6 Fakta Gempa Magnitudo Gunungkidul Yogyakarta, Mirip Gempa Selatan Malang
Merdeka.com - Gempa bumi mengguncang wilayah Yogyakarta, Senin (28/6) pagi. Gempa yang terjadi ini dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta.
Berdasarkan data dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 05.15 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,3. Pusat gempa bumi berasal dari 55 km barat daya Gunungkidul, Yogyakarta.
Sedangkan pusat gempa bumi berada di kedalaman 48 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini diprediksi tidak berpotensi tsunami.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
Melansir dari cuitan @DaryonoBMKG, dikatakan bahwa hingga pukul 05.50 WIB monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan.
"Hingga pukul 05:50 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta," tulisnya.
Lokasi Gempa
Melansir dari kanal BMKG, pusat gempa berada di laut 55 km barat daya Gunung Kidul. Adapun wilayah yang dirasakan meliputi III-IV Gunung Kidul, III Purworejo, III Trenggalek, III Tulung Agung, III Nganjuk, II-III Sleman, II-III Yogyakarta, II Klaten, II Banjarnegara, II Malang, dan II Solo.
Mirip dengan Gempa Selatan Malang
Melihat ground motionnya yang kuat padahal magnitudo relatif kecil dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta mag 5,3 pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah mirip dengan gempa selatan malang 10 April dan 21 Mei 2021.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 27, 2021Melansir dari akun Twitter Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan bahwa magnitudo yang terjadi kecil tetapi gempa yang berpusat di Gunungkidul ini memiliki spektrum guncangan cukup luas.
"Melihat ground motionnya yang kuat padahal magnitudo relatif kecil dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta mag 5,3 pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah mirip dengan gempa selatan malang 10 April dan 21 Mei 2021," tulis Twitter @DaryonoBMKG.
Bukan Gempa Megathrust
Daryono BMKG juga mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Selatan Yogyakarta ini bukan termasuk gempa megathrust.
"Gempa selatan Yogyakarta Mag 5,1 pagi ini bukan gempa megathrust, karena tidak bersumber di bidang kontak antar Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia (subduksi landai-dangkal), tapi hiposenternya agak dalam sedikit memauki Zona Benioff (subduksi mulai menukik)," tulisnya lagi.
Jenis Gempa Menengah
Dgn memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta Mw5,1 pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi/patahan dlm Lempeng Indo-Australia yg tersubduksi ke bawah P. Jawa dgn mekanisme pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault). pic.twitter.com/gLWAkoqmHb
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 27, 2021Daryono melanjutkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan dalam lempeng Indo-Australia.
"Dgn memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta Mw5,1 pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi/patahan dlm Lempeng Indo-Australia yg tersubduksi ke bawah P. Jawa dgn mekanisme pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault)," lanjutnya.
Warga Berhamburan Keluar Rumah
Guncangan gempa ini sempat membuat warga berhamburan keluar rumah. Salah satunya adalah Wisang Seto, warga Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.
Mengutip merdeka.com, Wisang mengatakan saat itu dirinya tengah tertidur dan segera terbangun karena guncangan gempa. Dia kemudian melarikan diri keluar rumah.
Senada dengan Wisang, Lukman warga Gamping yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Shelter UII, Sleman pun mengaku kaget dengan gempa yang terjadi. Lukman menuturkan dirinya sempat lari keluar kamar isolasi karena gempa.
"Saya di lantai 3 kamar isolasinya. Tadi pas gempa tempat tidur kayak digoyang-goyang. Tadi langsung lari keluar pas ada gempa," ungkapnya.
Lukman menuturkan jika tidak hanya dirinya yang sempat keluar kamar isolasi mandiri karena gempa. Sejumlah penghuni kamar isolasi pun juga keluar dari kamar.
"Tadi pada keluar kamar, gak cuma saya. Tapi ya gak jauh keluar kamarnya. Terus pas sudah gempanya gak kerasa ya kembali masuk kamar lagi," tutupnya.
Belum Ada Kerusakan
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa Mw5,1 di selatan Yogyakarta. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 27, 2021Daryono juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa di Selatan Yogyakarta. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. (mdk/nis)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat gempa berada pada 153 km Barat Daya Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaDaryono menyebut, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat dua kali gempa susulan yang dipicu aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antar lempang (megathrust)
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat membuat warga panik. Mereka berhamburan keluar rumah saat menyadari getaran gempa yang kuat, bahkan beberapa rumah mengalami rusak.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam setahun Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang 2.202 gempa
Baca SelengkapnyaGempa pertama magnitudo 2,6 dan kedua magnitudo 2,5.
Baca SelengkapnyaGempa bermagnitudo 5.5 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca Selengkapnya