap harus bekerja keras agar ketersediaan pangan bagi masyarakat terjamin. Salah satu peternak itu adalah peternak budidaya Longyam di Madusari, Cilacap.

Dilansir dari Liputan6.com pada Sabtu (28/3), Longyam merupakan akronim dari balong ayam, yang menggambarkan sebuah cara mengoptimalkan kosongnya lahan di atas kolam.

Sebaliknya, dengan penempatan kolam di bawah kandang ayam, penggunaan lahan akan berjalan dengan efisien.

Menggabungkan Kolam dengan Kandang Ayam

2020 liputan6.com

Dilansir dari Liputan6.com pada Sabtu (28/3), longyam merupakan penggunaan lahan kolam yang digabungkan dengan peternakan. Pada penerapannya, sisi atas kolam dibangun kandang ayam petelur, sementara itu bagian kolamnya untuk budidaya ikan.

Menurut Hizi, salah satu peternak di Madusari, budidaya Longyam membuat lahan bisa dimanfaatkan dengan lebih maksimal. Keuntungan lain dari budidaya ini adalah karena berada di atas kolam, suhu kandang menjadi rendah.

Selain itu ikan juga mendapat tambahan makanan dari sisa pakan ayam yang terjatuh di kolam.

Menguntungkan Peternak

Model budidaya Longyang pada kenyataannya menguntungkan peternak. Dilansir dari Liputan6.com pada Sabtu (28/3), model budidaya itu membuat ayam lebih produktif menghasilkan telur karena tidak bannyak bergerak.

Sementara itu bagi budidaya ikan, model itu membuat biaya pakan ikan bisa dikurangi dan kolam menjadi subur.

Keuntungan Menggunung

2020 liputan6.com

Penerapan budidaya Longyam membuat keuntungan yang diperoleh bisa menggunung. Menurut Hizi, ayamnya yang berjumlah 400 ekor dalam sehari bisa memproduksi 15 kilogram telur.

Keuntungan itu bisa berlipat saat masa panen ikan yang jatuh tiap tiga bulan sekali. Ikan yang dipelihara beragam. "Ada mujair, tawes, dan ada pula gurame. Jadi ikannya bisa cepat besar," ujar Hizi dilansir liputan6.com pada Sabtu (28/3).

Kearifan Lokal yang Perlu Didorong

Menurut Direktur Koperasi Desmantara Cilacap Akhmad Fadli, model yang dikembangkan oleh para peternak di Madusari merupakan salah satu bentuk kearifan lokalyang perlu didorong. Terlebih lagi, sektor pertanian merupakan sektor yang resisten terhadap goncangan.

Dilansir dari Liputan6.com pada Sabtu (28/3), di saat Indonesia tengah menghadapi Virus Corona, pertanian, peternakan, serta perikanan merupakan penopang komoditas yang paling dibutuhkan masyarakat yaitu makanan.

Inisiatif Warga

Akhmad Fadli menambahkan terobosan yang dilakukan para peternak Madusari itu merupakan inisiatif warga untuk meningkatkan produktivitas. Terobosan itu juga membuktikan kalau mereka sebagai warga desa mampu menerapkan konsep optimalisasi berbasis potensi.

Oleh karena itu kami sedang berusaha mencari model yang diterapkan pada desa-desa di sekitar, ujar Akhmad Fadli dilansir Liputan6.com pada Sabtu (28/3). (mdk/shr)