5 Fakta Modus PPDB Jateng, dari SKD Palsu sampai Dompleng KK
Merdeka.com - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah dibuka. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran sekolah kali ini masih menggunakan sistem zonasi. Pada sistem tersebut, sebagian besar pendaftar diutamakan dari peserta didik yang rumahnya dekat dengan sekolah yang ingin didaftar. Walau begitu, dalam pelaksanaannya sistem ini menciptakan masalah baru karena banyak ditemui berbagai kecurangan.
Berbagai modus kecurangan ditemukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam pelaksanaan PPDB. Dia pun juga telah mewanti-wanti kepada calon siswa dan orang tua siswa untuk jujur dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020. Ini dikarenakan banyak terjadi penyalahgunaan khususnya terkait penggunaan Surat Keterangan Domisili (SKD).
“Soal SKD ini saya minta dicek secara serius mulai dari sekarang. Saya ingatkan tolong jangan ajari anak kita untuk tidak jujur. Jangan gunakan SKD Aspal, asli tapi palsu, karena tidak tinggal di situ. Kalau ini terjadi masif, bukan tidak mungkin saya akan gandeng kepolisian dan penegak hukum karena ini termasuk pemalsuan data,” ujar Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id pada Selasa (23/6).
-
Kenapa TPN Ganjar-Mahfud minta pendukung rekam bukti kecurangan? 'Kita ingin mengkoordinasikan semua kawan-kawan di daerah untuk bisa bersama-sama mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang ada. kita ini gampang mengatakan pelanggaran itu ada, tapi selalu abai dalam mendokumentasi pelanggaran ini,' tutur Todung di Media Center Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
-
Bagaimana TPN Ganjar-Mahfud mau gunakan bukti kecurangan? 'Nah saya enggak mau kita nanti kalau ke MK, ya walaupun saya setuju dengan Bu Mega kita bisa menang satu putaran, kalau at the end kita mesti ke MK, sengketa ini harus dibawa ke Mahkamah Konstitusi, kita butuh bukti-bukti. Nah kalau teman-teman di daerah tidak mampu menyediakan bukti-bukti, tidak mampu membuat kita punya bukti-bukti yang cukup lengkap, jangan berharap kita bisa meyakinkan MK untuk mengabulkan permohonan kita,' Todung menandaskan.
-
Apa yang diminta Ganjar kepada pendukungnya di Jawa Tengah? 'Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, wis gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat,' sambungnya.
-
Bagaimana cara DKPP meningkatkan integritas penyelenggara pemilu di Jawa Tengah? Nana mengapresiasi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang berupaya mewujudkan penyelenggara pemilu yang berintegritas melalui rapat koordinasi tersebut.
-
Kenapa Bawaslu Jateng menangani pelanggaran Pemilu? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,“
-
Siapa yang bertanggung jawab atas proses pendaftaran calon gubernur di PDIP Jateng? Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto menekankan tahapan pengambilan formulir pendaftaran dilakukan hari ini sampai 28 Mei nanti.
Namun selain pemalsuan SKD, ditemukan modus-modus lain selama berlangsungnya PPDB. Berikut selengkapnya:
Sertifikat Kejuaraan Palsu
©Liputan6.com/Herman Zakharia
Selain dari sistem zonasi yang mendapatkan kuota 80 persen dari penerimaan PPDB, seorang peserta didik bisa pula masuk ke suatu sekolah negeri yang diinginkannya melalui jalur prestasi yang mendapat kuota 15 persen. Oleh karena itulah Ganjar menduga adanya kemungkinan penggunaan sertifikat kejuaraan palsu. Ganjar pun meminta agar Dinas Pendidikan jeli dan teliti dalam proses validasi serta verifikasi itu.
“Kalau ditemukan, jangan segan untuk langsung mencopot. Karena ini soal integritas,” terang Ganjar.
Jalur Anak Tenaga Medis
Dengan merebaknya pandemi COVID-19, Dinas Pendidikan Jawa Tengah juga membuka jalur afirmasi bagi anak tenaga medis yang bertugas dalam penanganan pandemi itu. Namun bukan berarti semua pihak yang ikut berjuang dalam penanganan COVID-19 mendapatkan jalur afirmasi itu. Ganjar menegaskan jalur itu hanya berlaku bagi anak tenaga medis.
“Jadi kami memfasilitasi pejuang Covid itu hanya untuk anak tenaga medis, tidak semuanya. Sekarang ada yang mengaku tim Covid dan menggunakan itu, kan tidak. Misalnya saya sekarang ini juga masuk tim penanganan COVID-19, tapi ya jangan kemudian saya mendaftarkan anak saya melalui jalur itu,” ujar Ganjar.
Penggunaan SKD untuk Sekolah Favorit
©Liputan6.com/Herman Zakharia
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Jumeri mengatakan penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dipandang favorit. Dia menegaskan akan melakukan pengecekan dengan teliti kebenaran SKD itu.
“Misalnya di SMA 1 Semarang ada 103 orang yang pakai SKD, di SMA 2 Semarang ada 114 SKD, dan di SMA 3 Semarang ada 139 yang pakai SKD. Nanti seluruh guru akan melakukan pengecekan,” ujar Jumeri.
Dompleng KK Semarang
Selain dari pemalsuan SKD dan sertifikat lainnya, ada pula orang tua calon siswa yang mendompleng kartu keluarga (KK) di Semarang. Caranya, orang tua itu menitipkan nama anaknya kepada seseorang yang dekat dengan SMAN 3 Semarang. Padahal, si anak sebenarnya sedang sekolah dan bersama orang tuanya di Bali.
“Setelah kita cek, ada cara menyiasati hal ini. Ke depan sistem zonasi ini akan kami evaluasi secara menyeluruh, nanti saya laporkan ke Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa ada yang menyiasati seperti ini,” ujar Ganjar dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (25/6).
Ganjar Ancam Pemalsu SKD ke Ranah Hukum
©2020 Merdeka.com
Untuk menanggulangi penggunaan SKD Palsu, Ganjar Pranowo mengancam akan menyeret penggunanya ke ranah hukum. Karena ancaman itu, banyak dari orang tua siswa yang mencabut SKD saat pendaftaran berlangsung.
“Mari kita edukasi anak-anak kita untuk jujur. Kami masih memberi kesempatan untuk mencabut dan mendaftar kembali. Tapi jangan gunakan SKD yang datanya tidak benar,” ujar Ganjar Pranowo dikutip dari Jatengprov.go.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan terdapat ribuan aduan dalam proses PPDB di wilayahnya pada tahun 2023. Mayoritas terkait pemalsuan data.
Baca SelengkapnyaPlh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaPermintaan itu ia tolak mentah-mentah meski datang dari teman hingga kerabat.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengaku mendapatkan laporan adanya pelanggaran PPDB seperti jual beli kursi di sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi turun tangan mengusut dugaan pemalsuan yang dilakukan peserta PPDB.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebutkan, tidak akan segan-segan langsung mencopot kepala sekolah yang terindikasi memberatkan siswa dan orang tua siswa dengan melakukan pungli.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sistem Pencegahan Korupsi yang Dibangun Selama 2 Periode di Jateng
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca Selengkapnya"Nilai integritas ASN yang saya pimpin naik tinggi sekali korupsi bisa kita tekan," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Baca Selengkapnya