Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta June Almeida, Ilmuwan Asal Inggris yang Temukan Virus Corona Pertama di Dunia

5 Fakta June Almeida, Ilmuwan Asal Inggris yang Temukan Virus Corona Pertama di Dunia penemu corona. Sumber Foto : Norman James / Toronto Star / Getty Images - BBC

Merdeka.com - Virus SARS, H1N1, Ebola dan masih banyak lagi pernah membuat banyak orang di dunia merasa khawatir. Kondisi tersebut hampir sama seperti saat ini yang membuat dunia panik dengan pandemiCovid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2.

Sebelum Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi, virus corona ternyata sudah lama diteliti. Seseorang yang menemukan virus corona pertama kali adalah June Almeida

June Almeidaadalah seorang ilmuwan virus yang berasal dari Inggris. Berikut fakta-fakta mengenai ahli virus yang dihimpun Merdeka.com dari berbagai sumber.

1. Penemu Pertama

penemu corona

Sumber Foto : Norman James / Toronto Star / Getty Images - BBC

Informasi yang dilansir dari Irish Times, June dan timnya memperkenalkan virus corona kepada publik pada tahun 1967.

Awal mula virus corona tersebut ditemukan adalah ketika Jane melihat sebuah partikel berbentuk lingkaran yang mempunyai semacam paku yang tertancap.

Secara visual, semacam paku-paku tersebut yang berada di seluruh partikel virus membentuk seperti mahkota.

2. Permasalahan Finansial

Walaupun June sukses dengan profesinya menjadi ilmuwan virus, ternyata June tidak pernah menyelesaikan pendidikan formalnya. Hal itu dikarenakan ketika June kecil, keluarganya tidak mempunyai keadaan finansial yang baik.

Saat June lahir pada tahun 1930 di Inggris, ayahnya adalah seorang sopir bus kota yang berasal dari Skotlandia. June kemudian meninggalkan pendidikan formalnya pada usia 16 tahun.

Setelah meninggalkan pendidikan formanya, June menjadi teknisi laboratorium hispatologi yang berada di Glasgow Royal Infrimary. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan June untuk pertama kalinya.

Kemudian pada tahun 1954, June menikah dengan seorang seniman asal Venezuela. Bersama suaminya yang bernama Enriques, dirinya kemudian pindah ke Kanada.

3. Awal Karier

Saat pertama kali dirinya pindah ke Kanada, June langsung mendapatkan pekerjaan baru disebuah laboratorium. Laboratorium tersebut terletak di Ontario Cancer Institute di Toronto yang akhirnya dapat membuatnya bisa bekerja dengan mikroskop elektron.

Saat bekerja di laboratorium tersebut, June bisa mengembangkan teknik baru yang bisa membuatnya menerbitkan beberapa jurnal. Jurnal-jurnal tersebut berisikan struktur virus yang sebelum-sebelumnya tidak terekspose sama sekali.

Ternyata dari pengembangan teknik tersebut menciptakan hasil yang cukup bermanfaat di dunia virus dan medis. Secara teknis, di dunia medis teknik tersebut bisa memudahkan dokter untuk melakukan diagnosa virus pada pasien dengan menggunakan mikroskop elektron.

Salah satu temuannya adalah virus rubella yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu yang sedang hamil. Virus rubella tersebut ternyata sudah diteliti oleh ilmuwan selama beberapa tahun terakhir, namun yang pertama kali mengidentifikasinya adalah June.

4. Temukan Virus Corona

penemu corona

Sumber Foto : Norman James / Toronto Star / Getty Images

Berkarir selama sepuluh tahun di Kanada, akhirnya Jane kemudian kembali lagi ke Inggris. Pada tahun 1964 saat dirinya sudah bekerja di St. Thomas's Hospital Medical School, Dr. David Tyrell menghubungi Jane untuk bergabung dalam timnya.

David dan timnya yang sedang mengumpulkan sampel virus flu, namun ada sampel virus flu yang tidak terindentifikasi oleh timnya. Sampel virus yang berlabel B814 tersebut dicurigai adalah virus flu yang baru dan kemudian dikirimkan kepada June untuk diteliti.

Kemudian, dengan data yang terbatas, June bisa mengidentifikasi dan menggambar jelas visual dari virus tersebut. Ternyata, June tidak asing dengan virus tersebut karena sebelumnya June pernah melihat virus serupa ketika meneliti penyakit bronkitis pada unggas dan radang hati hepatitis pada tikus.

Setelah mendapatkan hasil identifikasi dan gambaran visual, akhirnya June, David dan timnya membahas penemuan tersebut. Walaupun sempat bingung dengan nama virus tersebut akhirnya mereka menemukan nama yang cocok yaitu corona.

Nama tersebut diambil karena visual dari virus tersebut mirip dengan lingkaran yang dilengkapi dengan struktur penunjang di sekelilingnya mirip seperti mahkota. Sedangkan, arti mahkota dari Bahasa Latin adalah corona.

5. Menjadi Guru Yoga

Setelah kurang lebih 50 tahun berkarir, akhirnya June pensiun dan menjadi guru yoga. Namun, disaat akhir karirnya dirinya diminta untuk menjadi penasihat dan menerbitkan gambar visual yang berkualitas tinggi untuk hirus HIV.

Setelah June meninggal pada tahun 2007 di usia 77 tahun, teknik yang dikembangkannya sampai sekarang masih digunakan para peneliti untuk melakukan identifikasi virus dengan akurat. (mdk/dem)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta
Kasus Pneumonia Misterius Ditemukan di Jakarta

Kemenkes mengatakan, kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae.

Baca Selengkapnya
Nenek Moyang Bersama Kita Berasal dari 4,2 Miliar Tahun Lalu, Bermula di Lautan dan Lebih Awal dari Perkiraan Sebelumnya
Nenek Moyang Bersama Kita Berasal dari 4,2 Miliar Tahun Lalu, Bermula di Lautan dan Lebih Awal dari Perkiraan Sebelumnya

Studi awal menyatakan nenek moyang seluruh makhluk hidup ini berasal dari 3,8 miliar tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?

berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.

Baca Selengkapnya