5 Fakta Sego Mubeng, Bagi-bagi Nasi Bungkus Ala Gereja Kotabaru Pererat Toleransi
Merdeka.com - Di saat mewabahnya Virus Corona ini, rasa solidaritas harus ditingkatkan. Pasalnya makin banyak saja warga yang kehilangan pekerjaan, tak dapat penghasilan, dan pada akhirnya terancam kelaparan.
Oleh karena itulah banyak lembaga atau komunitas yang berinisiatif membuat kegiatan untuk memberi bantuan pada sesama. Salah satunya melalui kegiatan “Sego Mubeng” yang diadakan Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru.
Dilansir dari Uajy.ac.id, Sego Mubeng merupakan kegiatan bagi-bagi nasi bungkus yang diadakan setiap Sabtu pagi pukul 05.15. Kegiatan yang diinisiasi oleh Romo Macarius Maharsono Probho SJ itu sudah berjalan kurang lebih sejak tahun 2017.
-
Bagaimana cara Nasi Gratis Jogja berbagi? 'Nasi Gratis Jogja itu awalnya adalah sebuah gerakan berbagi nasi gratis, tapi pakai etalase. Jadi ada etalase kaca, nanti orang bisa ambil nasi gratis di sana,' ujar Veronica dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
-
Kenapa Lettu Inf Agus Prayogo berbagi nasi bungkus di jalanan? Sebagai wujud rasa syukur, Lettu Agus Prayogo berbagi rezeki lewat nasi bungkus kepada setiap orang yang dijumpainya.
-
Bagaimana Lettu Inf Agus Prayogo membagikan nasi bungkus? Dengan mengendarai mobil sendiri, Agus rela berkeliling jalanan untuk mencari pemulung dan para tuna wisma.
-
Apa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat? Berikut beberapa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat, antara lain: Pentingnya Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat Kepedulian terhadap lingkungan harus ditunjukkan setiap orang.
-
Bagaimana Pandawakarta membagikan sembako? Aksi sosial ini sendiro dilakukan oleh Pandawakarta berkolaborasi dengan Baznas DKI Jakarta.
-
Siapa yang memberikan makan gratis? Wapres Gibran hadir untuk menyaksikan langsung program uji coba Makan Bergizi Gratis (MGB).
Dalam kegiatan ini, para petugas membagikan nasi dan minum secara gratis kepada orang-orang yang terpinggirkan seperti gelandangan, pemulung, tukang becak, tukang sapu, pengemis, serta orang-orang lain yang tidak memiliki penghasilan tetap atau orang yang tidak mampu. Berikut selengkapnya:
Bagi-bagi Nasi Bungkus Keliling Kota
©Jogjaprov.go.id
Pada setiap kegiatan ini, petugas biasanya akan berkeliling kota untuk membagikan nasi bungkus tersebut. Pada setiap rutenya, petugas akan membawa 15 bungkus nasi. Namun kalau rute perjalanannya cukup panjang maka nasi yang dibawa cukup banyak yaitu 45 bungkus.
Dilansir dari Uajy.ac.id, rute-rute yang digunakan untuk membagikan Sego Mubeng ini adalah di daerah Kotabaru, Malioboro, Bumijo, Gejayan, Lembah UGM, daerah UKDW, Jalan Magelang, Jalan C. Simanjuntak, Taman Siswa, Pasar Bantul, daerah Hartono Mall, dan masih banyak lagi.
Membagikan 600 Nasi Bungkus
©Jogjaprov.go.id
Dalam setiap kegiatan, petugas Sego Mubeng akan berkeliling membagikan 600 nasi bungkus. Nasi bungkus itu dibuat oleh ibu-ibu umat Gereja Kotabaru yang dibagi ke beberapa tempat agar pembuatan nasi bisa lebih cepat dilakukan dan segera bisa dibagikan.
Dilansir dari Uajy.ac.id, kegiatan Sego Mubeng ini dapat dilaksanakan dari sumbangan-sumbangan umat yang membantu. Baik bantuan berupa uang maupun bahan untuk membuat nasi bungkus sehingga sudah tidak lagi menggunakan anggaran dari gereja.
Siapa Saja Boleh Ikut
©Uajy.ac.id
Dalam membagikan makanan tersebut, Romo Mahar tak hanya dibantu oleh para pengurus gereja, namun juga siswa SMA, mahasiswa, Orang Muda Katolik (OMK), dan siapapun yang ingin ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Pesertanyapun tak hanya mereka yang berasal dari umat Katolik saja, namun juga ada umat HKBP dan beberapa orang beragama muslim serta dosen-dosen dari universitas.
“Kegiatan Sego Mubeng ini siapapun boleh ikut. Dulu pernah ada beberapa mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang ikut membagikan Sego Mubeng ini,” jelas Romo Mahar dikutip Merdeka.com dari Uajy.ac.id pada Jum’at (8/5).
Menolong Sesama Tanpa harus Membedakan
©Uajy.ac.id
Tujuan dengan diadakannya kegiatan ini adalah orang-orang yang berpenghasilan kecil mendapatkan perhatian dari orang-orang yang kebutuhannya lebih cukup dari mereka. Bantuan itu juga menunjukkan rasa persaudaraan dan rasa saling berbagi antar sesama manusia tanpa harus membeda-bedakan.
Menurut Romo Mahar, harapannya dengan dibentuknya Sego Mubeng ini menjadi berkat bagi mereka yang hidupnya serba kekurangan. Selain itu sebungkus nasi ini dapat pula menunjukkan cinta kasih dari para penderma dan dukungan bagi para kaum yang terpinggirkan.
Hadirkan Toleransi Di Tengah Pandemi
©Uajy.ac.id
Selama memasuki masa pandemi Virus Corona, kegiatan Sego Mubeng tetap digelar. Qoni (47), salah seorang Driver Ojek Online mengungkapkan pembagian nasi bungkus itu sangat membantu sekali buat dirinya karena dia belum bisa pulang ke rumah saat waktu berbuka puasa. Sementara itu pendapatannya selama masa pandemi ini juga menurun drastis, bahkan nyaris dalam sehari hanya memperoleh 1-2 pelanggan. “Kita semua yang antri pasti dapat nasi bungkus tidak dilihat dari agama apa, karena saya kebetulan muslim ya. Terima kasih Gereja Kotabaru. Ini tiap sore ada. Alhamdulillah membantu sekali. Bisa kita bawa pulang untuk anak di rumah, atau untuk buka puasa di jalan kalau saya harus narik lagi,” ujar Qoni dikutip Merdeka.com dari Jogjaprov.go.id pada Jum’at (8/5). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sertu Warsito memperlihatkan sikap sebagai prajurit sejati dalam membantu masyarakat. Prajurit Babinsa itu menggagas kegiatan Panen Subuh dan Khitan Gratis.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga yang membawa anak ikut berdesakan dalam antrean pembagian takjil gratis di Pemda Kabupaten Bogor di Cibinong.
Baca SelengkapnyaProgram aksi berbagi makanan kepada sesama tersebut membagikan sebanyak 500 paket takjil.
Baca SelengkapnyaCuma di Sragen ada bengkel khusus nasi yang unik, dari 'rusak, jadi nikmat!
Baca SelengkapnyaSetiap hari menjelang waktu berbuka puasa, pengurus Masjid At-Taqwa membagikan ratusan paket takjil gratis berupa berbagai macam menu makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaBiasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.
Baca SelengkapnyaRelawan Mas Gibran menggelar kegiatan di sejumlah titik di Sumatera Utara, Sulawesi Barat dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaIni menjadi tahun ke-7 warga RT 02/04 Jati Padang dan para donatur membagikan sayuran, bahan makanan, dan baju bekas layak pakai untuk warga kurang mampu.
Baca SelengkapnyaRelawan Mas Gibran menggelar bagi-bagi sembako di tiga provinsi berbeda
Baca SelengkapnyaAksi ini pun dilakukan dengan sasaran masyarakat kurang mampu.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Herwin, seorang anggota DPD yang ikut serta dalam kegiatan jalan santai.
Baca SelengkapnyaKegiatan senam sehat ini menciptakan atmosfer keceriaan. Semua gerakan senam diikuti dengan semangat oleh warga.
Baca Selengkapnya