6 Fakta Terbaru Kecelakaan Bus di Bantul, Medan Curam hingga Kelaikan Kendaraan
Merdeka.com - Kecelakaan bus di Imogiri, Bantul, yang menewaskan 13 orang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Hingga kini, belum ditemukan penyebab pasti kenapa kecelakaan itu bisa terjadi.
Sementara ini, polisi masih mengumpulkan data-data terkait fakta di lapangan. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, terungkap temuan-temuan baru terkait kecelakaan itu. Temuannya menyangkut berbagai aspek mulai dari kondisi bus, supir, izin operasional kendaraan, hingga medan tempat kecelakaan.
Lantas apa saja fakta-fakta yang telah terkumpul itu? Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana kecelakaan bus terjadi? Nahas ketika memasuki KM 695+400 Tol Jombang, sopir bus tertidur mengakibatkan bus oleng ke kiri lalu menabrak truk nopol N 9674 UH bermuatan gerabah.
-
Dimana kecelakaan bus itu terjadi? Tragedi kecelakaan yang merenggut dua nyawa itu terjadi KM 695+400 Tol Jombang-Mojokerto, masuk Desa Kedungmlati, Kecamatan Kesamben, Jombang.
-
Apa penyebab kecelakaan bus? Polisi menetapkan Sadira (51) sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang, akhir pekan lalu. Tidak hanya itu, mereka diminta untuk memeriksa seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia tersebut. 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini.
-
Dimana kecelakaan bus terjadi? Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, Jawa Tengah, di Kecamatan Batangan, Jawa Tengah.
-
Siapa yang menjadi korban kecelakaan bus? Dua korban yang duduk di bagian depan terkena benturan hebat hingga meninggal dunia.
-
Kapan kecelakaan bus terjadi? Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara Bus Surya Bali dengan dua truk tronton di Jalan Pantura Pati, Jawa Tengah, di Kecamatan Batangan, Jawa Tengah. Peristiwa ini menyebabkan enam orang tewas.'Saat ini peristiwa kecelakaan tersebut masih dalam proses penyelidikan, sedangkan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga sudah dilakukan guna memastikan penyebab kecelakaan,' kata Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan saat meninjau lokasi kecelakaan di Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Senin (23/9).
Polisi Periksa Tiga Saksi
©Dhita Wardhani/AFP
Berkaitan dengan kecelakaan tersebut, polisi telah memeriksa tiga orang saksi. Ketiganya merupakan orang yang saat kejadian berada di lokasi dan melihat peristiwa nahas di mana bus mengalami kecelakaan. Nantinya, polisi akan mengumpulkan saksi-saksi lain guna memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“Pemeriksaan saksi-saksi berikutnya kami menunggu kondisi dari korban yang saat ini masih dirawat, dan karena masih menjalani perawatan kami tidak mungkin melakukan pemeriksaan. Kami tunggu proses perawatannya apakah sudah bisa diperiksa atau tidak,” kata Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengutip dari ANTARA pada Senin (7/2).
Melaju Tidak Terkendali
©Dhita Wardhani/AFP
Menurut Kapolres, dari hasil pemeriksaan saksi diperoleh informasi bahwa bus pariwisata itu melaju dari timur ke arah barat tidak terkendali. Karena di depan ada truk engkel yang membawa muatan pasir yang berjalan pelan-pelan, bus kemudian banting setir ke kanan dan kemudian menabrak tebing.
Namun sebelum tabrakan itu, saksi tidak mendengar suara rem maupun klakson dari kendaraan tersebut. Padahal sebelum turunan itu sebenarnya sudah ada rambu-rambu yang menjelaskan kalau jalan itu akan menurun curam.
“Dari tadi pagi (Senin, 7/2) para anggota kami dan juga Ditlantas Polda DIY serta Korlantas Mabes Polri melakukan olah TKP untuk menganalisa penyebab utama terjadinya kecelakaan,” kata AKBP Ihsan.
Topografi Lokasi Kecelakaan
©Dhita Wardhani/AFP
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan wilayah lokasi kecelakaan berada di perbukitan dengan kontur jalan naik turun dan tikungan tajam. Oleh karena itu, perlu kemampuan mumpuni dari seorang pengendara untuk menaklukkan medan ini, khususnya pengendara bus.
Walau begitu, pihak kepolisian sendiri masih belum bisa menyimpulkan apakah pengemudi sudah melakukan langkah-langkah yang seharusnya dilakukan atau ada hal lain yang mengganggu, sehingga pengendara bus tidak bisa mengendalikan kendaraan sebelum terjadi kecelakaan.
Berkaitan dengan sarana penunjang jalan raya, Kombes Pol Iwan mengatakan kalau lokasi kecelakaan sebenarnya sudah dilengkapi sarana prasarana yang lengkap.
“Artinya setelah kita cek rambu terpenuhi, infrastruktur terpenuhi, marka yang cukup jelas, nantinya semua ini akan kita himpun kemudian kita diskusikan bersama. Kita juga akan undang saksi ahli mekanik untuk menjelaskan bus dari sisi mekanik. Bagaimana sistem pengereman, kemudi, atau sistem mesin bermasalah,” kata Iwan.
Izin Operasional Angkutan Wisata
©2022 Merdeka.com/istimewa
AKBP Ihsan mengatakan bahwa Kartu Pengawasan Izin Penyelenggaraan Angkutan Pariwisata pada bus Mercedes Benz itu berlaku hingga 1 Juli 2021. Terkait masa berlaku yang sebenarnya telah habis ini, pihaknya mengatakan masih mendalami apakah ada kaitannya langsung dengan penyebab kecelakaan.
Sementara terkait dengan kir kendaraan itu, masa berlakunya masih sampai 16 Mei 2022. STNK bus itupun juga masih berlaku hingga 11 April 2024. Namun belum diperoleh informasi bagaimana bus itu dicek secara berkala. Apalagi untuk kendaraan tertentu pengecekan tidak bisa dilakukan seperti kendaraan-kendaraan lain pada umumnya.
“Sekali lagi ini kendaraan dengan merek tertentu sehingga tidak sembarangan untuk pengecekannya. Kalau saya analogikan tubuh kita saja ini harus dicek setiap saat, apalagi kendaraan. Jadi itu akan kami lakukan pemeriksaan,” kata Ihsan, mengutip dari ANTARA.
24 Korban Luka Masih Dirawat di Rumah Sakit
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesampainya di KM 41,400 A, bus oleng ke kiri dan menabrak pagar pembatas jalan.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus terguling.
Baca SelengkapnyaPada saat melaju di jalan yang menurun, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menabrak kendaraan mobil dari arah berlawanan.
Baca SelengkapnyaUpdate Kecelakaan Maut Bus Pelajar Depok di Subang, 10 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaKecelakaan bus Putera Fajar itu menewaskan 11 orang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi 5 korban tewas dalam kecelakaan bus di KM 41 ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaBus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaKondisi bus mengalami kerusakan yang parah usai terguling menabrak satu mobil dan tiga sepeda motor.
Baca SelengkapnyaMenurut Wiyagus, langkah pertama yang dilakukan polisi dalam musibah ini yaitu proses evakuasi seluruh korban ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKondisi sopir bus masih dalam perawatan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDitjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBus yang terlibat kecelakaan itu diduga merupakan rombongan perpisahan pelajar SMK di Depok
Baca Selengkapnya