Adukan Soal Limbah, Pria Ini Nekat Jalan Kaki Rembang-Jakarta demi Bertemu Presiden
Merdeka.com - Di tengah masa pandemi, masalah pencemaran lingkungan menjadi isu yang tak bisa luput dari perhatian. Masalah itu terjadi di berbagai tempat, termasuk di Desa Gandri Rojo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang.
Pada April 2020, sebanyak kurang lebih 7.500 ton material tanah yang diduga limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dibuang ke desa tersebut. Selanjutnya pada Mei 2020, sebanyak 11.000 ton limbah dibuang ke Desa Jatisari, Kecamatan Sluke, Rembang.
Pembuangan limbah itu diprotes warga karena menyebabkan perkebunan cengkih yang mereka miliki tak lagi bisa mendatangkan panen. Tak hanya itu, limbah itu pula yang menyebabkan tanaman bawang mati, ternak-ternak berjatuhan, hingga kadar air di sekeliling limbah tidak dapat dikonsumsi lagi.
-
Apa dampak buruk dari membuang sampah sembarangan? Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat lingkungan menjadi kotor dan menyebabkan berbagai penyakit.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Bagaimana cara desa mengatasi masalah sampah? Masyarakat mau tidak mau harus mempunyai tingkat partisipasi untuk memilah dari dapur pindah ke depan pintu masing-masing rumah,“ Menurut Kuncoro, warga yang tinggal di 10 desa percontohan itu akan dibantu penyaluran sampahnya menuju Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) aktif.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
Mengetahui hal ini, Lilik Yuliantoro, seorang aktivis lingkungan hidup, melakukan aksi jalan kaki dari Rembang menuju Istana Merdeka Jakarta. Di sana, dia ingin bertemu Presiden Jokowi sekaligus melaporkan kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah itu. Berikut selengkapnya:
Aksi Spontan
©2021 Liputan6.com
Dalam aksinya itu, Lilik mengenakan bajul lurik, sandal, sebuah tas, dan bendera merah putih. Ia mengaku melakukan aksi itu secara spontan.
Untuk menuju ke Jakarta, Lilik hanya berbekal uang Rp100 ribu dan juga air minum untuk memenuhi kebutuhan selama perjalanan. Rencananya, butuh waktu 25 hari sebelum dia tiba di Jakarta.
“Persiapan aksi saya selalu spontan, tidak pernah ada rencana apapun. Jadi saya dapat isu nasional langsung saya angkat, dan saya spontan melakukan aksi ini,” ungkap Lilik dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (21/1).
Dari Hati Nurani
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Szocs Jozsef
Lilik mengaku aksinya itu dilakukan karena murni didorong dari hati nurani untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Dia mengatakan para warga yang tinggal di Kecamatan Sluke, Rembang merasa dirugikan dengan adanya limbah B3 yang diduga berasal dari Pelabuhan Kuala Tanjung.
“Akhirnya saya terketuk hati, sedikitpun tidak ada yang mendomplengi atau apapun. Selain itu aksi saya juga tak ada kaitannya dengan politik. Saya tidak setuju kalau dikait-kaitan dengan politik karena ini murni dari hati saya,” tutur Lilik.
Berharap Diproses Hukum
Ilustrasi ©2013 Merdeka.com
Sebelum sampai di Jakarta, Lilik rencananya akan bertemu dengan petinggi-petinggi Provinsi Jawa Tengah seperti Gubernur, DPRD, Kapolda, Kejati, hingga Dinas Lingkungan Hidup untuk menyampaikan aspirasinya. Dia berharap kasus itu segera diusut tuntas dan pelanggarnya diproses secara hukum.
“Dengan adanya limbah ini saya harap segera diusut, ditutup, dan dituntaskan sampai ke akar-akarnya. Siapapun yang terlibat intinya diproses secara hukum dan diadili,” kata Lilik dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya jalan ini digali untuk pemasangan pipa cukup besar milik proyek IPAL dari Sei Selayur hingga sekitaran kantor Wali Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyusuri jalan dan gang kecil untuk mendengarkan masukan dan aspirasi warga.
Baca SelengkapnyaPada video itu tampak empat pemuda berdiri berjejer. Salah satunya membacakan permohonan maaf sambil memegang ponsel.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan dengan belusukan ke rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaTanggapan Heru soal Blusukan Gibran Keluar Masuk Kampung Jakarta
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) melakukan kampanye ke kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya, dia beberapa kali berhenti untuk beristirahat di posko partai koalisi pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaPria ini merasa capek dan kesal lantaran banyak orang yang membuang sampah di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, Gibran melakukan observasi soal permasalahan di Jakarta yang sekiranya bisa dibantu penyelesaiannya oleh pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menjelaskan,kedatangannya ke rumah-rumah warga karena ingin belanja masalah
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku sudah meminta izin kepada Pj Gubernur DKI Jakarta sebelum blusukan.
Baca Selengkapnya