Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Air Banjir di Kudus Berwarna Hitam dan Berbau Menyengat, Ini Penjelasan Pemkab

Air Banjir di Kudus Berwarna Hitam dan Berbau Menyengat, Ini Penjelasan Pemkab Banjir di Kudus keluarkan bau menyengat. ©jatengprov.go.id

Merdeka.com - Pada Kamis (5/2), cakupan banjir di Kudus semakin meluas. Hal ini membuat warga yang sebelumnya ingin tetap bertahan akhirnya memilih mengungsi.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Budi Waluyo mengatakan banjir menggenangi lima desa yaitu Desa Payaman, Termulus, dan Kirig di Kecamatan Mejobo. Serta Desa Karangrowo dan Ngemplak di Kecamatan Undaan.

Namun tak hanya kelima desa itu, banjir juga melanda Desa Jati Wetan, Kota Kudus. Bahkan banjir yang terjadi di desa itu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Lantaran air banjir yang menggenangi rumah warga itu berwarna hitam dan mengeluarkan bau menyengat.

Mengapa bisa demikian? Berikut selengkapnya:

Penjelasan Pemkab Kudus

banjir di kudus keluarkan bau menyengat

©jatengprov.go.id

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan untuk memastikan penyebab banjir yang berwarna hitam dan mengeluarkan bau menyengat itu, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Dia menerangkan, sampel air dari banjir itu sedang diteliti oleh Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH). Hal inilah yang membuatnya belum bisa memberi keterangan lebih lanjut.

“Kita belum tahu penyebabnya dari mana. Untuk di sekitar sini, yang terdekat adalah Pabrik Pura. Tapi Pabrik Pura sudah dikontrol terkait pengolahan limbah. Baru ada penelitian dari dinas PKPLH. Untuk uji labnya tidak bisa keluar segera, paling setelah satu minggu baru keluar hasilnya,” ungkap Hartopo dikutip dari Jatengprov.go.id pada Jumat (5/2).

Pabrik Sudah Beri Bantuan

Namun walau belum tahu penyebabnya, Hartopo mengatakan bahwa PT Pura telah ikut memberikan bantuan terkait penyedotan air banjir. Sementara itu dari pemerintah juga memberi bantuan berupa pompa air yang mampu menyedot air sebanyak 1.200 liter per detik. Pompa itu akan menyedot air banjir menuju Sungai Wulan yang dinilai paling dekat dengan lokasi.

“Dalam hal ini, PT Pura merasa punya tanggung jawab walaupun belum bisa untuk justifikasi. Mereka akan memberi penyedotan air di sini. Pompa sodetan dari sini ke Sungai Wulan pun sudah kita buka,” ungkap Hartopo.

Selain itu, Hartopo mengatakan bahwa keberadaan dapur umum tetap aktif agar para pengungsi terpenuhi kebutuhan pangannya. Dapur umum yang berada di Balai Desa Payaman misalnya, mampu memproduksi sebanyak 1.000 bungkus nasi bungkus per hari.

banjir di kudus keluarkan bau menyengat

©jatengprov.go.id (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia
Penyebab Banjir Parah di Kudus, Ribuan Rumah Terendam & 6 Meninggal Dunia

Banjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.

Baca Selengkapnya
Geger Air Sumur Warga Gunungsindur Bogor Berwarna Biru Seperti BBM, Terbakar saat Disulut Api
Geger Air Sumur Warga Gunungsindur Bogor Berwarna Biru Seperti BBM, Terbakar saat Disulut Api

Air sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya
Usai Gempa, Pengungsi di Bawean Mengeluh Air Jadi Keruh
Usai Gempa, Pengungsi di Bawean Mengeluh Air Jadi Keruh

Air yang biasa digunakan jernih mendadak keruh berwarna kecoklatan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dulu Meluap hingga Membanjiri Ibu Kota, Kini Kondisi Aliran Kali Ciliwung Menyusut dan Menghitam Akibat Banyak Sampah
FOTO: Dulu Meluap hingga Membanjiri Ibu Kota, Kini Kondisi Aliran Kali Ciliwung Menyusut dan Menghitam Akibat Banyak Sampah

Kondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.

Baca Selengkapnya
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus

Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau
FOTO: Tercemar Limbah Beracun, Kali Bekasi Berubah Warna Jadi Hitam Pekat, Berbusa dan Bau

Sudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.

Baca Selengkapnya
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal

Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Bangunan yang Rusak Akibat Banjir di Musi Rawas Utara, Termasuk 10 Rumah Warga Hanyut
Ini Daftar Bangunan yang Rusak Akibat Banjir di Musi Rawas Utara, Termasuk 10 Rumah Warga Hanyut

Iqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.

Baca Selengkapnya
Banjir Landa Tiga Kecamatan di Ogan Komering Ulu, Ribuan Warga Dievakuasi
Banjir Landa Tiga Kecamatan di Ogan Komering Ulu, Ribuan Warga Dievakuasi

Banjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.

Baca Selengkapnya
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir

Banjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.

Baca Selengkapnya
Sungai Cileungsi Menghitam, Bau sampai Ikan Mati, Bupati Bogor Diundang Susuri Aliran yang Tercemar
Sungai Cileungsi Menghitam, Bau sampai Ikan Mati, Bupati Bogor Diundang Susuri Aliran yang Tercemar

Sungai Cileungsi mulai menghitam, mengeluarkan bau tak sedap hingga matinya ikan-ikan di sana diduga disebabkan tercemar.

Baca Selengkapnya